Menteri LHK sebut banjir rob disebabkan oleh siklus alam
Merdeka.com - Beberapa kawasan di Indonesia dilanda bencana banjir rob. Seperti yang baru saja terjadi di Pantai Mutiara Jakarta Utara pada beberapa hari lalu yang diakibatkan jebolnya tanggul pantai mutiara. Tidak hanya itu, di Pulau Jawa, Bali, hingga Nusa Tenggara ikut diterjang banjir rob. Namun bencana ini terjadi karena adanya gelombang tinggi yang terjadi di wilayah perairan selatan.
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya menyebut banjir rob yang terjadi di beberapa wilayah Indonesia merupakan peristiwa alam, termasuk di Jakarta.
"Itu kan gini ya, rob Jakarta terutama itu memang siklus alamnya dan setiap waktu bisa terjadi. Di satu sisi ada abrasi, dikikis, di sisi lain ada deposisi. Ada pengendapan-pengendapan," jelas Menteri Siti usai menghadiri acara Pekan Lingkungan Hidup Kehutanan 2016 dengan tema "Selamatkan Tumbuhan dan Satwa Liar Untuk Kehidupan" di Hall A Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Kamis (9/6).
-
Kenapa Jakarta banjir? 'Penyebab curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung,' ujar dia.
-
Kapan Jakarta banjir? Sejumlah wilayah DKI Jakarta tergenang imbas hujan yang menguyur sejak Kamis (14/3) malam.
-
Kenapa mitigasi bencana penting? Pentingnya mitigasi terletak pada upaya membangun ketahanan masyarakat dan infrastruktur terhadap ancaman bencana. Melalui konsep ini, mitigasi berfungsi sebagai investasi jangka panjang untuk melindungi investasi dan sumber daya manusia.
-
Apa dampak dari banjir? Banjir tidak hanya menghancurkan rumah dan infrastruktur, tetapi juga mengakibatkan kerugian ekonomi yang signifikan.
-
Kenapa banjir terjadi di Bali? Sejumlah wilayah di Kota Denpasar dan Kabupaten Badung, dilanda banjir akibat hujan deras atau cuaca ekstrem, pada Kamis (4/4).
-
Apa penyebab utama banjir? Banjir terjadi karena berbagai penyebab utama, termasuk hujan lebat, pencairan salju, badai, dan kenaikan permukaan air laut.
Mantan Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai NasDem ini menambahkan, banjir rob harus diantisipasi jauh hari. Salah satunya dengan cara menata wilayah serta membangun tanggul yang kuat.
"Yang DKI, menata wilayahnya dengan membuat tanggul penahan, menahan talang air di lingkungan itu. Sebenarnya sih itu peristiwa alam yang dari dulu harus diperhitungkan," ujarnya.
Dia melanjutkan, upaya pemerintah DKI Jakarta dalam mengantisipasi kembali diterjang banjir rob yaitu dibangunnya tanggul A, B, C dan tanggul-tanggul lain. Namun demikian, dia meminta diperhatikan konstruksi bangunannya agar bisa menahan banjir rob.
"Konstruksinya masih berjalan. Kita lihat saja," tandasnya.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Banjir merupakan bencana alam yang dapat menimbulkan dampak negatif yang luas dan serius bagi lingkungan, masyarakat, dan perekonomian.
Baca SelengkapnyaBanjir adalah salah satu bencana alam yang paling umum dan merusak di seluruh dunia.
Baca SelengkapnyaBudi menuturkan, untuk penggunaan jalur arus mudik saat Lebaran, masyarakat bisa menggunakan jalan arteri yang ada ataupun kereta api.
Baca SelengkapnyaMemahami fakta-fakta penting tentang banjir adalah langkah awal yang penting dalam upaya pencegahan dan mitigasi.
Baca SelengkapnyaJokowi menuturkan penebangan pohon di hulu sungai membuat bencana banjir terjadi.
Baca SelengkapnyaBanjir menjadi bencana alam yang sering terjadi di kota metropolitan Jakarta. Ternyata, banjir Jakarta telah terjadi sejak lama.
Baca SelengkapnyaBNPB menyebut terdapat sekitar 39 kejadian bencana alam yang terjadi selama periode 4-10 Maret 2024.
Baca Selengkapnya"Karena itu alam bukan karena kesalahan pengelola," kata Menhub Budi
Baca SelengkapnyaBanjir rob melanda kawasan pesisir utara Jakarta, Senin (18/11).
Baca SelengkapnyaBMKG memprediksi cuaca ekstrem, terutama hujan dengan intensitas tinggi, terjadi di beberapa wilayah Jawa Barat selama sepekan ke depan.
Baca SelengkapnyaPrediksi hujan tersebut akan terjadi diberbagai daerah diantaranya Sumatera Barat, Bengkulu hingga Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaBanjir rob telah berdampak pada 23 desa, 157 fasilitas umum, 6.088 hektare lahan pertanian, dan 44.884 jiwa.
Baca Selengkapnya