Muktamar NU, Ahwa menang dalam rapat Forum Syuriah
Merdeka.com - Rapat forum Syuriah yang diikuti 496 perwakilan dari PWNU, PCNU dan PCI pada Muktamar ke-33 Nahdlatul Ulama (NU) di Ponpes Denanyar Jombang, Jawa Timur untuk menentukan sistem Ahwa atau non Ahwa dalam pemilihan Rois Aam. Lewat mekanisme voting, akhirnya dimenangkan Ahwa.
Selasa malam (4/8), sebanyak 252 perwakilan setuju Ahwa, 235 menolak dan 9 abstain. Ahlul halli wal aqdi (Ahwa) atau sejenis perwakilan tim formatur untuk menentukan Rais Aam PBNU.
Informasi merdeka.com, dari Gus Muid panitia di acara forum musyawarah syuriah, voting dilakukan setelah tidak ada kata sepakat dalam musyawarah yang digelar.
-
Kenapa Golkar menolak Munaslub? Ketiga Dewan Partai Golkar menyatakan menolak wacana musyawarah nasional luar biasa (munaslub). Mereka solid mendukung Airlangga, yakni Dewan Pembina, Dewan Kehormatan, dan Dewan Pakar.
-
Siapa saja yang melawan kotak kosong di Pilkada Jatim? Adapun paslon di lima daerah yang melawan kotak kosong antara lain, yakni Kabupaten Trenggalek, Ngawi, Gresik, Kota Surabaya dan Pasuruan.
-
Bagaimana PKB memutuskan soal Pilkada Sumut? 'Nanti tanya Desk Pilkada, saya sebagai ketua umum tidak ikut-ikut urusan, karena semuanya diatur oleh Desk Pilkada, Pilkada nanya Desk Pilkada deh saya tidak ikut-ikut,' tegasnya.
-
Kenapa Golkar Sulut menolak Munaslub? Pemilu serentak 2024 tinggal menghitung bulan saja. Intinya kami menolak munaslub. Sekali lagi kami di Sulut sangat solid dan mendukung Pak Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum Partai Golkar,“
-
Siapa yang ikut pemilu susulan di Demak? Meskipun saat ini masih mengungsi ke rumah saudara di Kudus, namun saya bersama istri tetap antusias menggunakan hak pilih karena itu sudah kewajiban sebagai warga negara,' kata Sunoto, warga Desa Wonorejo, Kecamatan Karanganyar, Demak, yang saat hari pemilu susulan digelar, rumahnya masih terendam banjir.
-
Siapa yang mendukung tujuan pemilu? Menurut Parulian Donald, tujuan pemilu adalah untuk memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk memilih wakil-wakilnya dalam pemerintahan serta untuk menjaga agar pemerintahan tetap berjalan sesuai dengan prinsip-prinsip demokrasi.
Seperti diketahui dalam Musyawarah Nasional Alim Ulama PBNU di Jakarta pada bulan Juni lalu terpilih 39 nama perwakilan tim formatur atau AHWA. Ke-39 AHWA tersebut nantinya akan dipilih 9 orang oleh para peserta aktif muktamar untuk memilih Rais Aam PBNU.
Sejauh ini, dua nama kiai mencuat dalam Muktamar NU sebagai calon Rois Aam adalah Kiai Mustofa Bisri atau Gus Mus (Rois Aam PBNU sekarang) dan Kiai Hasyim Muzadi (mantan Ketua Umum PBNU), meskipun kedua kiai itu belum mengeluarkan pernyataan kesiapan maju.
Sebelumnya, dalam sidang pleno membahas tata tertib (Tatib) Muktamar NU, diusulkan dalam draf Pasal 19 Bab VII bahwa sistem pemilihan Rois Aam dan Ketua Umum menggunakan mekanisme Ahlul Halli wal Aqdi (Ahwa). Pasal 19 itu kemudian menjadi kontroversial dan menyebabkan kericuhan dalam sidang hingga kemudian akan diputuskan dalam forum syuriah.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Basis massa NU dan Muhammadiyah mayoritas bermuara ke Ahmad Luthfi dan Taj Yasin.
Baca SelengkapnyaGus Kikin terpilih sebagai Ketua PWNU Jawa Timur setelah mengungguli perolehan suara calon lainnya KH Makki Nasir.
Baca SelengkapnyaDari semua surat suara yang masuk, ada empat surat suara yang tidak sah.
Baca SelengkapnyaNusron menegaskan saat ini sudah banyak para tokoh sentral NU merapatkan barisan untuk pemenangan Prabowo-Gibran
Baca SelengkapnyaBasis dukungan Prabowo di kalangan Ormas terbilang kuat.
Baca SelengkapnyaMayoritas warga NU atau pemilih yang dekat dengan NU sebanyak 60.9 persen mendukung Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaPasangan Prabowo-Gibran unggul dengan perolehan suara 124, sementara Anies-Cak Imin 108, Ganjar-Mahfud 9 suara.
Baca Selengkapnya