Mungkinkah motif pembunuhan Sisca Yofie cuma jambret?
Merdeka.com - Duka menyelimuti keluarga Branch Manager PT Verena Multi Finance, Sisca Yofie (30), pada Senin (5/8) lalu. Bagaimana tidak, wanita cantik itu jadi korban pembunuhan sadis di kawasan Cipedes, Sukajadi, Bandung, Jawa Barat.
Peristiwa yang terjadi sekitar pukul 18.15 WIB itu bermula saat Sisca baru saja pulang dari satu tempat menuju kos-nya di Jalan Setra Indah Utara No 11,Kelurahan Cipedes, Kecamatan Sukajadi, Kota Bandung. Setibanya di depan kos, gerbang terkunci hingga Sisca harus keluar dari mobil untuk membuka gembok.
Suasana di sekitar lingkungan memang sepi karena bertepatan dengan jam buka puasa. Saat membuka gembok, memang Sisca membiarkan pintu terbuka dan mesinnya hidup.
-
Siapa saja yang diperiksa polisi? Hari ini, tiga saksi diperiksa unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Tangerang Selatan, Jumat (23/2).
-
Kenapa Wawan ditangkap? Wawan ditangkap karena menerima paket sabu dari Pekanbaru dengan modus ekspedisi helm.
-
Kenapa Ade Armando dilaporkan ke Polda DIY? Salah seorang pelapor dari Paman Usman yang juga Lurah Karangwuni, Kulon Progo, Anwar Musadad, mengaku para lurah di DIY merasa sakit hati dengan pernyataan Ade Armando.
-
Apa kasus yang sedang diselidiki? Pemerasan itu berkaitan dengan penanganan kasus dugaan korupsi di Kementan tahun 2021 yang tengah ditangani KPK.
-
Siapa yang ditangkap? Personel Brimob menangkap pria berinisial I, P, G yang diduga sebagai pemakai dan WA sebagai bandar dan perempuan N sebagai pemakai pada Rabu (19/6) dini hari.
-
Siapa yang diperiksa Polda Metro Jaya? Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Firli Bahuri, akan diperiksa penyidik Polda Metro Jaya hari ini, Jumat (20/10).
Saat itulah, Sisca tiba-tiba saja didatangi dua orang bersepeda motor yang dengan sadis menjambak rambut panjangnya kemudian menyeret ke badan jalan hingga tubuh sintalnya terseret ke aspal sejauh satu kilometer.
Tak sekadar menyeret tubuh Sisca, dua orang berhelm itu juga membacok kepala Sisca. Meski coba berteriak minta tolong, tak ada satu orang pun yang mendengar. Setelah beberapa saat kemudian, barulah pria yang ada di boncengan menghempaskan tubuh Sisca ke badan jalan yang hancur dengan kondisi penuh luka dan baju sobek.
Kejadian ini tentu mengagetkan semua pihak. Pelaku melancarkan aksinya bak pembunuh profesional.
Polisi langsung mengerahkan kekuatan mengusut kasus ini. Meski awalnya buram, beruntung salah satu rumah memang CCTV yang merekam peristiwa meski tak begitu jelas. Dari rekaman itu tubuh Sisca terlihat berada di sebelah kiri dan terseret di bagian belakang.
Dilihat dari kejadiannya, polisi menduga motif pembunuhan ini berlatar belakang dendam. Sayang hampir sepekan berlalu, kasus ini belum juga terungkap.
Hingga pada Sabtu (10/8) pagi lalu, seorang pria bernama Ade datang ke kepolisian untuk menyerahkan diri. Dia mengaku sebagai pembunuh Sisca. Ade diantarkan keluarganya.
Sehari kemudian, berdasarkan keterangan Ade, polisi bergerak memburu satu pelaku lagi yang disebut Ade sebagai otak pembunuhan Sisca. Tak butuh waktu lama, Minggu siang sekitar pukul 11.00, polisi membekuk Wawan di kawasan Ciranjang, Cianjur, Jawa Barat.
Kepada polisi, Ade menyebut pembunuhan itu berawal dari ketidaksengajaan. Sebenarnya sore itu, lanjut Ade, bersama Wawan keduanya ingin menagih uang untuk 17 Agustus-an. Namun di tengah jalan, Ade dan Wawan melihat ada mobil Sisca yang menenteng tas dan muncul niat menjambret.
Semula mereka sudah melewati Sisca. Namun Wawan meminta Ade memutar balik sepeda motor Suzuki Satria yang mereka tumpangi kembali menuju Sisca berada.
Saat itulah, Wawan langsung merampas tas milik Sisca. Tapi Sisca melakukan perlawanan untuk mempertahankan tasnya hingga terjatuh.
Melihat Sisca terjatuh, Wawan memerintahkan Ade melaju kencang. Anehnya, keduanya mengaku tak sadar Sisca ikut terseret. Ade baru sadar Sisca terseret setelah motor yang dikendarainya berat, dan mereka melihat rambut Sisca masuk ke sela-sela gir motor. Untuk melepaskan Sisca, Ade menyebut Wawan membacok hingga mengenai kepala wanita cantik itu.
"Jadi motifnya memang pencurian dengan kekerasan, karena mengambil tas korban lalu kepergok, dan pemilik berontak sehingga terjadi kekerasan," kata Kapolrestabes Bandung, Kombes Sutarno.
"Untuk jambak kita dalami dan akan lihat kembali rekaman CCTV itu. Sepintas memang dekat dan datar. Korban terseret di aspal dan tidak terangkat," jelasnya.
Jika melihat sadisnya cara membunuh sebenarnya agak janggal jika motifnya hanya karena jambret. Kejanggalan itu diperkuat dengan analisa dari Kriminolog asal Universitas Padjajaran, Bandung, Yesmil Anwar.
"Perlu ada interogasi yang tetap, jangan lepas dari azas praduga tak bersalah. Jangan menggali dari pengakuan saja karena pengakuan saja tidak bisa jadi alat bukti," kata Yesmil Anwar.
Kejanggalan itu semakin terlihat jelas, tatkala pelaku yang jelas-jelas membawa golok. "Nah katanya mau ngejambret, tapi kenapa bawa golok. Lalu kan itu ada jejak motor tidak bisa bergerak, maka motornya tidak bisa bergerak," kata Yesmil.
Dia berharap polisi bisa segera mengungkap motif sebenarnya. Oleh karena itu, dia meminta polisi terus melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) yang maksimal.
"Tapi kalau memang tempat kejadian perkara (TKP)-nya belum dilakukan secara maksimal tentu kita sulit untuk mengatakan bahwa ini hanya perampokan atau tidak. Karena olah TKP itu adalah petunjuknya," katanya.
"Mungkin saja, polisi ingin mereduksi ini dulu supaya nanti orang yang sebetulnya diincar polisi lengah. Jadi, itu teknik dari polisi agar membuat orang yang sebetulnya dituju atau aktor intelektualnya lengah," tandas Yesmil.
Saat ini, tersangka A dan W masih diperiksa intensif di Polrestabes Bandung.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berikut 2 sosok eks Kapolres Cirebon di awal kasus pembunuhan Vina yang belakangan disorot.
Baca SelengkapnyaPolisi menangkap TS (43), pelaku penjambretan di Pekanbaru. Dia diburu setelah aksinya menyebabkan seorang wanita, Siswati (61) meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaSalah satu pelaku inisial U telah lebih dahulu diamankan kurang dari 24 jam setalah kejadian.
Baca SelengkapnyaSenjata api rakitan ilegal tersebut merupakan milik tersangka IG yang kemudian dibawa oleh tersangka IMS ke Rusun Polri Cikeas.
Baca SelengkapnyaHasil keterangan sementara belum sampai pada kesimpulan motif dari terduga pelaku.
Baca SelengkapnyaHingga saat ini, para tersangka masih belum mengakui perbuatannya.
Baca SelengkapnyaPolisi melakukan ekshumasi kuburan untuk mengeluarkan jasad korban untuk diautopsi.
Baca SelengkapnyaPolisi mengejar pelaku jambret yang menjalankan aksinya di CFD Thamrin-Sudirman
Baca SelengkapnyaMotif para pelaku sejauh ini dikarenakan faktor ekonomi.
Baca SelengkapnyaDua Terduga Teroris Perakit Bom Bunuh Diri di Polsek Astana Anyar Ditangkap
Baca Selengkapnya