Nadiem: UN 2020 Ditiadakan Tapi Ujian Sekolah Masih Bisa Dilaksanakan
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo atau Jokowi sudah memutuskan meniadakan Ujian Nasional (UN) untuk tahun 2020 lantaran adanya pandemi COVID-19. Terkait hal tersebut, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim menjelaskan walaupun ditiadakan, sekolah masih bisa lakukan ujian sekolah terhadap siswanya.
"Pertama artinya ujian sekolah masih bisa dilakukan oleh masing-masing sekolah. Ujian kelulusan sekolah," kata Nadiem usai rapat terbatas bersama Presiden Joko Widodo melalui telekonferance di Jakarta Pusat, Selasa (24/3).
Nadiem menjelaskan pihak sekolah bisa menyelenggarakan ujian sekolah. Namun tidak diperkenankan untuk melakukan tes tatap muka antar siswa.
-
Kenapa sekolah di lockdown? Menanggapi situasi ini, pihak sekolah segera mengambil langkah tegas dengan menerapkan lockdown selama 14 hari.
-
Siapa yang harus mendapatkan kesempatan di sekolah? 'Ciptakan lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan inklusif bagi semua siswa.'
-
Kenapa anak demam harus absen sekolah? Demam bisa menjadi indikasi bahwa tubuh sedang berjuang melawan infeksi, dan memulihkan diri adalah prioritas utama.
-
Kenapa internet dimatikan saat ujian? Otoritas setempat membenarkan pemadaman internet tersebut sebagai langkah pencegahan untuk memastikan proses rekrutmen berlangsung dengan adil dan transparan, serta mencegah kemungkinan celah yang dapat meragukan integritas ujian.
-
Dimana tes kesehatan dilaksanakan? Pasangan bakal calon gubernur dan bakal calon wakil gubernur Daerah Khusus Jakarta, Ridwan Kamil-Suswono tes kesehatan di RSUD Tarakan Jakarta, Sabtu (31/8).
-
Siapa yang terancam dikeluarkan dari sekolah? Akibatnya, anak laki-laki berusia 12 tahun itu telah beberapa kali dikenai sanksi karena melanggar aturan panjang rambut, dan mungkin akan dikeluarkan dari sekolah.
"Ujian sekolah bisa diadministrasi, ada berbagai opsi, sekolah bisa melakukan ujian sekolah misalnya melalui online kalau mau atau dengan angka dari lima semester terakhir," ungkap Nadiem.
Namun, kata Nadiem itu tergantung kebijakan sekolah masing-masing. Ujian sekolah pun, pihaknya tidak memaksa untuk melakukan.
"Kami tidak memaksa ujian sekolah harus mengukur ketuntasan capaian kurikulum sampai semester terakhir yang terdampak Covid," ungkap Nadiem.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Komisi X DPR RI terbuka membahas lebih lanjut mengenai rencana Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti kembali menerapkan UN.
Baca SelengkapnyaAbdul Mu'ti menegaskan jika pemberlakuan kembali UN saat ini masih sekadar wacana.
Baca SelengkapnyaNadiem malah melempar agar awak media bertanya ke Dirjen Diktiristek, Abdul Haris.
Baca SelengkapnyaWakil Ketua DPR RI Muhaimin Iskandar alias Cak Imin merespon soal pembatalan kenaikan UKT
Baca SelengkapnyaMendikbudristek Nadiem Makarim menegaskan bahwa ekstrakulikuler tak dihapus.
Baca SelengkapnyaNadiem mengungkapkan terdapat beberapa isu pendidikan yang akan dilaporkan kepasa Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaKPU bakal melarang kampanye di sekolah meskipun Mahkamah Konstitusi (MK) memperbolehkan kampanye di tempat pendidikan.
Baca SelengkapnyaSebagian mahasiswa menyambut baik kebijakan itu. Tetapi ada pula yang menilai pembuatan skripsi sangat baik untuk bekal ilmu mahasiswa ke depannya.
Baca SelengkapnyaNadiem mengatakan dalam menentukan besaran UKT pihaknya memegang azas keadilan dan inklusifitas.
Baca SelengkapnyaMendikbudristek mengungkapkan, Perguruan tinggi mempunyai kewenangan untuk menentukan bentuk tugas akhir.
Baca SelengkapnyaPihaknya akan segera turun ke lapangan mengevaluasi terhadap kenaikan UKT
Baca SelengkapnyaMendikbudristek Nadiem: Kita Kena Getahnya Karena Sistem Zonasi Setiap Tahun
Baca Selengkapnya