Menengok perjuangan polisi bawa logistik pilkada di daerah terpencil
Merdeka.com - Beberapa perahu nelayan berbaris rapi di pemukiman rumah-rumah panggung di Sungai Musi. Perahu ketek membawa kotak suara yang berisi logistik baru tiba setelah mengarungi sungai sejauh 50 kilometer dari ibukota kecamatan.
Desa Rantau Keroya, Kecamatan Lais, Kabupaten Musi Banyuasin, merupakan salah satu daerah perairan dan terpencil. Musi Banyuasin adalah satu-satunya daerah di Sumatera Selatan yang menggelar pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak 15 Februari 2017 kemarin.
Lokasi yang sulit dijangkau tak membuat panitia pemungutan lemah semangat. Termasuk juga anggota kepolisian yang ditugaskan mengawal sekaligus membantu membawa logistik ke tempat pemungutan suara (TPS).
-
Kenapa Polres Rohil siapkan perahu untuk logistik pemilu? Andrian menyampaikan untuk lokasi TPS yang menyebrangi sungai akan disiapkan perahu bermesin. Sedangkan wilayah darat, disiapkan sepeda motor trail. 'Kita kordinasi dengan KPU terkait sarana dan prasarana yang disiapkan untuk lokasi yang sulit dijangkau,' kata Andrian.
-
Apa yang ditemukan di perahu? Dalam perahu tersebut, ditemukan juga jenazah saudara laki-lakinya dan keponakannya yang berusia 15 tahun.
-
Dimana perahu nelayan Indramayu dibuat? Terdapat beberapa titik lokasi pembuatan kapal, pertama di wilayah Karangsong, Pasekan dan di Kecamatan Indramayu.
-
Apa yang terjadi di Pelabuhan Merak? Kepadatan mulai terjadi di kawasan Pelabuhan Merak, Banten, oleh rombongan pemudik yang ingin berpergian lewat jalur laut.
-
Mengapa warga lebih suka menyeberangi sungai dengan perahu? 'Sebenarnya di sana sudah dibangun jembatan. Tapi tampaknya warga lebih suka menyeberangkan motor dengan perahu,' kata pemilik kanal YouTube Vista Holic.
-
Bagaimana cara pengerukan kolam pelabuhan? Namun diperkirakan proyek pembangunan itu akan melampaui target awal karena pengerukan kolam pelabuhan mengalami kendala karena keberadaan batuan yang keras. Bahkan semakin dalam pengerukan, ditemukan sumber mata air tawar yang besar. Hal ini membuat metode pengerukan yang sebelumnya dilakukan secara mekanik beralih menggunakan teknik peledakan pada batuan.
Adalah Bripda Chandra Irawan dan Brigadir Al Fajri yang mendapat tugas mengirimkan logistik ke daerah pinggiran yang hanya bisa diakses melalui jalur sungai. Banyak sukaduka yang dialami anggota unit Intelkam Polsek Lais itu.
Dengan berpakaian lengkap polisi dan senjata laras panjang, dua polisi itu mengangkut logistik dari sungai menuju TPS 1 sampai TPS 8 di desa itu, Minggu (12/2). Perjalanan cukup lama hilang sekejap begitu melihat rumah-rumah panggung di depannya.
Namun saat menurunkan logistik, petugas kebingungan karena tidak ada dermaga sehingga kapal ketek tak bisa bersandar ke tepian desa. Alhasil, mereka memutuskan turun ke sungai meski pakaian basah kuyup karena kedalaman air nyaris sedada.
Satu persatu, kotak suara dipanggul dari air menuju daratan. Melihat jerih payah anggota, warga setempat dibuat kagum.
Perjuangan dua polisi tersebut belum berakhir. Mereka harus kembali membawa surat suara ke Panitia Pemungutan Kecamatan (PPK) untuk rekapitulasi manual. Lagi-lagi, mereka harus memanggulnya sambil masuk air menuju kapal ketek.
Kapolda Sumsel Irjen Pol Agung Budi Maryoto mengungkapkan, dirinya mengapresiasi peran serta anggotanya yang terlibat dalam distribusi logistik Pilkada Muba. Apalagi, geografis daerah itu terdapat banyak daerah perairan sehingga diperlukan strategi khusus untuk menjangkaunya.
"Saya apresiasi. Selain mengamankan, anggota polisi juga membantu mengirimkan logistik ke TPS, sampai ke pelosok, desa terpencil, dan perairan," ungkap Agung, Jumat (17/2).
Dari laporan yang diterimanya, kata dia, beberapa anggotanya sampai tercebur ke sungai saat mengangkut logistik. Beruntung, perlengkapan Pilkada tidak sampai rusak dan basah karena tidak turut masuk ke air.
"Ada yang tercebur, basah semua badannya. Alhamdulillah kotak suaranya tidak sampai basah," kata dia.
Pada Pilkada Muba, dua pasang calon bertarung, yakni pasangan Dodi Reza Alex-Beni Hernedi dan Amiri Arifin-Ahmad Toha. Berdasarkan hitung cepat salah satu lembaga survei, pasangan Dodi-Beni yang diusung semua partai politik unggul dengan perolehan suara 76,8 persen dan Amiri-Toha dari independen hanya meraup 23,2 persen.
"Alhamdulillah, pelaksanaan Pilkada Muba berlangsung aman dan tertib, tidak ada kendala apapun," pungkas mantan Kakorlantas Mabes Polri itu. (mdk/did)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mereka harus bekerja keras karena akses jalan kendaraan belum tersedia.
Baca SelengkapnyaTerdapat 128 TPS yang ternyata terisolir di Kabupaten Rokan Hilir, Riau.
Baca SelengkapnyaPetugas penyelenggara pemilu dibantu warga menerobos derasnya aliran sungai banjir, agar logistik pemilu tiba di tempat pemungutan suara tepat waktu.
Baca SelengkapnyaSebanyak delapan belas sepeda motor dan delapan gerobak sapi membawa logistik Pemilu.
Baca SelengkapnyaJumlah logistik yang didistribusikan sebanyak 205 kotak suara dan 51.305 plus dua persen surat suara
Baca SelengkapnyaKapal itu itu membawa 50 kota suara, 40 bilik suara, serta 1 kardus C hasil dari 10 TPS.
Baca SelengkapnyaSebanyak 22.515 surat suara dan 320 kotak suara mulai diberangkatkan dari Dermaga 1 Marina Ancol, Jakarta, Jumat (9/2/2024) pagi tadi.
Baca SelengkapnyaSetiap kecamatan dikawal oleh sejumlah anggota kepolisian berseragam lengkap.
Baca SelengkapnyaDibalik suksesnya pelaksanaan Pemilu tahun 2024, terdapat perjuangan dan medan yang dilalui agar surat suara bisa sampai ke TPS dengan selamat.
Baca SelengkapnyaLogistik itu dipastikan aman hingga sampai ke gudang logistik KPU Pekanbaru, Jalan Kaharuddin Nasution.
Baca SelengkapnyaBripka Andriko dari Bhabinkamtibmas Desa Kesuma dan Babinsa Serma Hendrik Simamora.
Baca SelengkapnyaUntuk menjangkau TPS wilayah terpencil di wilayah Papua Tengah, KPU menggunakan helikopter dalam pendistribusian logistik Pemilu 2024.
Baca Selengkapnya