Misteri denting lonceng di kuburan Belanda Menteng Pulo
Merdeka.com - Konsep pemakaman elite dan teratur sudah dilakukan pemerintah kolonial Belanda sejak dulu. Salah satu makam yang dibangun Belanda adalah makam Ereveld Menteng Pulo, Jakarta. Di sinilah Belanda memakamkan para pahlawan perangnya.
Salah satu yang dimakamkan adalah Jenderal Simon Hendrik Spoor. Panglima tertinggi tentara kerajaan Belanda di Hindia Belanda (1945-1949). Spoor meninggal 25 Mei 1949 di Batavia (sekarang Jakarta). Namun, kematian Spoor juga dilingkupi berbagai kontroversi. Ada yang bilang ditembak Naga Bonar dan ada juga yang bilang karena serangan jantung.
Tentara Koninklijke Nederland Indische Leger (KNIL), yang tewas bukan hanya tentara asli Belanda. Ada juga yang orang pribumi seperti Sunda, Jawa, bahkan Sumatera. Karena dianggap berjasa untuk Belanda, mereka pun dimakamkan di Ereveld Menteng Pulo.
-
Dimana lokasi makam Belanda? Kompleks permakaman Belanda di Kecamatan Wlingi, Kabupaten Blitar, Jawa Timur nasibnya miris.
-
Siapa yang biasanya dimakamkan di makam monumental? Dikutip dari kanal YouTube Tri Anaera Vloger, makam monumental biasanya dikhususkan bagi orang-orang yang memiliki jasa yang penting pada keluarganya.
-
Siapa yang dimakamkan di pemakaman kerajaan? Semua ini menunjuk pada seseorang berpangkat tinggi—mungkin seorang komandan atau panglima militer—yang dikebumikan di makam ini.
-
Bagaimana cara kerangka dimakamkan? Kerangka yang ditemukan dikubur dalam berbagai cara. Sebagian besar dikubur dalam liang lahat yang sederhana, tapi hampir sepertiga yang dikubur adalah bayi dan anak-anak. Bayi dan anak-anak ini diletakkan dan dikubur salam wadah besar.
-
Kenapa Makam Belanda di Majalengka kumuh? Makam-makam ini terlihat tak terawat karena di sekelilingnya ditumbuhi bermacam semak belukar. Belum lagi pepohonan yang dibiarkan tumbuh tanpa ditebang, membuat pulasara bangsa Eropa itu makin terlihat kumuh.
-
Kapan pemakaman ini dimulai? Pemakaman ini diperkirakan berasal dari abad ke-6 atau ke-7 Masehi.
Tanda salib warna putih berjejer teratur dalam 9 blok. Masing-masing blok terdiri dari 200 liang lahat yang ditanami rumput dengan rapi. Setiap blok dipisahkan oleh jalan berbatu koral selebar 4 sampai 5 meter. Di sisi kanan dan kiri jalan ditanam pohon cemara. Sehingga udara pun terasa segar di pagi hari.
Untuk masuk ke makam Ereveld Menteng Pulo, pengunjung diharapkan membunyikan lonceng. Lonceng menempel di dinding pagar. "Teng teng teng teng teng..." Tujuh kali dentuman lonceng ini berbunyi.
Penjaga makam pun akan membukakan gerbang, gerbang besi tua warna hitam, dan ditanya maksud kedatangannya, serta diminta mengisi buku tamu. Tidak sembarang orang boleh masuk ke makam ini. Hanya keturunan penghuni makam serta tamu dengan izin khusus boleh masuk.
Menurut Jono (55), salah satu pembantu pengelola taman makam Menteng Pulo. Setiap menjelang malam suasana di sekitar makam Menteng Pulo ini terasa sepi. Hanya terdengar angin yang menyapa rimbunan pohon dan menjatuhkan dedaunan.
"Saya disini sudah lebih dari 8 tahun, memang tidak angker, tapi kadang lonceng itu yang didekat pintu masuk berbunyi sendiri pada waktu malam," ungkap Jono kepada merdeka.com, Sabtu, (16/6).
"Kadang enam atau tujuh kali berbunyi lonceng itu," lanjutnya.
Jono juga menambahkan, kejadian tepat malam Jumat itu tak hanya dialami oleh dirinya saja. Tetapi juga pernah dialami oleh petugas kebersihan lainnya. Namun dia menolak menceritakan detil peristiwa itu.
"Ya supaya yang mau kesini tidak takut," tandasnya.
Teng... teng.. teng... (mdk/ian)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pesan kematian itu sebagai pengingat kepada siapapun yang datang mengunjungi kerkhof Cicurug
Baca SelengkapnyaLonceng ini jadi tanda kematian di Kota Batavia saat itu. Belanda membunyikannya saat hendak mengeksekusi pelaku kejahatan.
Baca SelengkapnyaSalah satu bangunan pernah digunakan sebagai tempat penyekapan oleh tentara Belanda.
Baca SelengkapnyaSaat ini jejak keberadaan makam Belanda di Kampung Recosari hampir hilang tak bersisa
Baca SelengkapnyaPenamaan "Dreded" konon berasal dari bunyi senapan Belanda yang ditembakan secara membabi buta.
Baca SelengkapnyaSampai sekarang gapura ini masih terlihat kokoh dan estetik.
Baca SelengkapnyaRombongan penggotong keranda diharuskan meyakinkan juru kunci yang membawa golok agar diizinkan masuk makam
Baca SelengkapnyaMenteng merupakan salah satu kawasan elite di Jakarta, bahkan sudah menjadi kawasan elite sejak zaman Kolonial Belanda.
Baca SelengkapnyaMakam Kembang Kuning Surabaya jadi salah satu peninggalan termegah kolonial Belanda. Ini potretnya.
Baca SelengkapnyaTempat ini menjadi bukti warisan peninggalan sejarah kolonial berupa 'jabatan' yang pada saat itu cukup bergengsi di daerah Minangkabau.
Baca SelengkapnyaMakam di Wlingi Kabupaten Blitar ini dulunya adalah kompleks makam mewah. Kini lokasinya dijadikan areal persawahan.
Baca SelengkapnyaBenteng ini dulu jadi simbol kekuatan penjajah setelah menaklukan Kesultanan Banten.
Baca Selengkapnya