Menkes Ungkap Kondisi Penanganan Pandemi Covid-19 di Indonesia: Semakin Membaik
Merdeka.com - Menteri Kesehatan (Menkes) Republik Indonesia Budi Gunadi Sadikin mengatakan penanganan pandemi COVID-19 di Indonesia saat ini makin membaik.
"Situasi penanganan pandemi kita terus membaik. Angka konfirmasi positif maupun kematian harian terus menurun," kata Menkes RI Budi Gunadi Sadikin dalam keterangan pers di Jakarta, Senin (28/3).
Ia menuturkan angka keterisian kamar di rumah sakit saat ini juga sudah di bawah 10 persen dan positivity rate sudah kembali normal di bawah 5 persen.
-
Kenapa kasus Covid-19 naik? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kapan kasus Covid-19 meningkat? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Bagaimana kondisi rumah sekarang? Sayangnya, rumah mewah tersebut kini mulai termakan usia. Nampak teras mulai ditumbuhi tanaman liar hingga cat tembok di beberapa bagian yang nampak terkelupas. 'Di bagian dindingnya, ini sudah lepas-lepas gitu semen dan catnya,' ujarnya.
-
Bagaimana kondisi rumah? Meskipun demikian, menariknya beberapa perabotan masih tersusun rapi.
-
Bagaimana Indonesia meningkatkan peringkat layanan kesehatan? Peningkatan peringkat Indonesia dalam sistem pelayanan kesehatan ini menunjukkan hasil dari upaya berkelanjutan pemerintah dalam meningkatkan infrastruktur kesehatan, memperbaiki kualitas pelayanan medis, dan memastikan ketersediaan obat-obatan yang lebih baik di seluruh penjuru negeri.
Pencapaian itu diperoleh karena kerja sama semua pihak dan masyarakat Indonesia termasuk tenaga kesehatan.
"Saya khususnya ingin mengucapkan terima kasih kepada seluruh tenaga kesehatan atas dedikasi dan kerja keras serta dukungan yang telah diberikan untuk bisa bersama-sama kita bekerja bagi masyarakat, melayani masyarakat dan membuat mereka hidupnya menjadi lebih sehat," ujarnya.
Menkes Budi menuturkan kontribusi tenaga kesehatan dari berbagai profesi sangat signifikan dalam mengendalikan pandemi COVID-19 agar benar-benar terkendali.
"Insya Allah kita akan mulai transisi dari pandemi menjadi endemi," kata Menkes.
Untuk itu, Menkes Budi mengajak semua pihak termasuk tenaga kesehatan untuk fokus kepada langkah-langkah pengendalian pandemi dan membangun masyarakat Indonesia yang lebih sehat.
Sebelumnya, Menkes Budi mengatakan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo telah meminta mempersiapkan skenario untuk mengubah pandemi COVID-19 menjadi endemi.
Seluruh fase pandemi di dunia, kata dia, pada akhirnya selalu menjadi endemi hanya saja membutuhkan persiapan.
Merujuk sejarah pandemi di dunia, menurut dia, selalu membutuhkan banyak faktor pertimbangan untuk mengubah menjadi endemi.
"Enggak pernah faktor kesehatan saja. Ada faktor sosial, politik, ekonomi, budaya yang menjadi pertimbangan baik seorang pimpinan negara maupun dunia mengubah itu menjadi pandemi sebagai endemi," kata dia seusai seminar "Recover Together, Recover Stronger: G20 dan Agenda Strategis Indonesia" di Balai Senat Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, Kamis (17/3).
Sesuai masukan para epidemiolog, laju penularan atau reproduction rate (Rt) harus ditekan di bawah 1 dalam rentang tiga hingga enam bulan, serta cakupan vaksinasi dua dosis minimal mencapai 70 persen dari populasi.
Sementara Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito menekankan keberhasilan pada masa transisi pandemi menuju endemi ditentukan dari perilaku aman yang dijalankan masyarakat pada saat beraktivitas sehari-hari.
“Pada prinsipnya, peluang penularan COVID-19 tidak dapat dielakkan. Cara terbaik untuk menekan peluang penularan semaksimal mungkin yaitu dengan menutupi setiap celah penularannya, baik saat sebelum, dalam perjalanan maupun sesudahnya,” katanya dalam Konferensi Pers Perkembangan Penanganan COVID-19 di Indonesia per 15 Maret 2022 yang diikuti secara daring di Jakarta, Selasa (15/3).
Ia mengatakan supaya negara dapat berhasil melewati masa transisi, beberapa perilaku aman untuk menjalankan produktivitas saat masa pandemi COVID-19 melalui disiplin protokol kesehatan harus diterapkan.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaPeningkatan kasus Covid-19 terlihat di Depok, Jawa Barat, dan sejumlah wilayah lainnya.
Baca SelengkapnyaInformasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca Selengkapnyamengonfirmasi tren kasus mingguan Covid-19 di Indonesia kembali mengalami peningkatan.
Baca SelengkapnyaTjandra Yoga Aditama mengatakan, tren peningkatan laju kasus Covid-19 di Indonesia dan sejumlah negara lain masih perlu diwaspadai.
Baca SelengkapnyaBerbagai fasilitas umum telah mengeluarkan imbauan untuk memakai masker.
Baca SelengkapnyaKemenkes juga melaporkan kasus Covid-19 terkonfirmasi per 12 Desember 2023 mencapai 6.815.576 kasus atau bertambah sekitar 298 pasien dalam sepekan terakhir.
Baca SelengkapnyaTjandra mengatakan, data WHO menunjukkan, ada kenaikan 255 persen perawatan Covid-19 di rumah sakit Indonesia.
Baca SelengkapnyaSejak 27 November sampai 3 Desember kenaikan sebanyak 30 persen.
Baca SelengkapnyaTerkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaData IMF per Juni 2023 menunjukkan ada 36 negara yang berada dalam tekanan ekonomi akibat beban utang yang meningkat.
Baca SelengkapnyaMenko PMK Muhadjir Effendy mengklaim angka kemiskinan ekstrem di Indonesia turun drastis dari 4 persen menjadi 0,8 persen dalam satu dekade
Baca Selengkapnya