Mediasi tabungan Rp 42 juta, keluarga siswi tantang sumpah pocong
Merdeka.com - Ibunda Rosita Asih, Wijiati sempat menantang dilakukan sumpah pocong, terhadap wali kelas yang membawa uang tabungan. Ia tetap berkeyakinan bahwa uang tabungan putrinya disimpan di sekolahnya, MTS Negeri Tumpang.
Usulan sumpah pocong oleh Wijiati disampaikan saat mediasi kedua belah pihak. Mediasi difasilitasi oleh polisi dan pihak desa setempat.
"Semula disarankan untuk menempuh jalur hukum. Tetapi dikhawatirkan, uangnya tidak kembali jika diselesaikan lewat jalur hukum," kata Pono, Kepala Sekolah MTS Tumpang.
-
Siapa yang membantu Rossa saat butuh uang? 'Kartu kredit ada. Tapi ATM pribadi ga punya. Takut abis. Disimpan di tabungan. Minta duit ama asisten. Diambilin. Dijatah gitu lah,'
-
Kenapa Ristanta menerima uang pungli? 'Menimbang uang yang diterima terperiksa dari saksi Hengki dan saksi Ramadan Ubadillah merupakan uang bulanan yang bersalah dari tahanan sebagai uang tutup mata agar para tahanan dibiarkan menggunakan alat komunikasi selama berada di dalam rutan KPK,' tutur anggota Dewas KPK.
-
Bagaimana Risma ingin Poltekesos selesaikan masalah sosial? Mensos berharap dengan pengetahuan solusi yang kaya, para civitas bisa menyelesaikan implikasi permasalahan sosial yang timbul karena pembangunan atau perubahan.
-
Siapa saja yang ikut dalam mediasi? 'Ayah (Ayah Teuku Ryan) juga menghadiri sama mbak Oki (kakak Ria Ricis) ada dua kali mediasi di rumah Kebagusan maupun Bintaro,' kata Dedi Rizal Armidi.
-
Siapa yang diminta membayar pungutan Rp10 juta? Miris, seorang warga yang hidup di bawah garis kemiskinan di Desa Kendayakan, Kecamatan Kragilan, Kabupaten Serang, Banten, batal menerima bantuan bedah rumah dari pemda setempat.Bukan tanpa alasan warga bernama Ahmad Turmudzi (49) itu tidak jadi mendapatkan bantuan renovasi. Sebab, agar perbaikan bisa dilaksanakan dirinya diduga harus membayar uang pungutan sebesar Rp10 juta.
-
Siapa yang minta tambah anggaran? Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim meminta tambahan anggaran sebesar Rp25,01 triliun dalam APBN 2025.
Akhirnya, muncul usulan dari yang bersangkutan untuk dilakukan sumpah pocong. Tetapi dengan sebuah sumpah pocong pun uangnya juga tidak kembali.
"Saat tahu kalau lewat sumpah pocong uang juga tidak kembali, akhirnya marah-marah meninggalkan pertemuan," katanya.
Pihak sekolah sendiri telah melakukan beberapa kali mediasi dengan menyertakan sejumlah bukti. Tetapi mediasi itu belum cukup menjelaskan keluarga Rosita Asih.
Pihak sekolah sendiri mengaku kaget saat awal didatangi oleh orang tua Rosita, yang berniat mengambil tabungan senilai Rp 42,7 juta. Padahal uang tabungan yang tercatat hanya Rp 135 ribu.
Sejak saat itu, pihak sekolah mengumpulkan bukti-bukti yang dimiliki, termasuk uang tabungan beberapa tahun terakhir. Pihak sekolah tidak menemukan adanya setoran besar dalam buku tersebut.
Sementara itu, Wijiyati merasa tidak puas dengan sikap sekolah dan wali kelas, selaku pencatat tabungan. Padahal uang puluhan juta itu berniat untuk persiapan Lebaran sekaligus untuk rencana anaknya melanjutkan sekolah.
"Uang itu rencananya untuk Lebaran dan daftar anak saya sekolah nanti. Dia katanya ingin jadi perawat," kata Wijiati.
Namun akibat kejadian seperti ini, pihaknya mengaku kesulitan keuangan. Harapannya dengan uang tabungan itu dapat meringankan bebannya.
Suami Wijiati sendiri sehari-hari bekerja jual beli hawan ternak. Mereka pun binggung dengan biaya kelanjutan sekolah anaknya. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rosmaida dinilai telah lalai saat mengambil keputusan untuk siswinya.
Baca Selengkapnyaselain D, ada juga puluhan siswa di SMA Negeri 2 Maumere dipulangkan pihak sekolah lantaran menunggak uang SPP.
Baca SelengkapnyaKepsek membantah ada intervensi darinya soal keputusan tak menaikkan kelas siswi tersebut karena laporan orang tua MSF soal pungli.
Baca SelengkapnyaKecelakaan maut bus rombongan SMK Lingga Kencana Depok di Subang menelan 11 korban tewas
Baca SelengkapnyaBuntut dua video pengakuan itu pula, Kades Rokimin diperiksa Propam Polda Sultra/
Baca SelengkapnyaHal itu diungkap Ketua DPD PDI Perjuangan Ono Surono.
Baca SelengkapnyaMediasi itu terkait dengan keberatan pihak sekolah yamg ditarik iuran Rp35 juta untuk 4 RW.
Baca SelengkapnyaKeluhan tersebut ramai dikomentari dan menjadi pembahasan.
Baca SelengkapnyaPengakuan itu disampaikan Supriyani saat diperiksa Propam Polda Sultra.
Baca SelengkapnyaPihak RW sepakat Sekolah Petra mengurus sendiri keamanan wilayahnya agar tidak menimbulkan fitnah.
Baca SelengkapnyaDari informasi yang berhasil dihimpun, peristiwa perundungan itu terjadi pada awal Februari 2023 lalu.
Baca SelengkapnyaDi buku tabungannya tersebut, bocah PAUD ini berhasil menabung mencapai Rp30 juta.
Baca Selengkapnya