Dicurigai hendak menculik, Syamsudin nyaris dihakimi warga
Merdeka.com - Syamsudin (28) pria asal Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), nyaris dihakimi warga di lingkungan Liligundi Buleleng, Bali, Kamis (23/3). Dia digiring ke balai banjar lantaran warga curiga dengan aksinya yang bolak balik depan rumah warga hingga lebih dari empat kali.
Warga yang tersulut kabar adanya penculikan anak langsung berdatangan dengan nada geram. Syukurnya salah seorang warga di desa itu bisa meredam emosi massa dan cepat menghubungi pihak kepolisian.
"Sudah malam sekali kejadiannya. Nyaris saja dihakimi warga, karena ada yang menghembuskan penculik anak. Sekarang orang itu sudah diamankan di Polsek Kota Singaraja," tutur Gusti Lanang, warga setempat, Jumat (24/3).
-
Kenapa warga di Sukamulya merasa takut? Diungkap Maska, jika warga sekitar saat ini mengalami kondisi ketakutan karena topografi tanah di sana yang merupakan perbukitan. Mereka khawatir jika bukit yang ada di Kampung Tengah akan longsor.
-
Kenapa polisi mengancam keluarga buron? 'Ancaman itu sudah kami sampaikan ke keluarga agar turut membantu polisi menangkap para pelaku,' jelas Umi.
-
Siapa yang ditangkap sebagai buronan? Jajaran Direktorat Reserse Umum Kepolisian Daerah Jambi menangkap satu orang buron atau daftar pencarian orang (DPO) pelaku perusakan kantor gubernur beberapa waktu lalu.
-
Apa yang dilakukan polisi terhadap buron? 'Empat pelaku sampai sekarang masih buron,' ungkap Kabid Humas Polda Lampung Kombes Pol Umi Fadillah Artutik, Jumat (15/3). Umi menyebut penyidik telah mendatangi rumah dan menemui keluarga masing-masing buron.
-
Apa yang dilakukan buronan? ARS (20) ditetapkan sebagai DPO berdasarkan bukti rekaman video perusakan kantor gubernur yang viral beredar di tengah masyarakat dan media sosial.
-
Siapa yang diduga melakukan penganiayaan? Leon Dozan diduga melakukan penganiayaan terhadap Rinoa Aurora Senduk setelah foto dan video dalam tangkapan layar obrolan di Whatsapp terbongkar.
Menurutnya, pemuda asal Lombok ini saat digiring ke balai banjar sudah pukul 23.00 WITA. Itu setelah sebelumnya warga yang melihat aksi Syamsudin yang terus mondar mandir di salah satu rumah warga.
Sementara Kapala Lingkungan Liligundi, Putu Yasa menjelaskan, kejadian itu terjadi karena kecurigaan warga terhadap orang asing di wilayahnya. Terlebih orang tersebut sempat mondar-mandir sebanyak 4 kali.
"Ya, karena mondar-mandir, warga curiga awalnya. Kami tidak ingin, ada hal-hal negatif terjadi di wilayah kami," jelas Yasa.
Bahkan di hadapan polisi, pria itu pun menjawab secara plin plan. "Saya cari orang di sana pak, tapi enggak saya simpan nomornya. Saya kerja di sana," ucap Syamsudin.
Masih belum diketahui motif pasti Syamsudin, mondar mandir di seputaran wilayah tersebut dan sempat membuat warga sekitar emosi. Terlebih, orang itu tidak membawa identitas.
Hingga berita ini diturunkan, Syamsudin masih diinterograsi oleh polisi, untuk mengetahui motif pasti pria tersebut mondar-mandir.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Wajahnya pun tampak sedikit babak belur karena dihakimi warga.
Baca SelengkapnyaKapolres menyesalkan tindakan warga yang menghalangi penangkapan pelaku kejahatan bahkan menyerang dan menyandera polisi.
Baca SelengkapnyaKorban ancaman pembunuhan oleh orang tak dikenal itu merupakan perempuan.
Baca SelengkapnyaKeluarga mendapatkan kabar Imam dianiaya dan dimasukkan ke dalam mobil oleh pelaku diduga Paspampres.
Baca SelengkapnyaPara pelaku menganiaya korban hingga meninggal dunia karena merasa kesal dan emosi.
Baca SelengkapnyaSeorang siswa TK di Palembang trauma berat setelah menjadi saksi ayahnya diancam dua orang dewasa. Salah satu pelaku diduga calon anggota legislatif (caleg).
Baca SelengkapnyaSempat terjadi keributan saat komplotan Praka RM menculik korban
Baca Selengkapnya