Meski keterbelakangan mental, Ngatimun dikenal menyayangi ibu
Merdeka.com - Meski menderita keterbelakangan mental, Ngatimun (45) dikenal warga Dusun Padang Malintang, Kecamatan Barangin, Kota Sawahlunto, Sumatera Barat, sebagai anak yang berbakti kepada orangtua.
Rebo (51), warga setempat menuturkan bahwa meskipun Ngatimun merupakan pria dengan keterbelakangan mental, namun dia sangat menyayangi ibunya.
Ngatimun nekat mengubur jenazah ibunya seorang diri di dekat rumah. Bahkan dia juga membuat atap tenda agar kuburan ibunya tidak kehujanan.
-
Bagaimana ibu tersebut meninggal? Ibunya berpulang dengan penuh cinta kasih sesaat setelah terhuyung di restoran.
-
Siapa yang menemukan makam ibu dan anak? Sumber: Arkeonews Makam ini ditemukan 2004 selama proyek pembangunan di daerah yang dikenal sebagai pemakaman Romawi kuno di timur kota Ovilava (kini Wels di Austria Hulu).
-
Siapa yang ditemukan meninggal? Saat itu, ditemukan seorang pria atas nama W (55) dalam keadaan tak bernyawa.
-
Siapa yang menemukan mayat itu? 'Awalnya saksi melintas di jalan tersebut, saksi menemukan bungkusan kasur yang menghalangi jalan,' kata Kapolresta Tangerang Kombes Pol Baktiar Joko Mujiono di Tangerang.
-
Siapa yang menemukan mayat? Mayat tersebut diduga merupakan korban pembunuhan lantaran terdapat luka-luka di tubuhnya. Mayat pertama kali ditemukan oleh petugas kehutanan, Suyitono.
Diduga kondisi Ngatimun yang mengalami keterbelakangan mental menyebabkan dia sepertinya tidak mengetahui kalau ibunya sudah meninggal dunia saat dia mengunjungi almarhumah, Jumat (11/12).
Hal itu jelasnya, didasari atas pengakuannya yang sempat mengunjungi ibunya untuk mengantar makanan, namun saat itu dia menduga ibunya tersebut sedang tidur dan dia pun meninggalkan Yatemi.
"Pada Minggu pagi (13/12) ia pun kembali mendatangi ibunya dan melihat di tubuh jasad almarhum sudah berulat, ia pun akhirnya menguburkan sendiri jasad ibunya itu pada sore harinya," kata Kasat Intel dan Keamanan Polres setempat AKP Zamzami, Senin (14/12).
Penyelidikan untuk kasus ini sudah dihentikan karena polisi tidak menemukan cukup alat bukti adanya dugaan perbuatan penganiayaan atau perbuatan jahat terkait kematian Yatemi.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Betrand kembali ke NTT untuk bisa melihat nenek terakhir kalinya. Momen penuh haru pun nampak begitu jelas.
Baca SelengkapnyaSetibanya di rumah, seorang anggota TNI ini terlihat memeluk sambil menenangkan ibunya yang sedang menangis histeris.
Baca SelengkapnyaDinda merasa begitu kehilangan akan sosok sang ibundanya yang sudah pergi untuk selama-lamanya.
Baca SelengkapnyaKabar duka datang dari anak angkat Ruben Onsu dan Sarwendah, Betrand Peto. Sang nenek telah pergi untuk selamanya.
Baca SelengkapnyaSalah satu peserta sesi curhat dalam kajian Ustaz Hanan Attaki membeberkan isi hati.
Baca SelengkapnyaReaksi prajurit TNI yang berusaha tegar melihat sang ayah meninggal dunia di rumah duka.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan keterangan saksi, pelaku membanting korban lebih dari dua kali.
Baca SelengkapnyaMomen pilu bocah jualan dari Palembang ke Lampung. Numpang naik bus lantaran dengar neneknya meninggal.
Baca SelengkapnyaPada awal kejadian (31/1), tersangka sempat mengaburkan penyebab kematian korban dengan mengaku tidak tahu terkait penyebab meninggalnya sang anak.
Baca SelengkapnyaPeristiwa ini memilukan ini terjadi di sebuah rumah yang ada di Jalan Raung RT 4, RW 3, Kelurahan Singotrunan, Banyuwangi.
Baca Selengkapnya