Menteri Anies ngaku tak bisa tarik buku TK berbau radikalisme
Merdeka.com - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan mengatakan, buku yang diduga bermuatan radikalisme yang ditemukan di Depok, bukan terbitan Kemendikbud. Hal itulah yang menyebabkan pihaknya tidak bisa melakukan penarikan terhadap buku tersebut.
"Untuk diketahui bukunya bukan terbitan Kemendikbud oleh karena itu kami tidak bisa menarik," kata Anies di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Kamis (21/1).
Meski demikian, Anies menegaskan, pihaknya melarang buku tersebut beredar.
-
Kenapa teks eksposisi tidak boleh argumentatif? Dengan demikian, teks eksposisi seharusnya tidak bersifat argumentatif, namun lebih pada memberikan penjelasan yang detail dan faktual.
-
Kenapa kata keterangan tidak digunakan dengan kata benda? Hal ini dikarenakan kata benda sudah merujuk pada objek yang konkret, sehingga tidak memerlukan informasi tambahan.
-
Kenapa teks itu sulit diterjemahkan? Namun, memetakan permukaannya memakan waktu, dan tinta berbasis karbon yang digunakan untuk menulis gulungan tersebut memiliki kepadatan yang sama dengan papirus pada CT scan, sehingga tidak mungkin untuk membedakannya dalam pencitraan.
-
Apa yang Rektor Unika tolak? Namun permintaan itu ditolak. Rektor Unika menegaskan bahwa kampus harus menyuarakan kebenaran dan harus bersikap netral dalam politik.
-
Mengapa arsenik digunakan dalam buku? Pigmen-pigmen warna yang digunakan antara lain hijau Paris, hijau emerald atau zamrud, serta hijau Scheele, yang dinamai berdasarkan seorang ahli kimia asal Jerman.
-
Apa yang diboikot? Sejumlah responden di Saudi dan UEA juga mengatakan mereka kini memilih produk lokal dibanding produk luar.
"Dan jika memang terbukti kita akan larang, yang bisa kami lakukan hanya melarang penggunaan karena yang bisa menarik adalah penerbit," ucapnya.
Ia sudah membuat tim untuk melakukan penelusuran buku TK tersebut. Secara resmi, diakui Anies, belum ada laporan kepadanya.
Sebelumnya, ditemukan sejumlah buku pelajaran tingkat Taman Kanak-kanak berjudul Anak Islam Suka Membaca di Depok. Buku tersebut isinya memuat unsur radikalisme.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Siapa sosok Anita Jacoba anggota DPR RI yang ngamuk ke Menteri Nadiem saat rapat kerja bersama? Simak informasi berikut.
Baca SelengkapnyaWakil Komandan Tim Hukum TKN Prabowo-Gibran, Habiburokhman meminta pasangan calon presiden nomor urut 1, Anies Muhaimin mengedepankan etika
Baca SelengkapnyaKhalid merinci salah satu alasan kenapa Anies tidak boleh menjadi pembicara karena Rektorat UGM menilai sosok Anies tokoh sarat unsur politik.
Baca SelengkapnyaAnies-Cak Imin akan menyampaikan gagasan dalam pertarungan Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan dilarang menjadi pembicara dalam diskusi UGM
Baca SelengkapnyaHakim Konstitusi M. Guntur Hamzah membacakan pendapat mahkamah terkait permohonan sengketa Pilpres 2024 yang diajukan kubu Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar.
Baca SelengkapnyaAnies mengingatkan kepada semua yang merasa mampu, supaya tidak menerima bantuan KIP.
Baca SelengkapnyaHakim Konstitusi M. Guntur Hamzah membacakan pendapat mahkamah terkait permohonan sengketa Pilpres 2024 yang diajukan kubu Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar.
Baca SelengkapnyaHakim MK Daniel menyebut mahkamah tidak mendapat keyakinan akan kebenaran dalil yang diajukan oleh pemohon
Baca SelengkapnyaVideo politikus Demokrat menghardik Mendikbud itu terungkap dalam Rapat Komisi X DPR RI bareng Kemendikbudristek.
Baca SelengkapnyaPemerintah diminta memberikan arahan kepada seluruh aparat sipil negara untuk netral.
Baca SelengkapnyaAnies menilai permintaan kepada Rektor Unika untuk membuat video apresiasi kinerja Presiden Jokowi sebagai operasi memperbaiki citra.
Baca Selengkapnya