Mimpi anak muda Indonesia ternyata tak hanya jadi PNS
Merdeka.com - Banyak yang menyangka pekerjaan idaman bagi anak muda Indonesia adalah menjadi pegawai negeri sipil (PNS). PNS jadi pilihan karena dianggap pekerjaan yang menjamin masa depan dan cenderung aman.
Namun survei yang dilakukan Visa pada generasi Milennial di beberapa negara mematahkan anggapan itu. 88 Persen pemuda Indonesia ternyata memimpikan memiliki usaha sendiri atau menjadi entrepreneur. Angka ini paling tinggi disusul Filipina (82 persen) dan Rusia (62 persen).
Visa menggolongkan generasi Millenial ini adalah mereka yang berusia 18 sampai 28 tahun saat survei tersebut dibuat.
-
Bagaimana cara memulai bisnis? Deborah mengungkapkan bahwa banyak individu memiliki ide cemerlang, tetapi mereka sering kali tidak tahu cara untuk merealisasikannya. 'Dan ketika mencari investasi bisnis, Anda harus bisa menunjukkan kenapa Anda yang tepat. Itu adalah perbedaan utama, itu yang membuat seseorang menjadi wirausahawan,' ungkapnya.
-
Apa yang dialami startup di Indonesia? Laporan terbaru yang dikeluarkan oleh Glints dan Monk's Hill Ventures (MHV) mengenai performa perusahaan startup di Asia Tenggara (ASEAN) pada tahun 2024 menunjukkan adanya penurunan gaji bagi karyawan startup, khususnya di Indonesia.
-
Bagaimana mereka merintis usaha? Ketika itu ia hanya memiliki sisa uang Rp500 ribu, yang kemudian digunakan untuk modal usaha kue di rumah. Kondisi ini dirasakan berbeda, ketika dirinya bekerja di bank tersebut.
-
Apa masalah utama yang dihadapi pendatang baru di Jakarta? Celakanya, Pemprov DKI menemukan sebanyak 17,89 persen atau sebanyak 220 orang dari ribuan pendatang itu tercatat tak punya pekerjaan. Bahkan, PJ Gubernur DKI Heru Budi Hartono menemukan pendatang yang jadi pemulung. "Ada juga yang beberapa waktu lalu ketemu ya kita pemulung segala macam. Kita kembalikan,"
-
Kapan seorang pengusaha muda harus belajar? Bekerja saat mereka tidur, menabung saat mereka menghamburkan. Belajar saat mereka berpesta. Menikmat hidup saat mereka bermimpi.
-
Bagaimana Peternak muda di Nganjuk memulai bisnisnya? Untuk yang mau mulai saran saya bisa dimulai dari breeding dulu, karena saat ini beternak dengan cara penggemukan sudah sangat banyak dan modal pakannya akan sangat banyak serta konsisten.
Generasi Millenial ini tak bisa lepas dari gadget, Facebook, Youtube dan Google. Mereka menemukan dan berbagi banyak hal di internet. Mereka punya mimpi besar karena mendapatkan informasi dari seluruh dunia.
Dari internet mereka tahu soal Jack Ma, miliuner China yang ditolak saat melamar kerja puluhan kali. Bahkan saat melamar pelayan KFC pun dia ditolak. Siapa sangka Jack Ma kemudian jadi founder Alibaba dan menjadi orang terkaya di China.
Atau inspirasi yang datang dari Steve Jobbs dengan Applenya. Atau kisah Mark Zuckerberg yang menjadi super kaya lewat Faceebok. Ini menjadi mimpi semua pemuda di generasi Millenial untuk melakukan hal serupa.
Namun sayangnya mimpi untuk jadi entrepreneur itu kadang hanya jadi angan-angan.
Banyak anak muda Indonesia tak tahu bagaimana untuk memulai suatu bisnis. Bagaimana harus berurusan dengan bank. Atau ke mana harus menjual pekerjaan kreatif mereka.
Maka hasil akhirnya adalah para sarjana yang melamar kerja sebagai pekerja. Memelototi internet atau koran Sabtu untuk melihat lowongan kerja. Atau bersaing dengan ribuan sarjana lain di GBK untuk tes PNS.
Kata-kata yang sering terdengar dari kita semua adalah. "Inginnya sih usaha, tapi usaha apa ya bingung..."
Ini adalah PR besar yang harus dipecahkan.
Pendidikan di Indonesia tak mengajarkan orang untuk menjadi entrepreneur. Siswa tak dididik bermental seperti wiraswasta. Siap jatuh bangun, mau bersusah-susah dan cerdik memanfaatkan peluang.
Bagaimana mencari modal, apa yang dibutuhkan untuk menggandeng sponsor? Bagaimana menciptakan sebuah industri kreatif? Hal-hal seperti ini masih tak ditemukan di bangku sekolah.
Bagaimana caranya menghasilkan orang-orang kreatif seperti Nadiem Makarim dengan GO-JEKnya. Nadiem menciptakan startup ojek online sementara ratusan sarjana berbondong-bondong daftar menjadi pengemudi ojeknya.
Pendidikan, kreatifitas dan inovasilah yang membuat Nadiem berbeda dengan para sarjana pengemudi GO-JEK.
Presiden Jokowi sangat optimistis industri kreatif akan menjadi tulang punggung ekonomi nasional. "Ke depan, industri kreatif berbasis budaya dan teknologi akan menjadi masa depan kita. Ini harus menjadi perhatian khusus pemerintah," kata Jokowi belum lama ini.
Tentu untuk mendukungnya kita butuh banyak anak muda kreatif yang tangguh dan jujur sebagai enterpreneur. Pemuda yang berani berpikir di luar kotak. Pemuda yang mempunyai seribu jawaban berbeda untuk sebuah pertanyaan.
Kenapa? Karena hidup memiliki sejuta jawaban berbeda, mengapa hanya berkutat dengan satu sumber? Kenapa mereka hanya difokuskan untuk belajar di sekolah sedangkan belajar itu bisa dimana saja? (mdk/ian)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jumlah wirausahawan muda berusia 20-29 tahun masih cukup rendah, yakni sebesar 6,1 juta orang.
Baca SelengkapnyaPara pencari kerja pemula tersebut merasa belum mempunyai beban layaknya pencari kerja yang sudah menikah.
Baca SelengkapnyaSebagian besar anak muda masih memiliki pengetahuan dan modal yang minim untuk mengimplementasikan profesi impian tersebut.
Baca SelengkapnyaPanji mulai menyadari efek buruk tidak serius sekolah. Ia sulit mendapatkan pekerjaan.
Baca SelengkapnyaCalon mahasiswa enggan mengambil jurusan kejuruan karena dianggap berstatus rendah, meski lebih diminati.
Baca SelengkapnyaPerusahaan berharap kegiatan ini bisa menjadi awal yang baik untuk meningkatkan akses menuju peningkatan ekonomi.
Baca SelengkapnyaGanjar mengatakan jangan berhenti berusaha meski berkali-kali mendapat penolakan.
Baca SelengkapnyaBadan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, sebanyak 9,9 juta Gen Z pada rentang usia 15 sampai 24 tahun menganggur pada 2023.
Baca SelengkapnyaSeiring perkembangan zaman, cita-cita dari anak Indonesia juga mengalami perubahan sejak masa awal kemerdekaan hingga sekarang.
Baca Selengkapnya99,62 Pelaku Usaha di Indonesia Ternyata Hanya Pengusaha Mikro, Apa Solusi Pemerintah?
Baca SelengkapnyaGibran meminta milenial lulusan S2 untuk menjadi pengusaha. Ketimbang kesulitan mencari pekerjaan
Baca Selengkapnya