Mendikbud Tarik Buku Tema Kelas V SD Lantaran Sebut NU Organisasi Radikal
Merdeka.com - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy segera menarik buku tema kelas V Sekolah Dasar (SD). Penarikan dilakukan lantaran buku itu menyebut Nahdlatul Ulama (NU) sebagai organisasi radikal.
"Sudah ada kesepakatan dengan Kemendikbud, itu kita revisi. Revisi itu bisa secepatnya," kata Muhadjir Effendy di Dome Universitas Muhammadiyah Malang, Kamis (7/2).
"Dalam waktu dekat akan kita share (hasil revisi). Di web Kemendikbud ada soft copy. Hard copy kita tarik. Kita tarik dan nanti guru-guru bisa mengambil bagian itu dari website Kemendikbud. Yang penting harus segera ditarik," sambungnya.
-
Kenapa Kemenhub merombak kurikulum sekolah kedinasan? Staf Khusus Menteri Perhubungan, Prof Wihana Kirana Jaya mengatakan, kurikulum baru nantinya akan membuat siswa lebih sibuk melakukan kegiatan kemanusiaan. 'Kami tahu kebutuhan milenial dan kelompok Z sekarang sudah tidak boleh seperti pendidikan masa lalu, adik-adik nanti berubah lebih tolong menolong, nilai-nilai itu akan ada di dalam kurikulum, dan sifatnya softskill kebutuhan tentang penyelesaian masalah, komunikasi, dan digitalisasi,' kata Prof Wihana saat mendampingi Menhub mendatangi rumah duka Putu di Bali.
-
Bagaimana cara Kemenhub merombak kurikulum sekolah kedinasan? Perombakan di sekolah kedinasan Kemenhub ini nantinya akan dimulai dari perubahan sistem rekrutmen peserta didik. Kemudian berikutnya cara mengajar, seperti menggunakan gaya bahasa kekinian sehingga mahasiswa berubah. 'Dosen, pengelola, dan mahasiswa akan dibuat semakin sibuk untuk tingkatkan sesuatu yang lebih produktif, lebih humanis dan itu masuk kurikulum,' kata Prof Wihana.
-
Siapa yang memperjuangkan mata pelajaran agama di sekolah? Peran Yunus tidak berhenti di situ saja. Ia kembali memperjuangkan usulan memasukkan mata pelajaran Agama Islam ke kurikulum sekolah pemerintah (negeri). Di Sumatera Barat, usulannya ini bisa berjalan baik dan sudah diterapkan pada tahun 1946.
-
Siapa yang terancam dikeluarkan dari sekolah? Akibatnya, anak laki-laki berusia 12 tahun itu telah beberapa kali dikenai sanksi karena melanggar aturan panjang rambut, dan mungkin akan dikeluarkan dari sekolah.
-
Kenapa NU dan Muhammadiyah punya pandangan berbeda? Perbedaan orientasi keagamaan NU dan Muhammadiyah bisa dilacak berdasarkan proses polarisasi pemikiran dan pengalaman pendidikan dua tokoh utama pendiri organisasi tersebut, yaitu KH. Ahmad Dahlan dan KH. Hasyim Asy‟ari. Keduanya merupakan representasi ulama nusantara yang hidup pada abad ke 19 dan ke 20.
-
Siapa pendiri NU? KH Hasyim Asy'ari merupakan tokoh penting dibalik organisasi Nahdlatul Ulama (NU). Ia memprakarsai berdirinya NU pada 1926, mendapat julukan Hadratus Syekh (maha guru), sekaligus menjadi Rais Akbar NU pertama.
Muhadjir mengatakan buku tersebut diterbitkan atau diproduksi berdasarkan Peraturan Menteri nomor 57 tahun 2014 sebagai bentuk implementasi dari kurikulum 2013. Kemudian direvisi dengan peraturan Menteri Pendidikan nomor 34 tahun 2016.
"Jadi sebelum saya menjadi menteri," tegasnya.
Muhadjir sendiri selama menjadi menteri mengaku belum pernah merevisi buku, kecuali penambahan melalui peraturan menteri nomor 24 tahun 2018. Desember lalu melakukan penambahan untuk mata pelajaran informatika.
"Jadi saya belum pernah melakukan revisi. Artinya buku itu sebelum saya, sudah ada," katanya menegaskan.
Mendikbud tarik buku SD sebut NU organisasi radikal ©2019 Merdeka.com/Darmadi Sasongko
Kata Muhadjir, konteks kata radikal dalam buku tersebut sebetulnya adalah sejarah tentang perjuangan kemerdekaan nasional tahun 1920-an. Saat itu berdiri organisasi-organisasi yang oleh tim penulis dicirikan memiliki watak non kooperatif atau tidak mau berkompromi dengan pemerintah kolonial Belanda.
"Nah itu lah yang kemudian dikategorikan sebagai organisasi radikal. Jadi sebetulnya kata radikal itu dalam konteks melawan penjajah kolonial," katanya.
Lanjut Muhadjir, ketika buku itu disusun kata 'radikal' belum menjadi kata pejoratif. Tetapi sekarang ini kan radikal itu jadi sensitif.
"Kalau menurut ilmu bahasa itu kata amelioratif yang punya rasa baik. Sekarang ini kan jadi negatif, radikal itu. Ketika diajarkan kepada anak-anak bisa keluar konteks, bahkan bisa sebaliknya," katanya.
Muhadjir mengapresiasi munculnya masukan tersebut dari sejumlah guru. Sehingga langsung meresponnya sesuai dengan ketentuan.
"Karena itu saya mengapresiasi ada guru yang kritis menyampaikan kepada saya langsung tentang itu. Kenapa? Mereka tahu persis bagaimana suasana di lapangan kan. Karena itu saya respon, saya undang mereka yang terkait," pungkasnya.
Berikut ini teks isi buku tersebut:
Masa Awal Radikal(Tahun 1920-1927-an)
Perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajah pada abad ke-20 disebut masa radikal karena pergerakan-pergerakan nasional pada masa ini bersifat radikal/keras terhadap pemerintah Hindia Belanda. Mereka menggunakan asas nonkooperatif/ tidak mau bekerja sama. Organisasi-organisasi yang bersifat radikal adalah Perhimpunan Indonesia (PI), Partai Komunis Indonesia (PKI), Nahdlatul Ulama (NU), Partai Nasional Indonesia (PNI).
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Munculnya nama-nama baru dalam buku tersebut, dianggap PBNU sebagai hal menyimpang.
Baca SelengkapnyaCalon Wakil Presiden nomor urut satu, Muhaimin Iskandar menilai pencopotan KH Marzuki Mustamar sebagai Ketua PWNU Jawa Timur merugikan PBNU.
Baca SelengkapnyaPengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mencopot KH Marzuki Mustamar dari posisi Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaMubes Alim Ulama NU menyerukan Muktamar Luar Biasa (MLB) Nahdlatul Ulama sebagai sarana koreksi langkah PBNU hasil Muktamar Lampung.
Baca SelengkapnyaTujuan BNPT atas wacana itu mengontrol tempat ibadah dari kegiatan radikalisme.
Baca SelengkapnyaMenteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) Nadiem Makarim mengaku selalu kena getahnya dalam polemik zonasi Penerimaan Peserta Didik
Baca SelengkapnyaWakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Jazilul Fawaid heran dengan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yang kini menjadi berpolitik.
Baca SelengkapnyaGus Salam mengatakan MLB NU siap dilaksanakan dalam waktu dekat di Surabaya, Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaMuhadjir juga mengingatkan agar guru dan pimpinan sekolah senantiasa mengedukasi siswa dan siswi tentang buruknya praktik perundungan.
Baca SelengkapnyaMahfud MD sempat gagal jadi cawapres karena dianggap tidak mewakili NU.
Baca SelengkapnyaPAC GP Ansor dan Banser Gunung Anyar menolak Ustaz Riza Syafiq Hasan Basalamah karena diduga terindikasi berasal dari HTI.
Baca SelengkapnyaPBNU sudah menyimpang terlihat dari upaya mengambil PKB, padahal ormas.
Baca Selengkapnya