Nadiem Takjub Sekolah di Medan Miliki Banyak Rumah Ibadah
Merdeka.com - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) takjub dengan Sekolah Sultan Iskandar Muda di Medan, Sumatera Utara, yang memiliki tempat ibadah dari banyak agama. Ketakjubannya dituangkan dalam unggahan video di akun instagram pribadinya, Jumat (29/10).
"Saya lagi di Sekolah Sultan Iskandar Muda. Dan di sini ada hal yang belum pernah saya lihat, di sini ada gereja bagi umat Kristen, lalu di sebelahnya gereja ada masjid, lalu di sebelahnya masjid di sini kita lihat ada pure buat umat Hindu, dan di sebelahnya lagi ada wihara untuk umat Buddha," kata Nadiem dalam unggahannya.
Menurut Nadiem pemandangan seperti itu merupakan contoh nyata semangat Bhinneka Tunggal Ika. "Luar biasa, saya salut sekali sama yayasan yang telah mengurus Sekolah Sultan Iskandar Muda di Medan," ungkap dia.
-
Siapa pendiri Madrasah Adabiah? Madrasah Adabiah atau yang diartikan 'Sekolah yang Beradab' ini didirikan oleh Syekh Abdullah Ahmad. Kemudian madrasah ini berubah menjadi Hollandsch Inlandsche School (HIS) Adabiah pada tahun 1915. Mr. Assaat, merupakan salah satu alumni generasi awal Madrasah Adabiah.
-
Apa itu Madrasah Adabiah? Madrasah Adabiah atau yang diartikan 'Sekolah yang Beradab' ini didirikan oleh Syekh Abdullah Ahmad. Kemudian madrasah ini berubah menjadi Hollandsch Inlandsche School (HIS) Adabiah pada tahun 1915. Mr. Assaat, merupakan salah satu alumni generasi awal Madrasah Adabiah.
-
Dimana Sultan Iskandar Muda memimpin? Sultan Iskandar Muda dikenal sebagai raja paling besar dalam sejarah Kesultanan Aceh.
-
Dimana letak Masjid Agung Palembang? Secara geografis, masjid ini berdiri tepat di belakang Benteng Kuto Besak yang dekat dengan aliran Sungai Musi.
-
Kenapa Sultan Iskandar Muda membangun Masjid Tuha? Ketika Sultan Iskandar Muda singgah ke Indrapuri setelah melakukan perjalanan dari Malaka, ia memerintahkan untuk mendirikan masjid di tanah bekas candi itu.
-
Bagaimana madrasah didanai? Dana operasional madrasah berasal dari hasil pengelolaan air bersih desa yang dikelola oleh Aiptu Gunawan bersama warga. Sebanyak 340 warga yang menggunakan air bersih itu memberikan amal sebesar Rp1.000 per meter kubik.
Hal itu, kata Nadiem, merupakan inovasi yang luar biasa yang bakal membentuk generasi bangsa cinta dengan keberagaman.
Kehadiran Nadiem di Sekolah Sultan Iskandar merupakan serangkaian agenda kunjungan kerja di Medan beberapa hari lalu. Selain meninjau pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas jenjang SMA di sekolah itu, Nadiem juga melihat implementasi semangat kebinekaan dan pendidikan multikultural yang diterapkan pada sekolah jenjang TK sampai SMA dan SMK di sana.
Anggota DPR RI Komisi X, Sofyan Tan, yang mendirikan YPSIM mewakili warga sekolahnya, mengutarakan kebanggaannya karena telah disambangi Nadiem.
"Kami sangat bangga bahwa sekolah ini bisa dihadiri Mas Menteri, yang merupakan seseorang dengan pandangan, visi yang sangat jelas untuk membangun pendidikan Indonesia ke depan, dengan kualitas sumber daya yang baik," ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (26/10).
Nadiem mengatakan, penerapan pendidikan multikultural di YPSIM sejalan dengan misi Kemendikbudristek untuk mewujudkan Profil Pelajar Pancasila. Selain itu, YPSIM juga aktif mengikuti program dan kebijakan Merdeka Belajar yang digagas Kemendikbudristek. SD Sultan Iskandar Muda (SIM) tercatat sebagai salah satu Sekolah Penggerak dan SMK SIM merupakan SMK Pusat Keunggulan. Selain itu, terdapat 24 calon Guru Penggerak di sekolah SIM, yang terdiri dari lima guru jenjang TK, delapan guru jenjang SMP, dan 11 guru jenjang SMA.
Usai meninjau pelaksanaan PTM terbatas dan berkeliling di kompleks sekolah SIM, Nadiem memberikan apresiasi yang tinggi atas semangat kebinekaan dan implementasi kebijakan Merdeka Belajar yang diterapkan YPSIM. "Saya luar biasa terpukau dengan sekolah-sekolah YPSIM. Termasuk tingkat sosio ekonomi murid-muridnya yang sangat variatif, dengan proporsi penerima KIP besar," ujar Nadiem.
"Menurut saya Bung Karno akan bangga melihat ini. Sekolah SIM ini sudah merdeka. Justru saya meminta SIM untuk membantu memerdekakan sekolah-sekolah lain. Kita ingin sekolah menjadi tempat yang aman, nyaman, relevan untuk masa depan anak," sambungnya.
Reporter: Yopi Makdori/Liputan6.com.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Potret kehangataan Musa Rajekshah saat meresmikan gedung Yayasan Pendidikan Islam Terpadu (YPIT) Aisyah Maksum di Medan
Baca SelengkapnyaResmi dibuka, ini fakta Masjid Agung Medan yang menjadi ikon baru Provinsi Sumatra Utara.
Baca SelengkapnyaRekomendasi wisata Medan yang bisa dijadikan inspirasi untuk berlibur bersama-sama.
Baca SelengkapnyaNasaruddin mengatakan, Kemah Pramuka digelar untuk mempertahankan dan melestarikan budaya dan kejayaan bangsa Indonesia.
Baca SelengkapnyaMendikbudristek Nadiem Makarim mengakui banyaknya kritik atas kinerjanya sebagai Menteri.
Baca SelengkapnyaMerdeka.com merangkum informasi tentang wisata Medan yang populer mulai dari destinasi wisata alam hingga wisata edukasi.
Baca SelengkapnyaSekolah ini akan menjadi bangunan modern berwawasan lingkungan yang nantinya akan dilengkapi dengan berbagai fasilitas.
Baca SelengkapnyaSetelahnya, Jokowi dan Ahmed menuju ke dalam Istana Merdeka dan melakukan pertemuan tertutup.
Baca SelengkapnyaMenurut Paus Fransiskus, keberadaan Masjid Istiqlal menjadi anugerah bagi Bangsa Indonesia.
Baca SelengkapnyaMusala tersebut berada di Desa Sukatani, Kabupaten Sukabumi. Nadin turut hadir saat acara peresmian.
Baca SelengkapnyaMenteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim resmi menyerahkan jabatan kepada tiga menteri
Baca SelengkapnyaPesantren ini berencana mendirikan Posyandu Center of Excellent.
Baca Selengkapnya