Menkes minta pemeriksaan Kanker Serviks tak sekadar mendeteksi
Merdeka.com - Menteri Kesehatan (Menkes) RI, Nila Moeloek menegaskan, agar pemeriksaan Inspeksi Visual Asam asetat (IVA) test tidak berhenti di tataran pemeriksaan semata. Namun, perlu dilanjutkan dengan proses pengobatan hingga sosialisasi pada seluruh masyarakat. Sebab, kanker serviks ini termasuk penyakit mematikan di dunia.
Hal ini ditegaskan Nila Moeloek saat melakukan telecomference dengan beberapa daerah. Termasuk Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) dan RSUP M Djamil sebagai Rumah Sakit langsung di bawah naungan Kemenkes RI pada Senin (23/10).
"Jadi, tidak sekedar dideteksi saja. Tapi, hasil temuan itu, langsung dilakukan penanganan cepat," kata Menteri.
-
Apa saja jenis kanker yang umum di Sumut? Berdasarkan data Globocan 2020, ada sebanyak 396.914 kasus baru yang didominasi oleh kanker payudara, kanker rahim, kanker paru, kanker kolorektal, dan kanker lever.
-
Siapa yang ikut tes kesehatan? Pasangan bakal calon gubernur dan bakal calon wakil gubernur Daerah Khusus Jakarta, Ridwan Kamil-Suswono tes kesehatan di RSUD Tarakan Jakarta, Sabtu (31/8).
-
Apa itu kanker serviks? Ini merupakan penyakit organ reproduksi yang umumnya muncul pada leher rahim perempuan. Masalah kesehatan ini nyatanya bisa saja dialami oleh para perempuan dari berbagai usia. Namun, risiko tertingginya ada pada para perempuan yang aktif secara seksual.
-
Siapa yang bertanggung jawab atas data kanker yang amburadul? Kemkes menjadi institusi negara yang paling bertanggung jawab untuk membenahi persoalan ini.
-
Siapa Kepala Dinas Kesehatan Tulungagung? Pucuk Pimpinan Sepak terjang Kasil berhasil membuat dirinya dipercaya sebagai Kepala Dinas Kesehatan Tulungagung.
-
Apa tugas Kementerian Kesehatan? Tugasnya membantu Presiden dalam menyelenggarakan sebagian urusan pemerintahan di bidang kesehatan.
Telecomference ini sendiri bertujuan untuk mengetahui upaya yang telah dilakukan unit vertikal Kementerian Kesehatan dalam deteksi dini kanker leher Rahim (serviks) dan kanker payudara yang dilakukan di fasilitas layanan kesehatan dan pemerintah daerah. Termasuk mempertanyakan jumlah pemeriksaan yang telah dilakukan Dinkes Sumbar dan pihak M Djamil sendiri.
Kepala Dinas Kesehatan Sumbar, Merry Yuliesday menerangkan, pihaknya telah melakukan IVA tes pada 46 ribu orang di Sumbar atau setara 34,5 persen dari 133 ribu target yang diberikan Kemenkes. "Sampai hari ini, baru 41 orang yang positif terjangkit gejala kanker serviks. Tapi, belum semua daerah yang melaporkan," katanya.
Salah satu kendala dalam melakukan deteksi kanker serviks ini kata Merry, masyarakat masih ketakutan untuk diperiksa. Dengan pola jemput bola dan menemui masyarakat ke rumah masing-masing, pihaknya terus berupaya meningkatkan kesadaran masyarakat dengan cara penyuluhan.
"Kita juga telah membuka posko pemeriksaan kanker serviks di kawasan kantor gubernur dan masyarakat bisa datang ke sana," katanya.
Sementara itu, Dirut RSUP M Djamil Yusirwan Yusuf mengatakan, pihaknya telah memeriksa sebanyak 491 orang dari target 500 orang. Dari angka itu sebanyak 3 orang dinyatakan positif. Pemeriksaan katanya, dipiroritaskan kepada internal rumah sakit.
"Pemeriksaan sudah mencapai 94 persen dari target, kami masih punya 5 hari ke depan untuk menyelesaikan target tersebut," jelasnya.
Dia mengatakan, untuk kanker leher rahim (serviks) dan kanker payudara stadium dini, pihaknya sudah menunjuk beberapa puskesmas seperti di Kota Padang sudah ada dua Puskesmas yang bisa melayani persoalan itu.
Wakil Ketua Yayasan Kanker Indonesia Cabang Sumbar Ermawat juga menjelaskan, masyarakat hendak melakukan pemeriksaan secara berkala dan tidak perlu takut dinyatakan positif, sebab yang dinyatakan positif dari hasil pemeriksaan belum tentu kanker. Rata-tara katanya kondisi pasien masih tingkat dini. Bahkan kadang-kadang bentuknya normal saja.
"Makanya kita mengimbau wanita yang melakukan hubungan seksual untuk mengecek IVA setiap tahun. Bisa saja tahun ini negatif dan tahun berikutnya positif, itu yang harus dituntaskan," tutupnya. (mdk/fik)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Deteksi dini kanker serviks terus diupayakan YKI dengan melakukan pelatihan tenaga terampil.
Baca SelengkapnyaLebih dari 350 juta orang di seluruh dunia menderita hepatitis
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi memberikan arahan agar disiapkan karantina khusus berdekatan dengan lokasi di mana tuberkulosis itu terjadi.
Baca SelengkapnyaMeski demikian, hanya 33.590 penyandang HIV atau sekitar 51 persen saja yang rutin mengonsumsi obat hingga saat ini.
Baca SelengkapnyaDr Kemala menyatakan, bahwa sebagian besar pasien penderita kanker datang ke rumah sakit sudah stadium lanjut dan itu tentu menjadi masalah.
Baca SelengkapnyaData Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) per 2020 menunjukkan bahwa angka kematian akibat kanker payudara mencapai 685.000 orang.
Baca SelengkapnyaDi Indonesia, UHC diwujudkan melalui Program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS).
Baca SelengkapnyaHingga 19 Desember 2023, jumlah kasus Covid-19 JN.1 mencapai 41 kasus.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data Globocan 2021, terdapat 36.633 kasus kanker serviks di Indonesia dengan angka kematian yang terus meningkat.
Baca Selengkapnya