Menristek Ungkap akan Ada 6 Versi Vaksin Merah Putih yang Dikembangkan 6 Institusi
Merdeka.com - Menteri Riset dan Teknologi (Menristek)/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang PS Brodjonegoro mengatakan, akan ada enam versi vaksin Merah Putih untuk penanganan Covid-19.
Enam versi vaksin tersebut didapatkan dari enam institusi dalam negeri yang mengembangkan vaksin Merah Putih dengan platofrm yang berbeda-beda, yakni Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Universitas Gadjah Mada, Universitas Indonesia, Universitas Airlangga dan Institut Teknologi Bandung.
"Karena menggunakan platform yang berbeda-beda otomatis nanti akan muncul enam versi vaksin," kata Menristek Bambang dalam konferensi pers virtual yang diadakan di Gedung Graha BNPB Jakarta, Selasa (27/10).
-
Siapa yang terlibat dalam produksi vaksin dalam negeri? Salah satu proyek unggulannya adalah pengembangan Vaksin Merah Putih atau INAVAC yang bekerja sama dengan Universitas Airlangga (Unair).
-
Apa tujuan produksi vaksin dalam negeri? Kemandirian dalam produksi vaksin merupakan salah satu kebijakan utama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dalam meningkatkan ketahanan kesehatan nasional.
-
Siapa yang mengembangkan vaksin flu pertama? Para ilmuwan mulai mengisolasi virus flu pada tahun 1930-an, dan pada tahun 1940-an, Angkatan Darat AS membantu mensponsori pengembangan vaksin untuk melawan virus tersebut.AS menyetujui vaksin flu pertama untuk penggunaan militer pada tahun 1945 dan untuk penggunaan sipil pada tahun 1946.
-
Kapan Bio Farma mulai meneliti vaksin? Pada 1902 lembaga tersebut mulai meneliti berbagai vaksin yang diperuntukkan bagi kesehatan masyarakat.
-
Kenapa vaksin dalam negeri penting? Hal ini disampaikannya saat meresmikan fasilitas produksi vaksin PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia di Kabupaten Bogor, pada Rabu (11/9). Menkes Budi menekankan bahwa pengalaman sukses dalam mengembangkan Vaksin Merah Putih menunjukkan betapa krusialnya memiliki berbagai jenis vaksin untuk memastikan keamanan kesehatan masyarakat.
-
Bagaimana vaksin kanker ini bekerja? Putin menyatakan keyakinannya bahwa vaksin tersebut, bersama dengan obat imunomodulator generasi baru, akan segera menjadi bagian integral dari terapi individual yang efektif.
Vaksin yang dibuat Eijkman dengan platform sub unit protein rekombinan sudah mencapai kemajuan lebih dari 50 persen dari skala laboratorium dan direncanakan untuk uji pra klinik pada hewan di November 2020. LIPI mengembangkan vaksin dengan platform protein rekombinan fusi. Universitas Gadjah Mada mengembangkan vaksin dengan platform protein rekombinan. Universitas Indonesia mengembangkan vaksin dengan platform DNA, mRNA, dan virus-like-particles.
Institut Teknologi Bandung mengembangkan vaksin dengan platform adenovirus, dan Universitas Airlangga mengembangkan vaksin dengan dua platform yakni adenovirus dan adeno-associated virus (AAV).
Menristek Bambang menuturkan pengembangan vaksin dengan berbagai platrom tersebut sebenarnya mirip dengan yang dilakukan oleh banyak pihak luar negeri seperti AstraZeneca yang menggunakan platform non-replicating viral vector, Moderna yang menggunakan platform RNA. Sinovac dari China yang menggunakan platform inactivated virus, dan CanSino Biological Inc/Beijing Institute of Biotechnology yang menggunakan platform non-replicating viral vector.
"Tetapi yang paling penting produksi sama yaitu vaksin Covid-19," ujar dia.
Dia mengatakan perbedaan platform yang digunakan dalam pengembangan vaksin Merah Putih untuk Covid-19 tergantung kepada teknologi yang dikuasai oleh masing-masing institusi atau peneliti.
"Saat ini enam institusi bekerja masing-masing tetapi pada intinya akhirnya mereka akan keluar dengan vaksin Covid-19 dan kita akan fasilitasi untuk produksinya," tuturnya.
Dia mengatakan tugas para institusi penelitian atau Kementerian Riset dan Teknologi adalah sampai kepada menghasilkan prototipe atau bibit vaksin Covid-19, kemudian pengembangan lanjutan akan menjadi tanggung jawab PT Bio Farma untuk bisa melakukan uji klinis dan produksi pada vaksin tersebut. Bio Farma juga berencana akan membentuk konsorsium bersama perusahaan swasta dalam negeri untuk bisa memproduksi vaksin Merah Putih dengan kapasitas yang lebih besar.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pelatihan yang diberikan oleh Biofarma maupun Unpad di masa mendatang para peniliti tersebut bisa mempunyai pabrik vaksin di negara mereka masing-masing.
Baca SelengkapnyaProduksi vaksin dalam negeri dianggap akan mampu mendorong ketahanan kesehatan nasional.
Baca SelengkapnyaVaksin Nusagard akan digunakan pada Program Imunisasi Nasional pada 2023 mendatang. Program ini menyasar 2,9 juta anak usia kelas 5 dan 6 sekolah dasar (SD).
Baca SelengkapnyaPemerintah melalui BUMN bersama MSD sepakat tingkatkan edukasi tentang HPV.
Baca SelengkapnyaNamun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.
Baca SelengkapnyaTotal jenis vaksin yang diberikan pada anak saat ini adalah 14.
Baca SelengkapnyaSepanjang 2023, Etana berhasil kembangkan produk bioteknologi dan vaksin.
Baca SelengkapnyaDari semua perang yang dihadapi manusia, melawan patogen mencatatkan kematian yang paling banyak.
Baca SelengkapnyaIntroduksi vaksin dengue bertujuan mencegah penyebaran demam berdarah.
Baca SelengkapnyaTemuan dan hasil inovasi sejumlah warga negara Indonesia ini mendapatkan pengakuan ilmiah di kancah internasional.
Baca SelengkapnyaBeberapa waktu terakhir terjadi lonjakan kasus Covid-19 yang cukup signifikan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaAdapun ruang lingkup kerja sama tersebut meliputi dukungan tenaga ahli kesehatan di Klinik Kimia Farma.
Baca Selengkapnya