Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mengenang Jenderal Widodo Budidarmo dalam 'operasi badai & petir'

Mengenang Jenderal Widodo Budidarmo dalam 'operasi badai & petir' widodo budidarmo. ©2017 wikimedia.org

Merdeka.com - Mantan Kapolri Jenderal (Purnawirawan) Widodo Budidarmo tutup usia di Rumah Sakit Medistra, dinihari tadi karena komplikasi berbagai penyakit yang dideritanya. Semasa hidup Widodo dikenal tegas. Sepak terjangnya layak dijadikan teladan oleh para polisi saat ini.

Mantan Kapolri Jenderal Widodo Budidarmo tak bisa dilepaskan dari perjalanan sejarah Korps Bhayangkara. Pria kelahiran Surabaya, Jawa Timur, 1 September 1927 itu memiliki jasa besar untuk Polri.

Widodo dilantik sebagai Kapolri pada 26 Juni 1974 di Istana Negara oleh Presiden Soeharto. Dia memegang pucuk pimpinan di Polri hingga 1978.

Selama menjabat sebagai Kapolri, Widodo memiliki sejumlah sepak terjang di bidang operasi. Saat itu, Widodo melihat banyak persoalan penting yang dihadapinya dalam kaitan tugasnya sebagai Kapolri.

Widodo melihat masalah penyelundupan, manipulasi dalam perdagangan, korupsi, dan perdagangan obat-obat bius yang sangat menonjol dan mendapat prioritas untuk diberantas.

Awal Februari 1976, Presiden Soeharto membentuk Tim Penyelesaian dan Penanggulangan Perkara Penyelundupan (TP4). Nama operasi ini adalah 'Operasi 902'.

Situasi pada saat itu memang mengenaskan. Aparat Bea Cukai sering kebobolan oleh aksi para penyelundup, dan tiap tahun negara dirugikan puluhan miliar rupiah. Operasi 902 ini tergolong sukses dengan meringkus sejumlah penyelundup kakap yang kerap melakukan penyelundupan barang-barang elektronik, bahan makanan dan minuman dari Singapura.

Berkaitan dengan penyelundupan tersebut, Widodo juga pernah menggelar 'Operasi Guruh'. Sasaran utamanya adalah penangkapan terhadap mobil atau motor yang diduga hasil selundupan.

Operasi juga terbilang sukses. Sejumlah pelaku ditangkap lalu diproses di pengadilan. Selain Operasi Guruh, Widodo juga banyak menggelar operasi lainnya seperti 'Operasi Halilintar' (kejahatan senjata api), 'Operasi Guntur' (penertiban orang asing), 'Operasi Badai' (narkotika), 'Operasi Petir' (pencurian dengan kekerasan), dan 'Operasi Melati' (pencurian kawat telepon).

Sebagai Kapolri, Widodo juga pernah memimpin langsung Operasi Pengamanan Pemilu 1977 dan Sidang Umum MPR 1978. Selain operasi dalam negeri, Widodo juga pernah menggagas operasi yang bekerja sama dengan luar negeri, terutama dengan Malaysia dan Singapura.

Operasi yang cukup sukses antara lain 'Operasi Tutuka' dan 'Operasi Pecah Rumah' yang berhasil menangkap sejumlah pelaku perompakan besar di perairan Malaysia dan sekitarnya. (mdk/did)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sosok Irjen Imam Widodo, Komandan Brimob Baru Pengganti Komjen Anang Revandoko
Sosok Irjen Imam Widodo, Komandan Brimob Baru Pengganti Komjen Anang Revandoko

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo melantik Irjen Imam Widodo sebagai Dankorbrimob baru.

Baca Selengkapnya
Berasal dari Satuan Elite Polri, ini Deretan Jenderal Brimob Sukses Menjadi Kapolri
Berasal dari Satuan Elite Polri, ini Deretan Jenderal Brimob Sukses Menjadi Kapolri

Berikut deretan Jenderal Brimob yang sukses menjadi Kapolri.

Baca Selengkapnya
Profil Brigjen Ribut Hari Wibowo Pengganti Irjen Ahmad Lutfhi di Jateng, Pernah Jabat Kapolresta Surakarta
Profil Brigjen Ribut Hari Wibowo Pengganti Irjen Ahmad Lutfhi di Jateng, Pernah Jabat Kapolresta Surakarta

Karir jebolan Akpol 1996 ini terbilang moncer, sejumlah posisi strategis pernah dijabat

Baca Selengkapnya
Kisah Jenderal KSAD Bertangan Satu Pertaruhkan Nyawa,  Ini Sosoknya yang Terlatih Gigih Sejak Kecil Hidup Penuh Cobaan
Kisah Jenderal KSAD Bertangan Satu Pertaruhkan Nyawa, Ini Sosoknya yang Terlatih Gigih Sejak Kecil Hidup Penuh Cobaan

Dirinya harus kehilangan tangan kanannya karena luka membuat bagian tubuhnya tersebut membusuk dan harus diamputasi.

Baca Selengkapnya
Sosok Panglima TNI Termuda, Dilantik saat Usianya Baru 29 Tahun
Sosok Panglima TNI Termuda, Dilantik saat Usianya Baru 29 Tahun

Indonesia pernah memiliki seorang Panglima TNI termuda yang menjabat saat masih berusia 19 tahun, ia adalah Jenderal besar TNI (Anumerta) Raden Soedirman.

Baca Selengkapnya
Kisah Hidup Mayor Jenderal Djatikusumo, KSAD Pertama Republik Indonesia
Kisah Hidup Mayor Jenderal Djatikusumo, KSAD Pertama Republik Indonesia

Merupakan seorang keturunan ningrat, ia rela ikut berjuang bersama rakyat demi kemerdekaan Indonesia

Baca Selengkapnya
Kisah Heroik 'Bang Nolly' Letjen Tjokropranolo, dari Ajudan Pribadi Soedirman hingga Jadi Gubernur DKI Jakarta
Kisah Heroik 'Bang Nolly' Letjen Tjokropranolo, dari Ajudan Pribadi Soedirman hingga Jadi Gubernur DKI Jakarta

Kerap disapa Bang Nolly, pria asal Temanggung ini merupakan salah satu tokoh militer dan politik yang patut untuk dikenang jasa-jasanya.

Baca Selengkapnya
7 Fakta Sosok Letnan Jenderal Widi Prasetijono, Eks Ajudan Pribadi Jokowi Kini Dapat Promosi Jabatan Dankodiklatad
7 Fakta Sosok Letnan Jenderal Widi Prasetijono, Eks Ajudan Pribadi Jokowi Kini Dapat Promosi Jabatan Dankodiklatad

Sosok Letnan Jenderal Widi Prasetijono yang baru dilantik. Dulu ajudan Jokowi kini jadi.

Baca Selengkapnya
Dulu Lulusan Terbaik Akpol 1991, Jenderal Bintang 3 ini Kini jadi Anak Buah Teman 1 Angkatannya
Dulu Lulusan Terbaik Akpol 1991, Jenderal Bintang 3 ini Kini jadi Anak Buah Teman 1 Angkatannya

saat Taruna, Ia berhasil menjadi lulusan terbaik Adhi Makayasa di Akademi Kepolisian.

Baca Selengkapnya
Lebih Senior, Letjen TNI Tandyo Bintang 3 Angkatan Panglima Jadi Wakasad Dampingi Jenderal Maruli
Lebih Senior, Letjen TNI Tandyo Bintang 3 Angkatan Panglima Jadi Wakasad Dampingi Jenderal Maruli

Kasad Maruli punya Wakasad baru, lebih senior sekaligus rekan seangkatan Panglima Agus Subiyanto.

Baca Selengkapnya
Profil Brigjen Dwi Irianto, Teman Seangkatan Kapolri Jenderal Listyo Sigit yang Kini Jabat Kapolda Sultra
Profil Brigjen Dwi Irianto, Teman Seangkatan Kapolri Jenderal Listyo Sigit yang Kini Jabat Kapolda Sultra

Pelantikan Brigjen Dwi Irianto berdasarkan Surat Telegram Rahasia (STR) Mutasi Nomor: ST/759/IV/KEP./2024 tanggal 26 April 2024.

Baca Selengkapnya