Meriam meledak saat acara adat di Kampar, 1 orang tewas
Merdeka.com - Meriam peninggalan kerajaan meledak saat acara adat di Istana Darussalam Kerajaan Gunung Sahilan, Rabu (9/5). Kegiatan itu dalam rangka memperingati 1 tahun Raja Gunung Sahilan HMT Nizar Yang Dipertuan Agung, di Desa Gunung Sahilan Kabupaten Kampar, Riau.
Kabid Humas Polda Riau AKBP Sunarto mengatakan, satu orang warga setempat dinyatakan meninggal dunia atas insiden tersebut. Korban sudah dibawa ke rumah sakit kemudian diserahkan ke keluarga untuk segera dimakamkan.
"Satu korban meninggal dunia karena kejadian itu, 3 orang luka berat, dan 1 luka ringan," ujar Sunarto.
-
Kapan Hari Menara Suar dirayakan? Setiap tahun pada tanggal 22 September, Indonesia memperingati Hari Menara Suar, sebuah momen penting untuk menghargai dan mengingat salah satu alat navigasi maritim yang paling vital dalam sejarah pelayaran.
-
Kapan Gunung Samalas meletus? Ini adalah sebuah danau kawah dalam kaldera yang terbentuk saat letusan gunung berapi eksplosif Gunung Samalas pada tahun 1257.
-
Kapan hajatan itu berlangsung? Acara hajatan mantu itu digelar sederhana saja dan berlangsung selama sehari dari pagi hingga malam.
-
Kapan ritual Jamasan di Kalisalak digelar? Ritual tahunan itu rutin digelar pada tanggal 12 Rabiul Awal atau Bulan Mulud.
-
Kapan Persandian Nasional dirayakan? Hari Persandian Nasional adalah peringatan yang diadakan setiap tanggal 4 April di Indonesia.
-
Apa yang terjadi di hajatan? Dua orang pria terlibat keributan di tengah acara hajatan.Terungkap, keduanya ternyata berada di bawah pengaruh alkohol. Seketika, aparat bergerak meringkus hingga mengguyur pelaku dengan air kolam.
Sunarto menjelaskan, peristiwa itu berawal pada Rabu siang sekitar pukul 10.30 WIB, rencananya akan dilaksanakan acara Tabliqh Akbar oleh Ustadz Abdul Somad.
"Namun, Ustaz Somad tidak dapat hadir sehingga tabligh akbar batal," kata Sunarto.
Karena itu, panitia hanya melaksanakan peringatan 1 tahun Raja Gunung Sahilan HMT Nizar Yang Dipertuan Agung.
Kegiatan itu dihadiri Raja Gunung Sahilan H.M.T. Nizar Yang Dipertuan Agung, Kapolres Kampar AKBP Andri Ananta Yudhistira, Kapolsek Kampar Kiri Kompol Yulisman, Camat Gunung Sahilan Dedi Herman, para Kepala Desa Se Kecamatan Gunung Sahilan, para Ninik Mamak (tokoh adat) dan masyarakat dengan jumlah keseluruhan sekitar 1.500 orang.
"Pukul 10.45 WIB, Raja Gunung Sahilan, Kapolres Kampar, Ninik Mamak dan tokoh adat serta tamu undangan diarak iring-iringan dari Kantor Desa menuju Istana Gunung Sahilan dengan didampingi musik tradisional Ogung," kata Sunarto.
Kemudian pukul 11.00 WIB, rombongan Raja dan Kapolres Kampar tiba di gerbang Istana, salah seorang panitia penyelenggara Zailam, membunyikan Lelo (Meriam tradisional) yang berukuran panjang 1 meter, diameter 7 sentimeter sebagai tanda dimulainya acara adat.
"Pada saat pembunyian lelo tersebut, badan lelo pecah sehingga serpihan pecahan lelo mengenai 5 orang masyarakat. 1 orang meninggal dunia, 3 orang luka berat dan 1 orang luka ringan," terang Sunarto.
Atas kejadian tersebut, kegiatan dihentikan untuk evakuasi para korban ke Puskesmas Kampar Kiri. Adapun identitas para korban yakni Ikram (38) meninggal dunia, Sumanto Rebo (58) luka berat, Rapika Alni (16), luka berat, Sarimah (51) luka ringan, Aisyah (12) luka berat.
"Petugas kepolisian sudah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), korban yang ditangani awal oleh Puskesmas dirujuk ke RS Syafira di Pekanbaru dengan menggunakan Ambulance dengan pengawalan mobil patroli Sabhara. Sedangkan korban meninggal akan diserahakan kepada keluarga korban," terangnya. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tradisi seperti yang dilakukan Mukadam menuai banyak kritikan.
Baca SelengkapnyaMukadam diketahui merupakan anggota DPRD Lampung Tengah dari Fraksi Gerindra
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi pada Sabtu (6/7) kemarin. Korban tewas di lokasi kejadian.
Baca SelengkapnyaSaat acara adat resepi perninkahan tersebut pelaku MSM diundang sebagai tokoh masyarakat oleh tuan rumah.
Baca SelengkapnyaWarga sekitar berebut air cucian dari gamelan tersebut.
Baca SelengkapnyaMunaslub itu akhirnya menetapkan Anindya Bakrie sebagai ketua dan menggeser posisi Arsjad Rasjid.
Baca SelengkapnyaGibran didapuk sebagai inspektur upacara hari pahlawan.
Baca SelengkapnyaKali ini upacara dilakukan di dua lokasi yakni, Ibu Kota Nusantara (IKN)
Baca SelengkapnyaSyekh Maulana Ibrahim Maghribi merupakan pejuang dan penyebar agama Islam di kawasan Gunung Merbabu.
Baca SelengkapnyaSetelah bertahun-tahun digelar di Jakarta, Upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan RI untuk pertama kalinya diadakan di IKN.
Baca SelengkapnyaBagi masyarakat Jawa, malam pergantian tahun baru ini merupakan ajang perenungan diri.
Baca SelengkapnyaTiba-tiba Ansari terlihat tidak berdiri. Dia tampak tergeletak di kursinya.
Baca Selengkapnya