Menristek: Eijkman Bersiap Uji Kandidat Bibit Vaksin Covid-19 pada Hewan
Merdeka.com - Menteri Riset dan Teknologi (Menristek)/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang PS Brodjonegoro mengatakan Lembaga Biologi Molekuler Eijkman sedang melakukan persiapan untuk menguji kandidat bibit vaksin Covid-19 pada hewan.
"Bisa diidentifikasi bahwa kemungkinan yang akan paling cepat adalah yang dilakukan oleh Lembaga Eijkman di mana pengembangan vaksin Covid-19 yang menggunakan platform sub unit protein rekombinan saat ini prosesnya di bulan Oktober ini mereka sedang mempersiapkan untuk uji coba pada hewan," kata Menristek Bambang dalam konferensi pers virtual yang diadakan di Gedung Graha BNPB Jakarta dilansir Antara, Selasa (27/10).
Menristek menuturkan uji kandidat bibit vaksin Covid-19 pada hewan tersebut diharapkan bisa selesai dengan hasil yang memuaskan pada akhir 2020. Setelah akhir tahun 2020, rencananya bibit vaksin yang sudah teruji pada hewan tersebut atau sel mamalia akan diserahkan pada Januari 2021 kepada PT Bio Farma sebagai pihak yang nantinya akan melakukan produksi skala kecil terutama untuk keperluan uji klinis mulai dari tahap 1, tahap 2 hingga tahap 3.
-
Kapan Bio Farma mulai meneliti vaksin? Pada 1902 lembaga tersebut mulai meneliti berbagai vaksin yang diperuntukkan bagi kesehatan masyarakat.
-
Siapa yang terlibat dalam produksi vaksin dalam negeri? Salah satu proyek unggulannya adalah pengembangan Vaksin Merah Putih atau INAVAC yang bekerja sama dengan Universitas Airlangga (Unair).
-
Siapa yang terlibat dalam penelitian Covid-19 ini? Tim peneliti yang dipimpin oleh Wellcome Sanger Institute dan University College London di Inggris menemukan respons kekebalan baru yang memberikan pertahanan garis depan yang kuat.
-
Bagaimana cara meningkatkan ketahanan kesehatan melalui vaksin? Menkes Budi juga menambahkan, untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan penelitian yang berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah melalui berbagai program terus mendorong pengembangan vaksin berbasis teknologi terkini.
-
Bagaimana peneliti mengidentifikasi virus di peternakan bulu? Tim peneliti internasional menggunakan teknik yang disebut pengurutan metagenomik, jenis analisis yang memeriksa seluruh sampel DNA dan RNA. Tim meneliti jaringan paru-paru dan usus dari 461 hewan.
-
Apa tujuan produksi vaksin dalam negeri? Kemandirian dalam produksi vaksin merupakan salah satu kebijakan utama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dalam meningkatkan ketahanan kesehatan nasional.
"Kita akan mengikuti semua prosedurnya uji klinis tahap 1, 2 dan 3," ujar Bambang.
Dari hasil uji klinis tersebut, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) akan memutuskan apakah vaksin tersebut sudah bisa digunakan secara massal atau belum. Bambang mengatakan kemungkinan vaksin Merah Putih paling cepat akan tersedia sebagai produksi massal pada triwulan III 2021.
Bambang menuturkan dari pengembangan bibit vaksin Merah Putih yang sedang dilakukan enam institusi dalam negeri, pengembangan yang dilakukan Eijkman diperkirakan akan paling cepat untuk menghasilkan bibit vaksin Covid-19.
Pengembangan bibit vaksin Merah Putih dilakukan dengan platform berbeda-beda, yang dilakukan oleh masing-masing institusi, yakni Lembaga Eijkman, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Universitas Indonesia, Universitas Airlangga, Universitas Gadjah Mada dan Institut Teknologi Bandung.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sepanjang 2023, Etana berhasil kembangkan produk bioteknologi dan vaksin.
Baca SelengkapnyaProduksi vaksin dalam negeri dianggap akan mampu mendorong ketahanan kesehatan nasional.
Baca SelengkapnyaVaksin flu universal bisa membantu mengatasi berbagai jenis flu dan mutasinya seperti Covid-19.
Baca SelengkapnyaKanker merupakan momok bagi banyak orang. Pada saat ini, Rusia mengklaim bahwa mereka selangkah lebih dekat untuk menemukan vaksin Kanker.
Baca SelengkapnyaIni merupakan sebuah rekor penciptaan virus yang mampu 'membasmi' manusia dalam 3 hari.
Baca SelengkapnyaSejumlah penemuan penting terkait medis dilaksanakan pada tahun 2023 ini dan bisa berdampak pada semakin banyak penyakit yang diatasi.
Baca SelengkapnyaPengumuman penerima penghargaan Nobel adalah salah satu yang dinantikan setiap tahun.
Baca SelengkapnyaPelatihan yang diberikan oleh Biofarma maupun Unpad di masa mendatang para peniliti tersebut bisa mempunyai pabrik vaksin di negara mereka masing-masing.
Baca SelengkapnyaIntroduksi vaksin dengue bertujuan mencegah penyebaran demam berdarah.
Baca SelengkapnyaDari semua perang yang dihadapi manusia, melawan patogen mencatatkan kematian yang paling banyak.
Baca SelengkapnyaMetode PCR sebelumnya juga digunakan untuk mendeteksi virus corona.
Baca SelengkapnyaSejumlah patogen dikhawatirkan bisa menjadi ancaman bagi munculnya pandemi baru sehingga jadi perhatian bagi Kemenkes.
Baca Selengkapnya