Moeldoko Minta Polisi Cari Dalang di Balik Aksi Vandalisme saat May Day
Merdeka.com - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko telah menginstruksikan aparat kepolisian untuk mencari 'otak' di balik aksi sekelompok pemuda berbaju hitam-hitam di sela peringatan May Day atau Hari Buruh di Bandung dan Jakarta.
"Saya sudah perintahkan untuk mendalami. Kita ingin tahu siapa otak di balik itu semua dan apa tujuannya. Namanya mengerikan, Anarcho, anarkis," ujar Moeldoko di Gedung Bina Graha, Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (2/5).
Moeldoko mengatakan telah memanggil Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Komjen Idham Azis pada Kamis siang. Mantan Panglima TNI ini meminta penjelasan mengenai eksistensi Anarcho. Berdasarkan laporan Idham Azis, Anarcho sudah eksis sejak tiga tahun lalu.
-
Apa yang dilakukan orang jahat? 'Manusia yang sibuk dengan kesalahan dan aib orang lain akan sulit untuk dapat memperbaiki dirinya.'
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Siapa yang membunuh Morojoyo? Para musuhnya dendam kepada Morojoyo karena selalu dikalahkan saat berjudi.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Kenapa Morojoyo dibunuh? Para musuhnya dendam kepada Morojoyo karena selalu dikalahkan saat berjudi.
"Mereka sudah eksis kurang lebih 3 tahun lalu. Sudah sering melakukan pelanggaran vandalisme," jelas Moeldoko.
Moeldoko menduga tindakan vandalisme yang terjadi di Bandung dan Jakarta saat May Day terstruktur. Namun, dia enggan berspekulasi lebih jauh mengenai aktor intelektual di balik aksi tersebut.
"Iya, sepertinya begitu (terstruktur), saya harus mengenali lebih jauh. Kalau ada upaya tertentu dari pihak tertentu ingin memaksakan niat tertentu, dalam sebuah event tertentu, maka ini bisa juga menjadi amunisi bagi mereka," ucapnya.
Polisi mengamankan ratusan pemuda yang mengenakan busana serba hitam pada peringatan Hari Buruh di Kota Bandung. Mereka diamankan karena dianggap mengganggu ketertiban umum dengan melakukan aksi vandalisme di sejumlah fasilitas umum.
Salah satu aksi vandalisme terlihat di tembok SLB C Plus, Jalan Singa Perbangsa, Kota Bandung. Tulisan menggunakan cat semprot 'Kapitalisme Jahat', 'Polisi ACAB (All Cops are Bastrad)' tertera di tembok.
Dari data yang berhasil dihimpun, pemuda yang diamankan diduga terlibat dalam aksi tersebut berjumlah 619 orang. Dari jumlah itu, yang masuk kategori dewasa 326 orang, di bawah umur 293 orang. Ada 14 wanita yang empat di antaranya di bawah umur.
Aksi vandalisme juga terjadi saat peringatan Hari Buruh di Jakarta. Salah satu massa buruh yang berada di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat mencoret separator Bus TransJakarta tepatnya di depan Gedung Kementerian Pariwisata, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat.
Coretan tersebut bertuliskan 'Rakyat Anti Kapitalis May Day Rezim Fasis'. Coretan itu berwarna hitam dari pilok.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Namun belum diketahui kelompok yang melakukan perusakan tersebut.
Baca SelengkapnyaKapolri tidak mentolerir segala bentuk tindakan premanisme dan anarkis.
Baca SelengkapnyaPenangkapan DM berdasarkan pengakuan dua temannya yang lebih dulu ditangkap.
Baca SelengkapnyaKelompok Anarko ini menyusup dan melarikan diri ke sejumlah kampus yang sebelumnya menggelar aksi unjuk rasa.
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkap motif penembakan terhadap Muarah, relawan Prabowo-Gibran di Sampang, Madura. Ada dendam terkait Pemilu 2019 pada tindak kriminal itu.
Baca SelengkapnyaPelaku yang hanya seorang diri menghancurkan kaca kantor dan mengacak-acak seluruh ruangan Pospol
Baca SelengkapnyaTiga pelempar bom ke rumah Ketua KPPS di Pamekasan, Jatim, diringkus polisi.
Baca SelengkapnyaPolisi mengidentifikasi asal sekolah pelajar yang diamankan. Dari 10 sekolah, hanya dua di antaranya yang berada di Kota Semarang.
Baca SelengkapnyaPerlawanan yang dilakukan kaum PKI terhadap pemerintah Hindia Belanda ini pecah di Minangkabau atau tepatnya di daerah Silungkang dekat tambang Sawahlunto.
Baca SelengkapnyaKelompok itu akan melakukan penutupan jalan pantura, dan pintu tol menuju Krapyak.
Baca SelengkapnyaPolda Metro Jaya juga akan mendalami motif dan para penggerak kelompok massa ini.
Baca SelengkapnyaPolisi sudah sempat mengamankan 30 ban bekas sebelum demo berlangsung.
Baca Selengkapnya