Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mendikbud Tarik Buku Tema Kelas V SD Lantaran Sebut NU Organisasi Radikal

Mendikbud Tarik Buku Tema Kelas V SD Lantaran Sebut NU Organisasi Radikal Mendikbud tarik buku SD sebut NU organisasi radikal. ©2019 Merdeka.com/Darmadi Sasongko

Merdeka.com - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy segera menarik buku tema kelas V Sekolah Dasar (SD). Penarikan dilakukan lantaran buku itu menyebut Nahdlatul Ulama (NU) sebagai organisasi radikal.

"Sudah ada kesepakatan dengan Kemendikbud, itu kita revisi. Revisi itu bisa secepatnya," kata Muhadjir Effendy di Dome Universitas Muhammadiyah Malang, Kamis (7/2).

"Dalam waktu dekat akan kita share (hasil revisi). Di web Kemendikbud ada soft copy. Hard copy kita tarik. Kita tarik dan nanti guru-guru bisa mengambil bagian itu dari website Kemendikbud. Yang penting harus segera ditarik," sambungnya.

Orang lain juga bertanya?

Muhadjir mengatakan buku tersebut diterbitkan atau diproduksi berdasarkan Peraturan Menteri nomor 57 tahun 2014 sebagai bentuk implementasi dari kurikulum 2013. Kemudian direvisi dengan peraturan Menteri Pendidikan nomor 34 tahun 2016.

"Jadi sebelum saya menjadi menteri," tegasnya.

Muhadjir sendiri selama menjadi menteri mengaku belum pernah merevisi buku, kecuali penambahan melalui peraturan menteri nomor 24 tahun 2018. Desember lalu melakukan penambahan untuk mata pelajaran informatika.

"Jadi saya belum pernah melakukan revisi. Artinya buku itu sebelum saya, sudah ada," katanya menegaskan.

mendikbud tarik buku sd sebut nu organisasi radikal

Mendikbud tarik buku SD sebut NU organisasi radikal ©2019 Merdeka.com/Darmadi Sasongko

Kata Muhadjir, konteks kata radikal dalam buku tersebut sebetulnya adalah sejarah tentang perjuangan kemerdekaan nasional tahun 1920-an. Saat itu berdiri organisasi-organisasi yang oleh tim penulis dicirikan memiliki watak non kooperatif atau tidak mau berkompromi dengan pemerintah kolonial Belanda.

"Nah itu lah yang kemudian dikategorikan sebagai organisasi radikal. Jadi sebetulnya kata radikal itu dalam konteks melawan penjajah kolonial," katanya.

Lanjut Muhadjir, ketika buku itu disusun kata 'radikal' belum menjadi kata pejoratif. Tetapi sekarang ini kan radikal itu jadi sensitif.

"Kalau menurut ilmu bahasa itu kata amelioratif yang punya rasa baik. Sekarang ini kan jadi negatif, radikal itu. Ketika diajarkan kepada anak-anak bisa keluar konteks, bahkan bisa sebaliknya," katanya.

Muhadjir mengapresiasi munculnya masukan tersebut dari sejumlah guru. Sehingga langsung meresponnya sesuai dengan ketentuan.

"Karena itu saya mengapresiasi ada guru yang kritis menyampaikan kepada saya langsung tentang itu. Kenapa? Mereka tahu persis bagaimana suasana di lapangan kan. Karena itu saya respon, saya undang mereka yang terkait," pungkasnya.

Berikut ini teks isi buku tersebut:

Masa Awal Radikal(Tahun 1920-1927-an)

Perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajah pada abad ke-20 disebut masa radikal karena pergerakan-pergerakan nasional pada masa ini bersifat radikal/keras terhadap pemerintah Hindia Belanda. Mereka menggunakan asas nonkooperatif/ tidak mau bekerja sama. Organisasi-organisasi yang bersifat radikal adalah Perhimpunan Indonesia (PI), Partai Komunis Indonesia (PKI), Nahdlatul Ulama (NU), Partai Nasional Indonesia (PNI).

(mdk/bal)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Beredar Buku Penyimpangan Sejarah Pendirian NU, Gus Yahya: Ada Tokoh-Tokoh Baru
Beredar Buku Penyimpangan Sejarah Pendirian NU, Gus Yahya: Ada Tokoh-Tokoh Baru

Munculnya nama-nama baru dalam buku tersebut, dianggap PBNU sebagai hal menyimpang.

Baca Selengkapnya
Cak Imin Sindir Pencopotan Ketua PWNU Jatim: Pengurus PBNU PNS Saja
Cak Imin Sindir Pencopotan Ketua PWNU Jatim: Pengurus PBNU PNS Saja

Calon Wakil Presiden nomor urut satu, Muhaimin Iskandar menilai pencopotan KH Marzuki Mustamar sebagai Ketua PWNU Jawa Timur merugikan PBNU.

Baca Selengkapnya
PBNU Copot KH Marzuki Mustamar dari Posisi Ketua PWNU Jatim
PBNU Copot KH Marzuki Mustamar dari Posisi Ketua PWNU Jatim

Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mencopot KH Marzuki Mustamar dari posisi Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur.

Baca Selengkapnya
Sejumlah Kiai NU Dorong Muktamar Luar Biasa PBNU, Ini Alasannya
Sejumlah Kiai NU Dorong Muktamar Luar Biasa PBNU, Ini Alasannya

Mubes Alim Ulama NU menyerukan Muktamar Luar Biasa (MLB) Nahdlatul Ulama sebagai sarana koreksi langkah PBNU hasil Muktamar Lampung.

Baca Selengkapnya
Ketum Muhammadiyah Tolak Wacana BNPT Kontrol Tempat Ibadah
Ketum Muhammadiyah Tolak Wacana BNPT Kontrol Tempat Ibadah

Tujuan BNPT atas wacana itu mengontrol tempat ibadah dari kegiatan radikalisme.

Baca Selengkapnya
Bela Menko Muhadjir, Pemuda Muhammadiyah Tersengat Pernyataan Menteri Nadiem
Bela Menko Muhadjir, Pemuda Muhammadiyah Tersengat Pernyataan Menteri Nadiem

Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) Nadiem Makarim mengaku selalu kena getahnya dalam polemik zonasi Penerimaan Peserta Didik

Baca Selengkapnya
Waketum PKB: NU Dijadikan Alat Politik oleh Dua Orang
Waketum PKB: NU Dijadikan Alat Politik oleh Dua Orang

Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Jazilul Fawaid heran dengan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yang kini menjadi berpolitik.

Baca Selengkapnya
Gus Salam: Pra MLB NU Digelar Desember di Surabaya
Gus Salam: Pra MLB NU Digelar Desember di Surabaya

Gus Salam mengatakan MLB NU siap dilaksanakan dalam waktu dekat di Surabaya, Jawa Timur.

Baca Selengkapnya
Menko PMK Minta Pihak Sekolah Waspadai Geng Sekolah Antisipasi Perundungan
Menko PMK Minta Pihak Sekolah Waspadai Geng Sekolah Antisipasi Perundungan

Muhadjir juga mengingatkan agar guru dan pimpinan sekolah senantiasa mengedukasi siswa dan siswi tentang buruknya praktik perundungan.

Baca Selengkapnya
Kiai NU: Mahfud MD Kader NU Kultural, Tak Diragukan Lagi
Kiai NU: Mahfud MD Kader NU Kultural, Tak Diragukan Lagi

Mahfud MD sempat gagal jadi cawapres karena dianggap tidak mewakili NU.

Baca Selengkapnya
Profil Syafiq Riza Basalamah, Ustaz yang Ditolak GP Ansor di Surabaya
Profil Syafiq Riza Basalamah, Ustaz yang Ditolak GP Ansor di Surabaya

PAC GP Ansor dan Banser Gunung Anyar menolak Ustaz Riza Syafiq Hasan Basalamah karena diduga terindikasi berasal dari HTI.

Baca Selengkapnya
PKB Nilai PBNU Lebih Banyak Menyimpang dari Khittah NU
PKB Nilai PBNU Lebih Banyak Menyimpang dari Khittah NU

PBNU sudah menyimpang terlihat dari upaya mengambil PKB, padahal ormas.

Baca Selengkapnya