Misteri 'Orang Besar' dalam Kasus Novel Baswedan yang Tak Juga Terungkap
Merdeka.com - Penyidik senior KPK Novel Baswedan terus berharap agar pelaku penyiraman air keras kepadanya bisa terungkap. Apalagi kasus ini sudah berjalan sejak April 2017, namun belum ada titik terang.
Novel Baswedan sempat menyebutkan ada 'orang besar' diduga berada di balik kasusnya ini. Berikut ulasannya:
Novel Minta Kabareskrim Ungkap Orang Besar di Balik Kasusnya
-
Siapa yang diduga sebagai pelaku? 'Kalau musuh kita mah nggak tahu ya, kita gak bisa nilai orang depan kita baik di belakang mungkin kita nggak tahu. Kalo musuh gue selama ini nggak ada musuh ya, mungkin musuh gua yang kemarin doang ya, yang bermasalah sama gua doang kali yak,' ungkapnya.
-
Siapa yang disebut sebagai tersangka dalam kasus pertambangan? Kejaksaan Agung (Kejagung) resmi menetapkan suami aktris Sandra Dewi, Harvey Moeis (HM) sebagai tersangka kasus dugaan tindak pidana korupsi dalam tata niaga komoditas timah di wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah Tbk tahun 2015-2022.
-
Siapa yang dituduh melakukan korupsi? 'Permintaan kebutuhan operasional Syahrul Yasin Limpo dan keluarganya yang juga didukung dengan petunjuk berupa barang bukti elektronik, chat WA antara terdakwa Syahrul Yasin Limpo dan Imam Mujahidin Fahmid, serta adanya barang bukti antara lain dokumen catatan staf Kementan RI dan bukti kwitansi serta transfer uang pembayaran kebutuhan menteri dan keluarganya.
-
Siapa yang diduga melakukan korupsi? KPK telah mendapatkan bukti permulaan dari kasus itu. Bahkan sudah ada tersangkanya.
-
Siapa yang dituduh melakukan kekerasan? Menurut Vanessa, Yudha Arfandi lah yang melakukan tindakan kekerasan terhadap Tamara Tyasmara.
-
Siapa yang diduga melakukan penganiayaan? Leon Dozan diduga melakukan penganiayaan terhadap Rinoa Aurora Senduk setelah foto dan video dalam tangkapan layar obrolan di Whatsapp terbongkar.
Kapolri Jenderal Idham Azis menunjuk Irjen Listyo Sigit Prabowo sebagai Kabareskrim baru. Sigit pun diharapkan mampu mengungkap tabir penyiraman air keras terhadap penyidik KPK Novel Baswedan.
Novel berharap, Sigit mempunyai keberanian untuk mengungkap kasus penyerangannya. Dia menyindir ada orang besar di balik kasus penyiraman air keras tersebut.
"Semoga Pak Sigit juga punya keseriusan dan keberanian karena tentunya masalah ini kan memang saya duga ada keterkaitan dengan orangnya cukup besar, tetapi tidak boleh terus karena hanya masalah itu kita menyalahkan sisi kepentingan kemanusiaan, kepentingan peradaban, kepentingan membela bangsa dan negara," ujar Novel Baswedan, Minggu (8/12).
Jenderal Diduga Terlibat
Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan mengungkapkan, ada petinggi Polri yang diduga terlibat kasus penyiraman air keras kepada dirinya. Bahkan, salah satu anggota Polri yang diduga terlibat sudah berpangkat jenderal.
"Satu jenderal diduga terlibat," katanya saat wawancara khusus dengan Najwa Shihab dalam acara Mata Najwa di Metro TV, Rabu (26/7/2017) lalu.
Dia menjelaskan, tidak bisa mengungkapkan apakah masih ada anggota Polri yang terlibat selain pejabat Polri berpangkat jenderal.
"Saya rasa tidak pantas saya bicarakan di ruang terbuka," tutup Novel.
Kasusnya Belum Terungkap
Kasus penyiraman air keras yang dialami penyidik KPK Novel Baswedan tak kunjung terungkap. Kasus ini berawal pada 11 April 2017, dan sudah dua tahun tak menemukan titik terang. Sudah berbagai upaya dilakukan, mulai dari pembentukan tim penyelidik hingga masa tenggang waktu yang terus diperpanjang.
Pada 8 Januari 2019, Tito Karnavian yang menjabat sebagai Kapolri membentuk Tim Pencari Fakta (TPF). Tugasnya, menyelidiki kasus penyiraman air keras hingga mencari siapa pelakunya. Setelah TPF dibentuk, Presiden Jokowi kemudian memberikan tenggat waktu pada Juli 2019 untuk menyelesaikan kasus ini. Namun tak berhasil. Kemudian tenggat waktu ditambah 3 bulan atau sampai Oktober 2019 untuk menyelesaikan kasus ini.
Oktober 2019 sudah lewat. Namun kasus belum terungkap. Alhasil Presiden Jokowi memperpanjang tenggat waktu sampai awal Desember 2019. Hingga saat ini, belum ada titik terang terkait kasus tersebut.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berikut 2 sosok eks Kapolres Cirebon di awal kasus pembunuhan Vina yang belakangan disorot.
Baca SelengkapnyaKepolisian Sektor Pondok Aren bersama tim Inafis Polres Tangsel masih menyelidiki identitas pria tanpa identitas yang tewas dalam toren tersebut.
Baca SelengkapnyaSosok T disebutkan Benny sebagai pengendali judi online tidak terbukti saat memeriksa kepada Benny pada Senin (5 /8).
Baca SelengkapnyaHotman berharap kepolisian bisa mengungkap kasus terkait adanya 'cukong' yang kerap memeras para pedagang obat.
Baca SelengkapnyaWarga Duga Mayat dalam Toren Air Buronan Kasus Narkoba, Sembunyi saat Digerebek Polisi
Baca SelengkapnyaBerawal Air Rumah Keruh dan Berbau, Sutrisno Kaget Temukan Ada Mayat dalam Toren Sudah Membusuk
Baca SelengkapnyaHeboh Warga Pondok Aren Cium Bau Busuk, Ternyata Ada Mayat dalam Toren Air
Baca SelengkapnyaKepada penyidik, Benny mengaku tahu sosok T dari Ketua BP2MI Serang yang kini sudah meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaHabiburokhman meminta Benny menyampaikan bukti beserta saksi bahwa sosok T menjadi pengendali judi online di Indonesia.
Baca SelengkapnyaSosok tersebut diungkap Kepala BP2MI Benny Rhamdani
Baca SelengkapnyaKepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani secara mengejutkan mengungkap sosok berinisal T.
Baca SelengkapnyaHotman menemukan sejumlah kejanggalan dalam proses penanganan perkara
Baca Selengkapnya