Menhub imbau sopir bus tak penuhi permintaan 'om telolet om'
Merdeka.com - Kalimat 'om telolet om' mendadak menggemparkan dan menjadi viral di media sosial beberapa hari terakhir. Kalimat ini muncul dari aksi anak-anak yang tinggal di Jalur Pantura atau tinggal di daerah yang sering dilewati bus-bus besar. Saat bus melewati mereka, anak-anak itu meminta sopir menekan dan membunyikan klakson yang bunyinya memang mirip 'telolet'.
Fenomena 'Om Telolet Om' ini membuat Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi ikut angkat bicara. Di satu sisi, dia memahami anak-anak itu sekadar mencari hiburan.
"Satu sisi kita menghargai kepada masyarakat memulai satu kegemaran tertentu. Tapi kegemaran itu harus di lihat secara lengkap," kata Budi saat dihubungi, Rabu (21/12).
-
Siapa yang disarankan untuk memperhatikan hiburan anak? Hassink menyarankan agar para orang tua memperhatikan isi hiburan yang ditonton oleh anak-anak mereka.
-
Kenapa bus telolet di Tangerang dianggap berbahaya? Kondisi ini dirasa berbahaya dan rawan menyebabkan kecelakaan, terutama jika anak-anak yang mengejar bus terjatuh di lokasi tersebut.
-
Apa saja risiko mudik bagi anak? 'Ketika bawa anak mudik maka harus antisipasi ketiga risiko seperti penyakit infeksi, kelelahan, dan perubahan lingkungan terkait udara atau pola makanan yang berbeda dengan sebelumnya yang bisa memengaruhi masalah kesehatan,' kata Nastiti beberapa waktu lalu dilansir dari Antara.
-
Apa yang dilakukan anak-anak di Tangerang saat bertemu bus telolet? Mereka juga merekam momen tersebut dengan ponsel hingga mengejar kendaraan besar itu tanpa memperdulikan keselamatannya.
-
Kapan kebiasaan buruk anak bisa berbahaya? Jika kebiasaan buruk anak tidak ditangani secepatnya, dapat menyebabkan berbagai bahaya, seperti gangguan perkembangan, masalah kesehatan, kesulitan belajar, dan masalah perilaku.
-
Gimana cara hibur anak di perjalanan mudik? Perjalanan jauh dapat menjadi bosan bagi anak-anak, jadi penting untuk memiliki beberapa aktivitas yang bisa menghibur mereka selama perjalanan.
Namun begitu, mantan Dirut PT Angkasa Pura II ini juga bicara soal keselamatan anak-anak. Sebab, kebiasaan ini bisa membahayakan keselamatan mereka karena dilakukan di pinggir jalan besar.
"Apakah kegemaran itu ada manfaatnya, apakah kegemaran itu membahayakan orang?" katanya.
"Nah kalau itu yang terjadi kita melihat bahwa ada kemungkinan itu bisa membahayakan diri sendiri atau pihak lain yang turut serta menonton," sambung Pria asal Palembang, Sumatera Selatan ini.
Budi Karya mengimbau kepada sopir bus untuk tidak melayani permintaan anak-anak yang meminta 'telolet'. "Jadi kami mengimbau kepada pengguna atau sopir-sopir tidak mengikuti permintaan-permintaan itu," katanya.
Budi juga berharap kepada seluruh orang tua untuk mengawasi anak-anaknya. Sehingga, anak-anak tak mengikuti tren yang sampai menjadi perbincangan artis-artis dunia ini. Keselamatan anak-anak, kata dia, harus diutamakan meskipun hanya sekedar untuk mencari hiburan semata.
"Kepada orang tua kami juga mengimbau jangan membiarkan anak-anak kita itu punya keinginan atau punya kegiatan-kegiatan yang sebenarnya tidak memberikan manfaat bahkan membahayakan diri sendiri," ucapnya.
Fenomena 'Om Telolet Om' tak hanya sekedar menjadi perbincangan masyarakat di tanah air. Bahkan, selebritis dunia dibuat penasaran. DJ Snake, Oliver Heldens, Hardwell, Marshmello, Zedd, hingga Martin Garrix ramai-ramai berkicau 'om telolet om'.
Bahkan, Hardwell sampai membuat video yang menampilkan dirinya bak seorang supir bus. Sementara, seorang netizen Indonesia, berkicau di akun twitternya, masyarakat dunia merespon 'Om Telolet Om' merupakan suatu bukti bahwa mencari kebahagiaan memang sederhana.
"Ternyata, seluruh dunia pada ngomongin OM TELOLET OM. Barangkali ini yang namanya bahagia benar-benar sederhana," tulis akun @teh_jeruk.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kembali merebaknya tren ini ternyata menyimpan bahaya tersendiri.
Baca SelengkapnyaKegiatan berburu klakson bus telolet untuk konten di media sosial cukup berbahaya.
Baca SelengkapnyaSebagaimana yang terlihat di kawasan Ragunan, anak-anak berkumpul di pinggir jalan untuk menunggu klakson bus telolet.
Baca SelengkapnyaFenomena telolet kembali muncul setelah bocah lima tahun di Cilegon tewas terlindas bus akibat berburu klakson yang beberapa tahun lalu sempat dilarang.
Baca SelengkapnyaGuru ini tanpa ragu adang bus yang main klakson basuri di depan sekolah.
Baca SelengkapnyaPadahal ada larangan tersendiri bagi keberadaan bus klakson telolet
Baca SelengkapnyaMomen Guru di Depok Hadang Bus Telolet Saat Melintas Depan Sekolah Dasar
Baca SelengkapnyaKepolisian melihat banyak bahaya mengintai pemudik menggunakan sepeda motor. Terlebih bagi yang membawa anak-anak.
Baca SelengkapnyaPolisi menjelaskan kronologi kejadian maut bocah terlindas bus saat meminta klakson telolet berdasarkan video yang beredar.
Baca SelengkapnyaSanksi ini diterapkan usai adanya pengaduan dari masyarakat kepada Pemkab Ciamis.
Baca SelengkapnyaSaat bus membunyikan "telolet", warga langsung berkerumun dan berjoget, sampai mengejar bus .
Baca SelengkapnyaMenhub Budi juga meminta para pemudik yang hendak berwisata agar tidak menggunakan bus pariwisata yang tidak layak.
Baca Selengkapnya