Menengok pengamanan super ketat di rutan baru KPK

Merdeka.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) meresmikan rumah tahanan negara Klas I Jakarta Timur Cabang KPK. Dengan luas 839 meter persegi, rutan tesebut diisi dengan sejumlah fasilitas.

Merdeka.com berkesempatan ikut serta meninjau secara langsung kondisi rutan baru tersebut. Hal pertama yang akan dilewati pengunjung tahanan adalah pintu masuk dengan keamanan super ketat. Selain mengisi identitas, petugas bakal merekam sidik jari dan mengambil foto pengunjung.

Syarief Hidayat, Kabiro umum KPK, mengatakan tahapan tersebut nantinya bakal masuk ke dalam sistem database pemasyarakatan.

"Jadi nanti bisa terpantau siapa yang jenguk, tahanan yang masuk atau keluar juga terpantau," ujar Syarief saat mendampingi Kapolsek Setia Budi AKBP Rakhmat Sumekar memantau secara langsung kondisi rutan baru cabang KPK tersebut, Jumat (6/10).

Selepas melakukan perekaman identitas, pengunjung mendapat stempel atau pertanda untuk masuk ke ruang tatap muka dengan tahanan. Namun, sebelum masuk ke ruang tahanan, petugas terlebih dahulu melakukan pemeriksaan terhadap barang bawaan pengunjung untuk kemudian dititipkan di tempat penitipan yang telah disediakan KPK.

Setelah itu, pengunjung baru dipersilakan menemui tahanan di ruang tatap muka. Ruangan cukup nyaman dengan terpasangnya pendingin udara.

Rutan KPK ©2017 Merdeka.com/Ita

"Di sini nanti bergantian masuknya, enggak semuanya langsung masuk," ujarnya.

Masuk ke ruang tatap muka, pengunjung kembali diperiksa dengan menggunakan x-ray.

Pantauan merdeka.com ruang tersebut disediakan kursi panjang untuk para tahanan berbincang-bincang dengan sanak keluarga ataupun tim kuasa hukum.

Masuk lebih jauh, terdapat beberapa sel tahanan yang dibagi menjadi dua blok, khusus perempuan dan laki-laki.

Rutan KPK ©2017 Merdeka.com/Ita

Pada setiap sel terdapat kamar mandi sekaligus toilet tanpa dinding sekat seutuhnya dengan tempat tidur para tahanan. Dengan kata lain, apapun yang dilakukan tahanan, baik mandi ataupun buang hajat bisa terlihat oleh sesama tahanan di satu sel yang sama.

Meski begitu, Syarief menegaskan privasi para tahanan tetap terjaga.

Para tahanan juga mendapat satu box container berukuran sedang dan satu ember kecil.

Lebih lanjut, dia menjelaskan pada setiap sel terdapat interkom yang menempel di dinding samping pintu sel, gunanya sebagai penghubung antara petugas dengan para tahanan. Hal ini dimaksudkan guna menghindari kontak apapun antara petugas dengan tahanan.

"Di sini tinggal tekan saja apa keperluan tahanan. Misalnya merasa tidak enak badan dan ingin mendapat perawatan kesehatan. Kebetulan disini juga ada ruang poliklinik," ujarnya.

Merdeka.com mencoba fasilitas interkom tersebut. Kondisinya baik dan mumpuni. Saat tombol tersebut ditekan, petugas dengan sigap merespon 'ada yang bisa dibantu' ucapan itulah yang pertama kali disampaikan.

KPK juga memfasilitasi rutan tersebut dengan ruang makan sekaligus ruang kumpul bagi para tahanan untuk sekedar bersapa antar sesama tahanan. Ruang makan tersebut dilengkapi dengan televisi dan dispenser air minum.

KPK juga mempertimbangkan kesehatan para tahanan dengan disediakannya ruang poliklinik dan satu unit ambulance.

Saat disambangi, ruang poliklinik yang dimaksud sangat bersih dan layak untuk para tahanan mendapatkan perawatan kesehatan.

Rutan KPK ©2017 Merdeka.com/Ita

Selain fasilitas ruang poliklinik, KPK juga menyediakan ruang terbuka berukuran 30 x 20 meter persegi di bagian belakang gedung. Ruang terbuka itu diperuntukkan bagi para tahanan melakukan aktivitas olahraga atau sekedar berjemur dengan sinar matahari pagi. Tak ketinggalan di situ juga terpasang camera circuit television (CCTV). Pun halnya dengan seluruh sisi sel tahanan juga terpasang CCTV.

Menyoal kebersihan sel, Syarief menuturkan kebersihan sel merupakan tanggung jawab para tahanan. Artinya, tidak ada petugas kebersihan yang membersihkan setiap sel tahanan.

Nantinya, ujar Syarief, rutan tersebut akan diisi oleh tahanan yang ditahan di rutan KPK Kav.C1, Jalan Rasuna Said.

Sedangkan jumlah petugas rutan, dia menyebut ada 37 sumber daya manusia dari beragam unsur. Di antaranya, dari unsur polisi 1 orang, Kementerian Hukum dan HAM 1 orang, pegawai tetap KPK 1 orang, pegawai tidak tetap KPK 23 orang, honorer 2 orang, dan outsourcing 8 orang.

Di akhir peninjauan, dia kembali menegaskan rutan tersebut cukup layak bagi para tahanan.

"Desain ini sudah sangat nyaman bagi yang ditahan sesuai dengan aturan yang berlaku," tukasnya.