Moeldoko: Jangan dengan Jubah Demokrasi Seseorang Bisa Lakukan Apapun
Merdeka.com - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko meminta kepada publik agar tetap jaga stabilitas. Masyarakat, kata dia, harus membedakan antara demokrasi dan anarkis.
"Saya ingin katakan dengan tegas adalah beda antara demokrasi dengan anarkis itu sungguh sangat tipis," kata Moeldoko di hadapan para cendekiawan dalam acara forum titik temu 'kerjasama multikultural untuk persatuan dan keadilan' di Hotel Double Tree, Cikini, Menteng, Pusat, Rabu (18/9).
"Jangan dengan jubah demokrasi, seseorang bisa melakukan apapun. Dan yang pada akhirnya justru sumber anarkis," sambungnya.
-
Bagaimana cara demokrasi dijalankan di Indonesia? Dalam setiap pemilu, rakyat Indonesia memiliki hak untuk memilih pemimpin mereka secara bebas dan adil. Pemilihan umum yang bebas dan adil ini telah membantu memastikan pergantian kekuasaan yang damai antara pemerintahan yang satu dengan yang lainnya.
-
Siapa yang mengungkapkan kekhawatiran soal demokrasi di Indonesia? Sama halnya dengan Omi, Koordinator Pertemuan Alif Iman Nurlambang mengaku dengan situasi terkini yang menyebut demokrasi Indonesia sedang diontang-anting. Ia mengatakan bahwa sesuai temuan Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK) diduga ada intervensi dari lembaga eksekutif ke lembaga yudikatif.
-
Bagaimana sistem demokrasi bekerja? Suara rakyat akan diwakili oleh dewan yang diberi nama dewan perwakilan rakyat. Selain itu, dalam proses berjalannya suatu negara maka akan diadakan pemilihan umum yang berfungsi untuk memilih legislatif (Perwakilan rakyat) dan eksekutif (pemerintah) yang akan saling bersinergi dalam membangun negara.
-
Kenapa Indonesia menggunakan demokrasi? Demokrasi telah menjadi landasan yang diterapkan oleh berbagai masyarakat di dunia. Konsep ini menekankan prinsip pemerintahan oleh rakyat, untuk rakyat, dan dari rakyat.
-
Apa saja program pelatihan yang diusulkan Moeldoko? 'Yang meliputi pelatihan berjenjang dari hulu hingga hilir dengan melibatkan dunia usaha, kementerian/lembaga, Bank Sentral Indonesia, asosiasi petani, dan organisasi kepemudaan,' sambungnya.
-
Bagaimana politik mengatur kehidupan masyarakat? Dengan pengetahuan ini, maka Anda bisa memahami setiap praktik politik yang terjadi di lingkungan sekitar. Mulai dari skala kecil di lingkungan rumah, hingga skala besar dalam lingkup negara.
Moeldoko menjelaskan, untuk mengelola sebuah negara demokrasi tidak mudah. Ada sebuah teori, katanya, bagaimana mengatur kestabilan.
"Pemerintah yang begitu ketat mengendalikan stability, maka pasti demokrasi akan terganggu. Tapi manakala demokrasi diberikan ruang sebebas-bebasnya dan liar, tidak terkendali, maka stabilitas itu akan terancam dan begitu stabilitas terancam, tidak ada orang happy, semua orang menderita," kata Moeldoko.
Moeldoko mencontohkan beberapa negara yang ingin bergerak ke arah demokrasi tetap gagal di tengah jalan karena tidak bisa mengendalikan dengan baik. Beberapa negara tersebut yaitu Mesir, Suriah dan Irak. Untuk itulah, kata dia, hubungan yang sangat baik ada kunci utama.
"The point of no return, apa yang terjadi di berbagai negara. kalau sudah the point of no return, maka tidak ada gunanya. Kita baru sadar setelah rata, tidak ada gunanya. Untuk itulah mengelola negara sungguh diperlukan," tegas mantan Panglima TNI itu.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mahfud membantah pihak-pihak yang masih mendiskreditkan sistem demokrasi.
Baca SelengkapnyaDinamika di elite politik masih aman selama masih dalam koridor demokrasi
Baca SelengkapnyaGanjar berharap penyelenggaraan Pilkada 2024 harus berjalan dengan baik.
Baca SelengkapnyaMahfud akan menata hukum akan negara Indonesia kembali dalam keadaan baik-baik saja.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan, seorang presiden boleh memihak juga melakukan kampanye. Pernyataan Jokowi itu menuai pro dan kontra.
Baca SelengkapnyaKepala negara meminta apa yang dipelajari negara lain juga dipelajari Indonesia. Jokowi meminta RI bergerak adaptif guna menghadapi kompetitor.
Baca Selengkapnya