Moeldoko: dorong minat anak muda di sektor pertanian demi kedaulatan pangan nasional
Merdeka.com - Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) melakukan sejumlah inisiatif untuk meningkatkan minat generasi muda bekerja di sektor pertanian. Di bawah kepemimpinan Moeldoko, sejumlah inisiatif tersebut, antara lain bekerja sama dengan pesantren dan perguruan tinggi untuk belajar pengetahuan pertanian, mengaktifkan kembali Pesta Petani Muda (Pestani) dengan melibatkan petani muda di bawah 30 tahun, mengembangkan drone untuk pertanian, menggelar program HKTI Innovation Award, dan sebagainya.
Menurut HKTI, jumlah angkatan kerja di sektor pertanian dari tahun ke tahun makin menurun. Pada periode 2010-2017, penurunannya sebesar 1,1 persen per tahun. Pada 2010, setidaknya terdapat 42,8 juta jiwa masyarakat Indonesia yang menggeluti bidang bercocok tanam ini. Namun, per kuartal I 2018, angkanya turun menjadi hanya 38,7 juta jiwa.
Dari profil usia pun, rata-rata petani di Indonesia kini berusia lebih dari 50 tahun dengan minat anak muda menjadi petani sangat minim. Dengan berkurangnya minat di sektor pertanian, maka Indonesia terancam tidak lagi dapat menjadi negara swasembada pangan.
-
Kenapa Moeldoko mengusulkan Indonesia jadi pusat pelatihan petani? 'Indonesia punya keunggulan sumber daya alam dan sumber daya manusia. Selain itu, pemerintah Indonesia juga telah telah bekerja sama dengan FAO membangun program regenerasi petani,' kata Moeldoko saat bertemu Asisten Direktur Jenderal dan Perwakilan Regional FAO untuk Asia Pasifik, Jong Jin Kim, di Kolombo Sri Lanka, dikutip dari siaran pers, Sabtu (24/2/2024).
-
Apa saja program pelatihan yang diusulkan Moeldoko? 'Yang meliputi pelatihan berjenjang dari hulu hingga hilir dengan melibatkan dunia usaha, kementerian/lembaga, Bank Sentral Indonesia, asosiasi petani, dan organisasi kepemudaan,' sambungnya.
-
Siapa Duta Petani Milenial? Selain Lesti yang ditunjuk jadi Duta Petani Milenial, sederet artis ini juga pernah ditunjuk jadi duta.
-
Siapa saja petani muda yang terlibat? Dua petani muda tersebut, Arvin Wijaya dan Steven, menjadi sosok di balik budidaya melon dengan buahnya yang terasa manis dan segar.
-
Bagaimana Pemkot membantu para petani? Pemerintah melalui PPL (Penyuluh Pertanian Lapangan), membantu mulai dari media tanam, bibit, pupuk, hingga instalasi hidroponik.
-
Siapa yang membantu petani milenial ini? Tak hanya lahan sendiri, Aksin juga memiliki petani yang bermitra dengannya. Bila ditotal, luas lahan dari petani mitra itu mencapai lebih dari 50 hektare.
Maka itu, mendorong minat anak muda ke sektor pertanian menjadi hal strategis dan mendesak untuk dilaksanakan. Hal ini telah diidentifikasi oleh Moeldoko, yang sejak menjabat Ketua Umum HKTI mengakui realitas bahwa minat generasi muda berkecimpung di dunia pertanian semakin sedikit.
“Ini karena kondisi pertanian kita kurang menjanjikan. Kalau kita coba dari kondisi yang kurang menjanjikan menjadi menjanjikan, maka saya pastikan banyak yang akan bergabung dengan kita (petani),” ujar Moeldoko di Jakarta, baru-baru ini.
Menurut mantan panglima TNI ini, HKTI harus memperkenalkan modernisasi dunia pertanian, yaitu adaptif terhadap kemajuan teknologi pertanian. Namun, tetap menjaga kekhasan budaya bangsa Indonesia.
Sementara, Sekjen HKTI Mayor Jenderal (Purn) Bambang Budi Waluyo menambahkan, "Pak Moeldoko, setelah pensiun sebagai Panglima TNI, langsung terjun ke pertanian. Maka itu dia dijuluki 'Panglima Tani.' Hidupnya di lingkungan tani, sehingga sekarang menjadi Ketua Umum HKTI sudah sangat tepat karena mumpuni, dia memahami betul tentang pertanian."
Bambang Budi juga mengonfirmasi bahwa Moeldoko adalah salah satu kandidat calon wakil presiden (cawapres) mendampingi Joko Widodo di pemilu presiden 2019.
"Kurun waktu 5 sampai 10 tahun mendatang, saya pikir krisis tentang energi termasuk masalah pertanian itu membutuhkan orang-orang yang memahami tentang tani, sehingga kita perlu meningkatkan atau menguatkan masalah pertanian ke depan," pungkas Bambang.
(mdk/sya)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Moeldoko Usulkan Indonesia jadi Pusat Pelatihan Petani Muda Asia Pasifik
Baca SelengkapnyaKementan menyebut, pemerintah berkomitmen mengawal regenerasi petani.
Baca SelengkapnyaPara mahasiswa ini diharapkan mampu menjadi patriot dalam mendukung program ketahanan pangan.
Baca SelengkapnyaPadahal, generasi milenial memiliki potensi besar dalam mewujudkan program ketahanan pangan melalui pemanfaatan teknologi digital.
Baca SelengkapnyaAnies-Cak Imin menyiapkan anggaran Rp150 triliun bagi generasi muda untuk tertarik terjun ke sektor pertanian.
Baca SelengkapnyaMentan mengajak para petani termasuk generasi muda, untuk mensukseskan tranformasi pertanian dari tradisional menjadi modern.
Baca SelengkapnyaIngin mengabdi di bidang pertanian, ada hal yang dilakukan Moeldoko demi mengembangkan sektor tersebut.
Baca SelengkapnyaDiharapkan Raffi Ahmad bisa menciptakan gerakan besar Petani Besar.
Baca SelengkapnyaIngin bergabung dalam program Petani Milenial 2024? Cari tahu cara mendaftar, syarat lengkap, dan berkas yang harus disiapkan agar sukses dalam program ini.
Baca SelengkapnyaPendapatan tersebut merupakan proyeksi hasil panen yang didapat para petani milenial, serta menegaskan bukan gaji yang diberikan oleh pemerintah.
Baca SelengkapnyaMiris, jumlah petani di Banyuwangi terus berkurang. Pemkab Banyuwangi janji beri modal bisnis pertanian anak muda.
Baca SelengkapnyaMentan Amran menyatakan, kaum millenial memiliki potensi besar untuk membawa inovasi dalam pertanian.
Baca Selengkapnya