Menkes: Vaksin Tak Bikin Kebal Seperti Superman, Tetap Patuhi Prokes!
Merdeka.com - Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin mengingatkan, warga yang sudah mengikuti vaksinasi Covid-19 untuk tetap mematuhi protokol kesehatan. Dia mengingatkan, vaksin tidak membuat manusia menjadi kebal terhadap Covid-19.
"Jadi saya tekankan sekali lagi, vaksin ini tidak membuat kita jadi kebal 100 persen kayak Superman," tegasnya dalam konferensi pers, Rabu (30/6).
Mantan Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini menyebut, protokol kesehatan yang paling utama untuk diterapkan yakni memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan pakai sabun di air mengalir.
-
Bagaimana cara meningkatkan ketahanan kesehatan melalui vaksin? Menkes Budi juga menambahkan, untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan penelitian yang berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah melalui berbagai program terus mendorong pengembangan vaksin berbasis teknologi terkini.
-
Bagaimana vaksin melindungi anak? Pemberian vaksinasi ini merupakan langkah penting untuk mencegah munculnya sejumlah masalah kesehatan.
-
Kenapa vaksin dalam negeri penting? Hal ini disampaikannya saat meresmikan fasilitas produksi vaksin PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia di Kabupaten Bogor, pada Rabu (11/9). Menkes Budi menekankan bahwa pengalaman sukses dalam mengembangkan Vaksin Merah Putih menunjukkan betapa krusialnya memiliki berbagai jenis vaksin untuk memastikan keamanan kesehatan masyarakat.
-
Siapa yang direkomendasikan untuk melakukan imunisasi? Selain itu, ibu hamil juga diingatkan untuk menjauh dari pasien cacar, karena infeksi ini dapat membahayakan janin yang ada dalam kandungan jika mereka terjangkit.
-
Mengapa vaksin kanker penting bagi masyarakat? Putin menggambarkan pencapaian ini sebagai langkah penting menuju terobosan medis yang bisa membawa manfaat besar bagi masyarakat.
-
Kenapa anak harus divaksinasi? Vaksinasi atau imunisasi adalah langkah penting dalam menjaga kesehatan anak-anak kita.
Budi menjelaskan, vaksin sebetulnya berfungsi untuk mengurangi gejala berat pada seseorang yang terjangkit Covid-19. Misalnya, seseorang yang terpapar Covid-19 hanya mengalami gejala ringan setelah mendapatkan vaksinasi Covid-19.
Padahal, jika seseorang tersebut belum mendapatkan vaksinasi Covid-19, kemungkinan mengalami gejala berat atau bahkan berada pada kondisi fatalitas.
"Vaksin ini membuat daya tahan tubuh lebih baik. Sehingga kalau kita terpapar yang harusnya sakit berat menjadi ringan, harusnya ringan jadi orang tanpa gejala atau OTG," ujarnya.
Sebagai informasi, Indonesia sudah menerima 118,7 juta dosis vaksin Covid-19. 108,5 Juta dosis di antaranya merupakan vaksin Sinovac, 8,2 juta dosis vaksin AstraZeneca dan 2 juta dosis vaksin Sinopharm.
Data Kementerian Kesehatan hari ini pukul 12.00 WIB, sebanyak 29.279.142 warga sudah mendapatkan vaksin Covid-19 dosis pertama. Sementara itu, tercatat ada 13.465.499 warga sudah menerima vaksin Covid-19 dosis kedua.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Imbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, Budi menyatakan vaksin cacar monyet masih menyasar kelompok tertentu, seperti penderita HIV.
Baca SelengkapnyaNamun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.
Baca SelengkapnyaMasyarakat diminta lakukan pola hidup bersih dan sehat
Baca SelengkapnyaMasyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.
Baca SelengkapnyaProduksi vaksin dalam negeri dianggap akan mampu mendorong ketahanan kesehatan nasional.
Baca SelengkapnyaMenkes angkat bicara mengenai efek samping vaksin Covid-19 AstraZeneca
Baca SelengkapnyaDari semua perang yang dihadapi manusia, melawan patogen mencatatkan kematian yang paling banyak.
Baca SelengkapnyaPenularan varian JN.1 telah ditemukan di Jakarta dan Batam.
Baca SelengkapnyaTerkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaHingga saat ini kasus cacar monyet di Indonesia masih tercatat 88 sejak tahun 2022 dan di tahun 2023 sempat naik, kemudian turun lagi pada tahun 2024.
Baca Selengkapnya