Moeldoko Sebut Menurunkan Angka Kematian Ibu dan Bayi Prioritas Pembangunan Nasional
Merdeka.com - Kepala Kantor Staf Kepresidenan, Moeldoko mengajak semua pihak memberikan dukungan untuk peningkatan kompetensi dan profesionalisme bidan.
Dia menyampaikan itu mengingat bidan merupakan salah satu tenaga kesehatan paling banyak dan menjadi tulang punggung sistem kesehatan dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada ibu dan anak, termasuk untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi.
“Maka kita patut berikan dukungan yang dibutuhkan untuk meningkatkan kompetensi dan profesionalisme para bidan. Sehingga, bidan bisa memberikan layanan yang paripurna bagi yang membutuhkan,” katanya saat membuka webinar Hari Bidan Internasional dengan tema “Ikuti Datanya: Investasi untuk Bidan”, Selasa (25/5).
-
Bagaimana pertumbuhan penduduk Indonesia setiap tahun? Pertumbuhan penduduk periode 2020-2045 rata-rata sebesar 0,67 persen setiap tahun.
-
Kenapa angka DBD di Indonesia terus meningkat? Demam berdarah dengue terus menjadi beban serius di Indonesia. Setiap tahun, ribuan kasus dilaporkan di seluruh negeri, menyebabkan beban yang signifikan pada sistem kesehatan.
-
Apa yang terjadi pada proporsi penduduk Indonesia usia 65 tahun ke atas di tahun 2045? Di tahun 2020, proporsi jumlah penduduk kelompok ini hanya 6,16 persen. Namun di tahun 2045 akan menjadi 16,03 persen.
-
Kenapa angka kesembuhan kanker anak di Indonesia rendah? Salah satu dampak serius dari keterlambatan diagnosis adalah rendahnya angka kesembuhan bagi anak-anak penderita kanker di Indonesia. Dr. Yaulia menyebutkan bahwa prevalensi kesembuhan kanker anak di Indonesia hanya berkisar antara 20-35 persen.
-
Apa yang terjadi di Indonesia? Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan dalam sepekan ke depan hampir seluruh wilayah di Indonesia akan dilanda suhu panas.
-
Apa jenis kanker yang paling sering menyerang anak di Indonesia? Di Indonesia, jenis kanker yang paling banyak menyerang anak-anak adalah leukemia (kanker darah), lymphoma (kanker kelenjar getah bening), dan tumor otak.
Moeldoko menjelaskan, menurunkan angka kematian ibu dan bayi menjadi prioritas pembangunan nasional sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RJPMN) 2020-2024.
Sementara tingkat kematian ibu dan bayi di Indonesia masih cukup tinggi, dimana jika mengacu data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 2015, angka kematian ibu mencapai 305 per 100.000 penduduk dan angka kematian bayi pada 2017 sebesar 24 per 1.000 kelahiran hidup.
Untuk itu, di Hari Bidan Internasional ini, Moeldoko tidak lupa mengapresiasi peran penting para bidan dalam menurunkan angka kematian ibu dan bayi di kondisi yang tidak mudah, bahkan harus sampai mempertaruhkan nyawanya.
Tenaga Ahli Utama Kedeputian II Kantor Staf Presiden (KSP) Brian Sri Prahastuti pada kesempatan yang sama menekankan kolaborasi dan upaya bersama dibutuhkan dalam mengurangi kematian dan penyakit ibu dan bayi di Indonesia.
“Sehingga inilah waktunya bagi pemerintah dan sektor swasta, dengan dukungan kuat dari masyarakat sipil dan komunitas, untuk bekerja sama dalam meningkatkan kesehatan ibu dan bayi baru lahir,” ujarnya seperti dilansir dari Antara.
Plt. Direktur Jendral Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia (PPSDM) Kementerian Kesehatan Kirana Pritasari juga menilai peran bidan sangat besar dalam menekan angka kematian ibu dan bayi di Indonesia.
Kirana meyakini, bidan bisa berkontribusi lebih besar lagi agar bisa menurunkan kematian ibu dan bayi hingga 5,5 persen per tahunnya.
“Karena bidan sangat memahami penyebab kematian ibu dan bayi. Namun perlu meningkatkan kerja sama dengan tenaga kesehatan lain sehingga punya kesempatan lebih besar berikan pelayanan dan informasi kepada masyarakat,” jelasnya.
Dia mengatakan dari jumlah 42.288 bidan yang melakukan praktik mandiri, baru 2.506 bidan yang telah menjalin kerja sama dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).
Sementara itu Ketua Ikatan Bidan Indonesia Emi Nurjasmi menyoroti turunnya jumlah desa yang memiliki bidan. Menurut data Pusdatin Kemenkes 2019, saat ini hanya 45.875 desa atau 55 persen dari 83.931 desa di Indonesia yang memiliki bidan.
Padahal, kata Emi, penempatan bidan di desa-desa telah berlangsung sejak 1991 dan sempat berhasil menurunkan angka kematian ibu dan bayi. Dia mendorong pemenuhan dukungan bagi bidan dalam berpraktik.
“Dalam kondisi pandemi, kebutuhan yang utama adalah bantuan alat pelindung diri. Hal ini sangat prinsip karena memberikan dukungan pada mereka agar dapat memberikan layanan yang aman bagi dirinya dan masyarakat yang dilayani,” terang Emi.
Adapun Kepala Perwakilan UNFPA Indonesia Anjali Sen berpendapat, untuk mencapai potensi penuh bidan dalam menyelamatkan nyawa, meningkatkan kesehatan, dan memperkuat sistem, bidan harus dididik dan dilatih dengan baik, dan diregulasi dengan layak.
Dalam hal ini, kata Anjali, Bidan membutuhkan lingkungan yang memungkinkan mereka untuk bekerja secara efektif, termasuk bekerja sebagai bagian dari tim yang suportif dan multi-disipliner, serta dengan sumber daya yang layak.
“Investasi untuk bidan harus fokus tidak hanya pada jumlah, tapi terutama pada pendidikan, pelatihan yang berkelanjutan, regulasi, dan lingkungan kerja,” tegasnya. (mdk/fik)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
"Setiap tahun ada 78.000 bayi meninggal dari 4,6 juta yang dilahirkan," kata Budi.
Baca SelengkapnyaPemerintah membangun 12 rumah sakit di seluruh Indonesia yang standarnya seperti Gedung Kesehatan Ibu dan Anak Rumah Sakit Sardjito.
Baca SelengkapnyaSelain menyoroti angka kematian tinggi akibat penyakit tidak menular, Jokowi menekankan pentingnya pencegahan stunting atau gizi buruk.
Baca SelengkapnyaGedung Pelayanan Ibu dan Anak RSUP Wahidin Sudirohusodo Makassar dibangun dengan anggaran Rp456 miliar.
Baca SelengkapnyaSemua berharap presiden terpilih yang akan datang dapat menyelesaikan permasalahan Kesehatan yang ada sehingga tercapai derajat Kesehatan Masyarakat.
Baca SelengkapnyaPemerintah Kota Bandung sudah menuangkannya dalam Rencana Pembangunan Daerah (RPD) 2024-2026.
Baca SelengkapnyaJasa Raharja mengakui angka kecelakaan lalu lintas memang mengalami peningkatan setiap tahunnya dari 15 hingga 17 persen.
Baca SelengkapnyaPemerintah telah mengirimkan alat-alat laboratorium di Puskesmas untuk mengatasi penyakit-penyakit tersebut.
Baca SelengkapnyaKasus stunting di Jatim turun di bawah target nasional
Baca SelengkapnyaPada saat ini persalinan di Indonesia masih mengancam dengan tingkat kematian yang tinggi.
Baca SelengkapnyaWapres mengingatkan tanggung jawab bersama dalam mengawal kebijakan pembangunan SDM
Baca SelengkapnyaJokowi berharap masyarakat Indonesia bebas dari stunting.
Baca Selengkapnya