Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mengenal tiga ulama besar dari Betawi

Mengenal tiga ulama besar dari Betawi Legenda Jakarta. ©blogspot.com

Merdeka.com - Jangan mengaku menjadi warga Jakarta bila tidak mengenal sosok ulama betawi yang menjadi panutan. Mereka yakni Kyai Haji (KH) Abdullah Syafii, KH Noer Ali, dan KH Guru Mughni.

KH Abdullah Syafii dikenal macan dari Betawi. Tubuhnya sedikit gemuk, bicaranya pun blak-blakan. Dia lahir di Kampung Bali, Matraman, dan sejak kecil sudah gemar belajar ilmu agama.

Ulama terkenal Prof KH Ali Yafie pernah mengatakan Abdullah Syafii seorang pemberani, ikhlas, dan tak jemu dalam berdakwah. Dia dikenal sangat tegas dalam menegakkan amar ma'ruf nahi munkar.

Syafii remaja sangat haus pengetahuan. Dia memaksa ayahnya KH Syafii untuk menjual kebun dan sapi milik mereka untuk dibangun madrasah. Sekolah agama pertama miliknya hingga berkembang luas, termasuk Universitas Assyafiyah di Jatiwaringin, Pondok Gede, Jakarta Timur.

Syafii dikenal tak segan menentang kebijakan penguasa kala itu, mantan presiden Soeharto, maupun mantan Gubernur Jakarta Ali Sadikin tak lepas dari kritikan tajamnya. Menghadapi keduanya, Syafii tak kalah garang.

Seperti ketika Ali Sadikin berwacana agar umat muslim yang meninggal tidak perlu dikubur, melainkan dibakar saja dengan alasan tanah di Jakarta semakin mahal. Syafii menjadi salah satu penentang terdepan. Dia juga menolak legalisasi tempat prostitusi dan perjudian saat itu sedang diusahakan Pemprov DKI Jakarta. Sikapnya menolak kebijakan itu tidak hanya dilakukan lewat ceramah.

Dengan mendirikan Majelis Muzakarah Ulama, dia merangkul ulama lain seperti Abdussalam Djaelani, Abdullah Musa dan ulama-ulama lain. Dalam majelis itu, ia membahas berbagai masalah umat dan bangsa, seperti perjudian, kuburan muslim, dan sebagainya. Begitu pula saat ada wacana batasan azan subuh, Syafii muncul di depan menentang gagasan itu.

Pada 1970, pemerintah di bawah kepemimpinan Soeharto berencana melegalisasi aliran kepercayaan. Syafii lagi-lagi menentang dengan mengumpulkan 1.000 ulama yang memiliki integritas demi menolak kebijakan itu. Karena mendapat penolakan itu, Soeharto mengurungkan niatnya.

Walau keras terhadap kebijakan yang bertentangan dengan pemikirannya, Syafii mengimbanginya melalui dakwah persuasif. Langkah itu yang membuat penguasa dan warga segan terhadapnya.

Selain Syafii, juga ada KH Noer Ali. Dia dikenal sebagai macannya Karawang-Bekasi. Penggalan puisi tersohor Chairil Anwar bertajuk 'Karawang-Bekasi' terinspirasi dari sosoknya.

"Anda warga bekasi, Jawa Barat, hendak bepergian ke Jakarta tentu sering sekali melewati jalan dikenal dengan Kalimalang. Itulah jalan Kyai besar Noer Ali. Siapakah dia? Noer Ali berdarah betawi meski lahir di Bekasi. Dia dikenal ulama sekaligus guru namun saat Indonesia dijajah sekutu dia ikut perang angkat senjata sebab menurutnya cinta tanah air sebagian dari iman."

Belum berumur lima tahun, Noer Ali sudah menghafal Alquran. Berbekal ilmu agama, serta cintanya pada Indonesia, negara mengukuhkannya sebagai pahlawan karena keberaniannya melawan penjajah.

KH Guru Mughni juga memiliki peran tak kalah penting dari Syafii dan Noor Ali. Dia mendapat gelar macan dari Batavia. Ia juga melahirkan para ahli di bidang agama, seperti ahli tafsir, ahli tarbiyah, ahli ilmu falak, dan sebagainya.

selain menjadi pengajar para guru agama, Guru Mughni berhasil mengobarkan api semangat pemuda Betawi untuk perang melawan penjajah. (mdk/tyo)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Cerita Wahab Chasbullah Dipanggil 'Macan' saat Masuk Pesantren, Mau Ditangkap lalu Sembunyi di Semak-Semak
Cerita Wahab Chasbullah Dipanggil 'Macan' saat Masuk Pesantren, Mau Ditangkap lalu Sembunyi di Semak-Semak

Setelah banyak belajar, Mbah Wahab menjadi salah satu ulama besar yang ikut mendirikan Nahdlatul Ulama.

Baca Selengkapnya
7 Ulama yang Berjasa Besar Sebarkan Ajaran Islam di Sidoarjo, Makamnya Berbaur dengan Warga Biasa
7 Ulama yang Berjasa Besar Sebarkan Ajaran Islam di Sidoarjo, Makamnya Berbaur dengan Warga Biasa

Makam para ulama ini terletak di pemakaman umum desa.

Baca Selengkapnya
3 Fakta di Balik Sebutan Wali Pitu Bali, Ternyata Berbeda dengan Status Wali Songo
3 Fakta di Balik Sebutan Wali Pitu Bali, Ternyata Berbeda dengan Status Wali Songo

Orang Bali awalnya tak mengenal istilah Wali Pitu.

Baca Selengkapnya
Momen Anak Bupati Trenggalek Ajak Ayah Ibunya Naik Gunung Ingin Dapat Pengalaman Religius, Terinspirasi Film
Momen Anak Bupati Trenggalek Ajak Ayah Ibunya Naik Gunung Ingin Dapat Pengalaman Religius, Terinspirasi Film

Anak orang nomor satu di Trenggalek itu mengajak orang tuanya naik gunung setelah menyaksikan sebuah film.

Baca Selengkapnya
Bukan Orang Sembarangan, Leluhur Kabupaten Bojonegoro Ini Ternyata Keturunan Kerajaan Majapahit dan Pajang
Bukan Orang Sembarangan, Leluhur Kabupaten Bojonegoro Ini Ternyata Keturunan Kerajaan Majapahit dan Pajang

Leluhur Kabupaten Bojonegoro merupakan keturunan Kerajaan Majapahit hingga Kerajaan Pajang.

Baca Selengkapnya
Mengenal Sunan Bejagung Lor, Ulama Tuban yang Setiap Hari Hilang dari Kediamannya Ternyata Azan di Masjidil Haram Makkah
Mengenal Sunan Bejagung Lor, Ulama Tuban yang Setiap Hari Hilang dari Kediamannya Ternyata Azan di Masjidil Haram Makkah

Perjalanannya dari Tuban ke Makkah dan sebaliknya ibarat hanya melangkahkan kaki

Baca Selengkapnya
Menelusuri Makam Orang Kayo Hitam, Penyebar Agama Islam Termasyhur di Kota Jambi
Menelusuri Makam Orang Kayo Hitam, Penyebar Agama Islam Termasyhur di Kota Jambi

Makam yang berada di Desa Simpang, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Provinsi Jambi ini lokasinya sangat dekat dengan aliran Sungai Batanghari.

Baca Selengkapnya
Ada Peran Besar Kiai, Begini Awal Mula Banten Disebut Tanah Jawara
Ada Peran Besar Kiai, Begini Awal Mula Banten Disebut Tanah Jawara

Para jawara berada di bawah komando para ulama dan kiai yang saat itu menjadi sumber kekuatan sosial dan spiritual di Banten.

Baca Selengkapnya
Ziarah ke Makam Agung Arosbaya, Jejak Pemeluk Islam Pertama di Madura Barat
Ziarah ke Makam Agung Arosbaya, Jejak Pemeluk Islam Pertama di Madura Barat

penanda awal perkembangan kebudayaan islam di Madura.

Baca Selengkapnya
Mengenal Syaikh Muhammad Suhaimi, Ulama Asal Bekasi yang Dipercaya Punya Karamah
Mengenal Syaikh Muhammad Suhaimi, Ulama Asal Bekasi yang Dipercaya Punya Karamah

Sosoknya disegani oleh warga Bekasi hingga saat ini

Baca Selengkapnya
Mengenal Sosok Ki Ageng Henis, Tokoh Hebat di Balik Kejayaan Kampung Batik Laweyan Solo
Mengenal Sosok Ki Ageng Henis, Tokoh Hebat di Balik Kejayaan Kampung Batik Laweyan Solo

Ki Ageng Henis merupakan leluhur raja-raja Mataram.

Baca Selengkapnya
Kisah Unik Desa Tempuran Blora, Banyak Warganya yang Jadi Polisi dan Tentara
Kisah Unik Desa Tempuran Blora, Banyak Warganya yang Jadi Polisi dan Tentara

Di Desa Tempuran, Kabupaten Blora, ada sebuah makam keramat milik Mbah Lembu Peteng. Konon dulunya ia adalah seorang prajurit.

Baca Selengkapnya