Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mengintip badong emas 1.163,09 gram milik Raja Tohjaya di Kediri

Mengintip badong emas 1.163,09 gram milik Raja Tohjaya di Kediri Badong emas milik Tohkaya. ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - Salah satu yang menarik dari koleksi Museum Mpu Tantular adalah koleksi badong, hiasan di dada berornamen Garudeya yang terbuat dari emas yang ditemukan di Desa Plaosan, Kecamatan Wates, Kabupaten Kediri oleh Seger pada tahun 1989. Badong ini diduga kuat milik Raja Tohjaya putra Ken Arok yang tewas di tombak akibat pemberontakan dan melarikan diri hingga di daerah Katang Lumbang Kediri.

Hiasan berornamen Garudeya ini dibuat dari emas 22 karat dengan berat keseluruhan 1.163,09 gram. Dihiasi 64 batu permata yang sebagian sudah hilang hingga tinggal 48 buah. Batu permata disusun secara simetris berdasarkan warna di bagian kiri dan kanan.

Ornamen hiasan dada ini bisa dipisahkan menjadi tiga bagian yakni ornamen burung garuda yang memegang kendi (kamandalu) berisi air amrta (air kehidupan), merupakan cuplikan dari cerita Adiparwa (salah satu bagian dari kitab Mahabarata) yang menggambarkan cerita Garudeya.

Diatasnya terdapat gambar telapak tangan kiri yang dihiasi dengan hiasan motif lidah api, merupakan simbol kekuasaan Dewa Siwa sebagai Dewa Perusak (destruktif).

Kedua, ornamen raksasa yang membawa gada, kemungkinan merupakan penggambaran raksasa sebagai penjaga air amrta. Dan ketiga, dihiasi raksasa dengan kedua tangan seolah bersikap menyangga, merupakan penggambaran dari Gana (raksasa setengah dewa) yang bertugas menjaga bangunan suci.

Dilihat dari reliefnya, kemungkinan hiasan ini merupakan peninggalan dari abad XII – XIII Masehi. Selain itu dari penggambaran paruh (yang menunjukkan pengaruh China), besarnya karat, dan jenis batuannya, diduga benda ini merupakan cenderamata dari Raja Siam kepada Kerajaan Jawa pada waktu itu. Sekarang Hiasan Garudeya ini disimpan di Museum

Mpu Tantular, Sidoarjo.

Novi BMW, salah satu Pamong Budaya yang juga seorang arkeolog asal Kediri menduga kuat bahwa badong penemuan Seger di Plaosan itu adalah milik Apanji Tohjaya yang juga putra Ken Arok dengan Ken Umang.

Ken Arok adalah Raja Tumapel yang melakukan pemberontakan terhadap Raja Kertajaya, setelah sebelumnya Tumapel di bawah kekuasaan Kediri (Kerajaan Katang-Katang)

Tohjaya sendiri oleh Ken Arok dijadikan raja bawahan yang berkuasa di Kediri yang beribu kota di Daha. "Dalam keterangan Negara Kertagama dan Pararaton, oleh Prof Dr Slamet Muljana dijelaskan bahwa Tohjaya tewas akibat ditusuk tombak akibat pemberontakan. Dalam Pararaton lokasi terbunuhnya Tohjaya di Katang Lumbang," kata Novi pada merdeka.com, Sabtu (30/8).

Masih menurut Novi, daerah Plosan Kecamatan Wates tempat ditemukannya badong emas adalah di antara daerah Katang di Kecamatan Ngasem dan Lumbang di wilayah Kecamatan Gurah Kabupaten Kediri.

"Badong emas itu hanya dimiliki oleh para bangsawan sekelas raja dan sangat tidak mungkin itu milik prajurit. Dan tanda-tanda di badong ada lambang garudeya yang melambangkan Waisnawa ( penganut Wisnu) itu sama persis jika ditarik bahwa Tohjaya adalah penganut Wisnu. Kemungkinan badong itu terjatuh saat Tohjaya melarikan diri akibat tusukan tombak," tambah Novi.

(mdk/hhw)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Detik-Detik Rambut Pelaku Mutilasi Keponakan Dijambak Warga, Suasana Gaduh Polisi Langsung Bereaksi
Detik-Detik Rambut Pelaku Mutilasi Keponakan Dijambak Warga, Suasana Gaduh Polisi Langsung Bereaksi

Motif pelaku menghabisi keponakannya karena tergiur mencuri perhiasan emas yang dikenakan korban.

Baca Selengkapnya
Sisi Lain Ken Arok, Lahir dari Rahim Petani Miskin hingga Jadi Raja Jawa
Sisi Lain Ken Arok, Lahir dari Rahim Petani Miskin hingga Jadi Raja Jawa

Ken Arok lahir dari keluarga petani miskin, ia kemudian jadi raja Jawa.

Baca Selengkapnya
Riwayat Tongkat 'Kiai Cokro' Milik Pangeran Diponegoro, Konon yang Pegang Bisa Jadi Pemimpin
Riwayat Tongkat 'Kiai Cokro' Milik Pangeran Diponegoro, Konon yang Pegang Bisa Jadi Pemimpin

Masyarakat Jawa mempercayai bahwa tongkat ini memiliki karomah yang kuat. Barang siapa yang memegangnya, diyakini bisa menjadi seorang pemimpin.

Baca Selengkapnya
Sisi Lain Raja Anusapati Penguasa Kerajaan Singasari, Sempat Kurang Kasih Sayang Ayah
Sisi Lain Raja Anusapati Penguasa Kerajaan Singasari, Sempat Kurang Kasih Sayang Ayah

Anusapati merasa diperlakukan berbeda oleh Raja Singasari pertama, Ken Arok.

Baca Selengkapnya
Kejagung Kembali Periksa Sejumlah Saksi di Dua Kasus Korupsi Emas
Kejagung Kembali Periksa Sejumlah Saksi di Dua Kasus Korupsi Emas

Kejagung mendalami dua kasus korupsi impor emas, yaitu di PT Antam dan kasus yang menjerat pengusaha Budi Said

Baca Selengkapnya
Sepak Terjang Iwan Toket, Curi Emas hingga Ditembak Polisi
Sepak Terjang Iwan Toket, Curi Emas hingga Ditembak Polisi

Petugas mengamankan barang bukti linggis serta besi ulir yang digunakan pelaku saat menjebol rumah korban.

Baca Selengkapnya
Kejagung Cecar Pejabat Antam Terkait Kasus Korupsi Emas Budi Said
Kejagung Cecar Pejabat Antam Terkait Kasus Korupsi Emas Budi Said

Tersangka Budi Said telah ditahan selama 20 hari ke depan.

Baca Selengkapnya
Cerita Unik dari Makam Para Tokoh Pribumi di Bergota Semarang, Ada Batu Misterius Bertuliskan Huruf Tionghoa
Cerita Unik dari Makam Para Tokoh Pribumi di Bergota Semarang, Ada Batu Misterius Bertuliskan Huruf Tionghoa

Tak hanya sebagai pemakaman umum, di makam Bergota Semarang terdapat beberapa makam tokoh pribumi penting pada masanya.

Baca Selengkapnya
Mengenal Arca Totok Kerot Kediri, Raksasa Perempuan Berambut Panjang yang Lengan Kirinya Putus
Mengenal Arca Totok Kerot Kediri, Raksasa Perempuan Berambut Panjang yang Lengan Kirinya Putus

Arca ini merupakan salah satu bukti kesaktian Raja Kediri, Jayabaya.

Baca Selengkapnya
Kisah Pilu Tunggul Ametung, Berhasil Menikahi Pujaan Hati lalu Mati Dibunuh Pengawal
Kisah Pilu Tunggul Ametung, Berhasil Menikahi Pujaan Hati lalu Mati Dibunuh Pengawal

Tunggul Ametung dikenal sebagai pemimpin yang kejam terhadap rakyat.

Baca Selengkapnya
Perampok Toko Emas di Sulsel Ditangkap, Gelang Curian Dititipkan di Orang Tua
Perampok Toko Emas di Sulsel Ditangkap, Gelang Curian Dititipkan di Orang Tua

Pelaku membawa gelang emas seberat lebih kurang 17 gram.

Baca Selengkapnya
Ini Sosok Penyumbang Puncak Emas Terbesar Senilai 28 Kg, Pengusaha Beken Asal Aceh
Ini Sosok Penyumbang Puncak Emas Terbesar Senilai 28 Kg, Pengusaha Beken Asal Aceh

Dia pernah dinobatkan sebagai orang terkaya di Indonesia era pemerintahan Soekarno.

Baca Selengkapnya