Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Memahami Gempa M 7,4 di NTT yang Picu 97 Kali Guncangan

Memahami Gempa M 7,4 di NTT yang Picu 97 Kali Guncangan 230 Rumah Rusak Berat Terdampak Gempa Magnitudo 7,4 di Flores Timur. ©2021 Merdeka.com

Merdeka.com - Warga Larantuka, Nusa Tenggara Timur dibuat kaget dengan guncangan gempa berskala besar pada Selasa pagi. Besarnya mencapai magnitudo 7.4. Gempa tersebut sempat dikabarkan memicu potensi gelombang tsunami.

Sejumlah daerah di NTT yakni Flores Timur Bagian Utara, Pulau Sikka, Sikka bagian utara dan Pulau Lembata masuk status waspada tsunami. Bahkan, dampak kerusakan terjadi sampai ke Selayar, Sulawesi Selatan. Dua jam berselang, status waspada tsunami dicabut oleh BMKG.

Gempa besar yang terletak pada koordinat 7,59 LS - 122,24 BT itu diikuti sebanyak 97 kali. Getaran gempa memang tak sekencang gempa pertama. BMKG mencatat gempa susulan terbesar mencapai M 6,8 sedangkan magnitudo gempa susulan terkecil M 2,9.

Koordinator Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono memaparkan, gempa di laut Flores Timur itu merupakan jenis gempa dangkal dengan kedalaman 10 kilometer. Penyebabnya adalah aktivitas sesar aktif di Laut Flores dengan mekanisme pergerakan geser atau mendatar (strike slip).

Sesar aktif tersebut belum terpetakan. Sehingga, kata Daryono, hal ini menjadi tantangan bagi para ahli kebumian untuk mengidentifikasi dan memetakannya. Tujuannya, guna melengkapi peta sumber dan bahaya gempa di Indonesia.

"Meskipun pusat gempa ini terletak dekat jalur sumber gempa sesar naik Flores (Flores Thrust) tetapi pembangkit gempa ini bukan Sesar Naik Flores. Sesar Naik Flores memiliki mekanisme naik, sedangkan gempa ini memiliki mekanimse geser/mendatar," kata Daryono mengawali paparannya dikutip merdeka.com, Selasa (14/12).

Menurut dia, lokasi sumber gempa Laut Flores M7,4 tadi siang secara seismisitas sebenarnya jarang terjadi aktivitas gempa berdasarkan data seismisitas regional periode 2009-2021.

Sumber Gempa Tak Dikenali

Daryono menjelaskan, biasanya gempa gempa besar sudah ada sumbernya dan BMKG mengetahui sumber tersebut. Tetapi, pada gempa Flores, BMKG maupun ahli geologi belum mengetahui sumbernya atau bukan berada di jalur sesar.

"Nah selama ini hasil monitoring kita gempa gempa besar memang sudah ada sumbernya, ini yang ini benar benar-benar mengagetkan yang Flores," ujar Daryono.

Ada beberapa cara mengenali sumber gempa yang belum dikenali. Pertama, untuk di daratan melakukan survei morfologi yang bisa mengenali jalur kelurusan, bentuk sungai dan relief.

aktivitas warga maumere yang sudah kembali ke kediaman masing masing

©2021 Merdeka.com/Wilfridus Setu Embu

Sedangkan, untuk di laut terbilang sulit lantaran harus ada pemetaan menggunakan teknologi sonar guna memotret dasar laut apakah ada kelurusan atau ada pola besar. Kemudian di cek dengan Gps geodetik apakah ada pergeseran atau tidak.

"Membutuhkan teknologi yang effort kalau di laut, kalau di darat kan bisa kita foto reliefnya, menggunakan satelit, kalau di dasar laut perlu ada survei batimetri," ungkapnya.

Gempa Tak Terkait Aktivitas Semeru

Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita menyatakan, gempa yang terjadi di NTT tidak berkaitan dengan erupsi sejumlah gunung Semeru. Serta tidak berkaitan dengan situasi gunung Awu dan Merapi.

"Jadi bahwa tidak ada kaitannya dengan aktivitas gunung api yang saat ini sedang aktif erupsi misalnya gunung semeru, gunung awu, dan gunung merapi itu tidak ada kaitannya," katanya saat jumpa pers, Selasa (14/12).

"Saat ini kan ada Semeru sedang erupsi, kemudian Gunung Awu lalu kok tiba-tiba terjadi gempa (NTT), apakah itu ada kaitannya? jawaban kami adalah tidak ada kaitannya," tambahnya.

aktivitas warga maumere yang sudah kembali ke kediaman masing masing

©2021 Merdeka.com/Wilfridus Setu Embu

Dwikorita menjelaskan, adanya gempa tektonik justru dapat memicu dan diikuti meningkatnya aktivitas gunung api. Namun, BMKG belum melihat hal itu terjadi.

"dan untuk aktivitas gunung api analisisnya dnegan pusat vulkanologi dan mitigasi bencana geologi PVMBG yang saat ini sedang menangani gunung semeru dan gunung Awu," jelasnya.

Sejarah Gempa & Tsunami di Laut Flores

Sejarah mencatat, Laut Flores pernah terjadi gempa super besar pada 29 Desember 1820. Gempa ini menyebabkan tsunami hingga ke Sulawesi Selatan. Sebanyak 500 orang menjadi korban dari tsunami dan gempa tersebut.

Kemudian, gempa besar M7,8 di Laut Flores kembali terjadi pada 12 Desember 1992. Guncangan ini membangkitkan tsunami setinggi 30 meter. Menyebabkan 2.500 orang meninggal dan 500 orang hilang.

Melihat riwayat ini, Daryono mengingatkan gempa hari ini menjadi peringatan sumber gempa sesar aktif yang mampu memicu gempa kuat ternyata masih ada. Belum teridentifikasi dan terpetakan hingga sekarang. Setidaknya, sekitar 22 tsunami pernah terjadi di perairan NTT.

"NTT merupakan daerah rawan tsunami. Sejak tahun 1800-an di busur Kepulauan Sunda Kecil (Bali, NTB, NTT) sudah terjadi lebih dari 22 kali tsunami," papar Daryono.

(mdk/ray)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Gempa Magnitude 6,6 Guncang Kota Kupang
Gempa Magnitude 6,6 Guncang Kota Kupang

Gempa dengan magnitude 6,6 menguncang Kota Kupang, Ibu Kota Provinsi Nusa Tenggara Timur, Kamis (2/11) pukul 5.04 Wita.

Baca Selengkapnya
Gempa Bumi Magnitudo 6,3 Guncang Minahasa Sulawesi
Gempa Bumi Magnitudo 6,3 Guncang Minahasa Sulawesi

BMKG mengungkapkan pusat gempa berada di laut 50 km barat laut Donggala.

Baca Selengkapnya
BMKG Ungkap Pemicu Rentetan Gempa di Jawa Barat
BMKG Ungkap Pemicu Rentetan Gempa di Jawa Barat

Gempa tersebut gempa dangkal dengan titik pusatnya terletak di darat pada kedalaman 10 kilometer.

Baca Selengkapnya
Maumere NTT Diguncang Gempa Bumi Magnitudo 5,0
Maumere NTT Diguncang Gempa Bumi Magnitudo 5,0

Menurut BMKG, mencatat gempa bumi itu berpusat di laut, tepatnya di koordinat 7,37 lintang selatan dan 121,97 bujur timur atau 141 km barat laut Maumere.

Baca Selengkapnya
Gempa Berpusat di Darat Guncang Batang, Sejumlah Bangunan Dilaporkan Rusak
Gempa Berpusat di Darat Guncang Batang, Sejumlah Bangunan Dilaporkan Rusak

Gempa tersebut cukup terasa karena terjadi di darat

Baca Selengkapnya
Gempa Bumi Magnitudo 6,4 Guncang Gorontalo, Tidak Berpotensi Tsunami
Gempa Bumi Magnitudo 6,4 Guncang Gorontalo, Tidak Berpotensi Tsunami

Masyarakat di wilayah terdampak diimbau untuk waspada atas kemungkinan gempa susulan.

Baca Selengkapnya
Ternate Diguncang Gempa 5 Magnitudo
Ternate Diguncang Gempa 5 Magnitudo

Selain Ternate getaran gempa juga terdeteksi BMKG mengguncang beberapa saat di Jailolo dan Tidore, Maluku Utara.

Baca Selengkapnya
Gempa Magnitudo 6,1 Guncang Laut Sawu NTT Akibat Aktivitas Sesar Aktif Dasar Laut
Gempa Magnitudo 6,1 Guncang Laut Sawu NTT Akibat Aktivitas Sesar Aktif Dasar Laut

koordinat titik gempa terletak di 9,91° LS ; 122,12° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 128 Km arah Tenggara Ende

Baca Selengkapnya
Gempa Gorontalo Masuk Kategori Merusak, Ini Penyebabnya
Gempa Gorontalo Masuk Kategori Merusak, Ini Penyebabnya

Gempa magnitudo 6,4 terjadi pada Selasa (24/9) pukul 02.51 WIB.

Baca Selengkapnya
Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Kabupaten Malaka NTT, Akibat Struktur Sesar Naik
Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Kabupaten Malaka NTT, Akibat Struktur Sesar Naik

Gempa Kabupaten Malaka NTT tidak berpotensi Tsunami

Baca Selengkapnya
Analisa Ahli Penyebab Gempa Beruntun di Tuban
Analisa Ahli Penyebab Gempa Beruntun di Tuban

Gempa yang berkekuatan lebih dari magnitudo 5 dari siang hingga sore ini berada di sebelah barat Pulau Bawean.

Baca Selengkapnya
Gempa Dangkal Magnitudo 3.5 Guncang Sukabumi
Gempa Dangkal Magnitudo 3.5 Guncang Sukabumi

Pusat gempa berada 26 kilometer laut Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, dengan kedalaman 10 kilometer.

Baca Selengkapnya