Menteri PPPA: Penanganan Yatim Piatu Covid-19 Dilakukan Lintas Sektor
Merdeka.com - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga mengatakan penanganan terhadap anak-anak yatim piatu yang orang tuanya meninggal karena Covid-19 dilakukan secara lintas sektor.
"Bersama stake holders, antara lain dinas PPPA, UNICEF dan forum zakat yang dilanjutkan dengan menyusun protokol atau pedoman akses rapid pro," kata Bintang, saat Rapat Kerja Komisi VIII DPR dengan Menteri PPPA di gedung DPR, Jakarta, Senin (30/8).
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Tahun 2018, jumlah anak yatim piatu, yatim dan piatu di Indonesia mencapai empat juta anak.
-
Apa yang menjadi kewajiban anak kepada orang tua yang telah meninggal? Kewajiban seorang anak ketika orang tuanya sudah meninggal adalah yang paling utama adalah mendoakannya. Jadi, kewajiban berbakti kepada orang tua tak hanya ketika mereka masih hidup saja. Kewajiban seorang anak ketika orang tuanya sudah meninggal adalah suatu hal yang sangat bermanfaat bagi orang tua supaya diterima di sisi Allah SWT.
-
Bagaimana orang tua bisa mensupport anak? Anak-anak membutuhkan pujian, penghargaan, dan dukungan dari orang tua, untuk meningkatkan rasa percaya diri, motivasi, dan kebanggaan atas karya-karya mereka. Orang tua dapat memberikan pujian, penghargaan, dan dukungan bagi anak, dengan cara yang tulus, jujur, dan spesifik.
-
Apa yang harus orang tua lakukan? Jelaskan kepada anak bahwa meskipun mereka mungkin mendengar kata-kata kasar dari orang lain, hal itu tidak berarti kata-kata tersebut selaras dengan nilai-nilai keluarga Anda dan sebaiknya tidak diulang di rumah atau di hadapan anggota keluarga lainnya.
-
Siapa yang perlu melindungi anak? Psikolog Klinis Anak dan Remaja Vera Itabiliana Hadiwidjojo mengimbau agar orangtua dapat mengajarkan anak melakukan perlindungan diri.'Ajari anak untuk berteriak dan lalu menghindari pelaku atau cari orang dewasa lain untuk minta perlindungan,' jelas Vera saat dihubungi di Jakarta, dilansir Antara, Rabu (31/7).
-
Apa yang orangtua lakukan untuk anak agar merasa aman? Berbicara dengan gembira, memberikan kontak mata, dan melakukan interaksi fisik seperti pelukan tidak hanya memberikan rasa aman pada bayi, tetapi juga berkontribusi pada perkembangan otak mereka.
-
Bagaimana keluarga menjaga anak? Selain itu, lembaga keluarga juga berperan dalam memberikan proteksi kepada anggota keluarga dari bahaya fisik maupun emosional. Melalui lingkungan keluarga yang aman dan suportif, anggota keluarga merasa dilindungi dan dapat berkembang dengan baik.
"Kalau kita mengacu kepada data BPS, profil data anak Indonesia Tahun 2018 memang dari 84,4 juta anak itu memang 84,33 persen diasuh oleh bapak ibunya, 8,34 persen diasuh oleh ibu kandungnya, 2,5 persen itu diasuh oleh ayahnya saja dan 4,76 persen itu tinggal atau bersama keluarga lain yang artinya empat juta itu adalah data anak yatim piatu berdasarkan data profil anak BPS 2018," kata Bintang.
Namun demikian, pihaknya masih menunggu data terbaru mengenai perkembangan jumlah anak yatim piatu di Indonesia.
Kemen PPPA melakukan berbagai upaya untuk memastikan anak-anak yang orang tuanya meninggal akibat Covid-19 tetap mendapat hak pengasuhan. Langkah ini penting untuk dilakukan agar dapat melindungi hak seluruh anak Indonesia, termasuk mereka yang ditinggalkan orang tuanya akibat pandemi Covid-19.
Kemen PPPA pun telah membuat protokol tata kelola data dan protokol pengasuhan bagi anak tanpa gejala, anak dalam pemantauan, pasien anak dalam pengawasan, kasus konfirmasi, dan anak dengan orang tua/ pengasuh/wali berstatus orang dalam pemantauan, pasien dalam pengawasan, kasus konfirmasi dan orang tua yang meninggal karena Covid-19.
Selain itu Kemen PPPA telah menyiapkan layanan pengaduan tingkat nasional melalui call center Sahabat Perempuan dan Anak (SAPA) 129 dan WhatsApp 08111-129-192. Layanan ini dapat dimanfaatkan apabila masyarakat menemukan kasus anak yang orang tuanya meninggal akibat Covid-19.
"Kemen PPPA juga secara intens melakukan rapat koordinasi penanganan kasus anak yang ditinggalkan orang tuanya karena Covid-19, termasuk menguatkan sistem rujukan layanan. Kami juga terus melakukan sosialisasi terkait ketentuan perlindungan anak, pengasuhan anak, pengangkatan anak dan perwalian," tandasnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Komisi VIII DPR beraudiensi dengan Kementerian PPPA kemarin.
Baca SelengkapnyaKetua DPR RI Puan Maharani berharap ada program-program dari Pemerintah yang dapat mencegah terjadinya KDRT.
Baca SelengkapnyaImplementasi UU KIA juga perlu persiapan dan sosialisasi secara berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaPembentukan direktorat baru ini dianggap sebagai terobosan besar dalam memperkuat perlindungan perempuan dan anak sebagai kelompok paling rentan terhadap TPPO.
Baca SelengkapnyaKetua DPR Puan Maharani telah menegaskan komitmennya untuk melindungi hak-hak anak di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPada 2022, stunting di Banyuwangi mencapai 2.780 kasus. Ini semua terinci by name by addres.
Baca SelengkapnyaKeempat anak berinisial VA (6), SP (4), AR (3), AS (1) diduga dibunuh ayah kandungnya.
Baca SelengkapnyaMenteri Arifah meminta agar masyarakat makin peduli dengan kondisi anak-anak di sekitarnya. Jika kepedulian masyarakat terbentuk, anak-anak akan lebih terjaga.
Baca SelengkapnyaPesan Puan inipun relevan dengan momen Hari Anak Sedunia Tahun 2024 yang diperingati setiap tanggal 20 November.
Baca SelengkapnyaKeberadaan orangtua dalam pengasuhan anak merupakan hal krusial terhadap perkembangan buah hati.
Baca Selengkapnya