Nafsu Bejat Bram Berujung Petaka Pembantaian Kekasih di Kebun Sawit
Merdeka.com - Rahmad alias Bram (23), seorang pekerja tambang di Konawe Utara, Sulawesi Tenggara, nekat menikam kekasihnya, N (17). Bram tega menghabisi kekasihnya yang masih duduk di bangku SMA itu lantaran datang terlambat saat keduanya janjian bertemu dan menolak diajak bercinta.
Akibat perbuatannya, Bram diancam pasal 338 KUHP subsider pasal 340 KUHP atau Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.
Pelaku terancam hukuman pidana penjara seumur hidup. Namun jika diringankan pengadilan, pelaku ditahan minimal 10 tahun penjara. Berikut ini fakta-faktanya:
-
Siapa yang membunuh mahasiswi itu? 'Kita segera gelar perkara. Yang pasti pelaku sudah kita amankan,' kata Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota Kompol Rizka Fadhila, Selasa (12/12). Berdasarkan informasi dihimpun, tersangka pelaku berinisial D. Dia merupakan mantan pacar korban.
-
Kenapa anak SD di Jombang tega menganiaya temannya? Diduga korban takut karena di lokasi kejadian ada teman pelaku.
-
Kenapa pelaku membunuh korban? Aksi nekat tersebut terjadi lantaran korban meminta uang tambahan sebesar Rp100.000.
-
Kenapa remaja itu bunuh diri? 'Aku jg ingin bahagia dan memiliki kehidupan normal'. 'DUNIA INI INDAH, TAPI TIDAK DENGAN DUNIAKU'. 'Im gagal'.
-
Kenapa korban dibunuh? 'Oleh karena pelaku menolak untuk membayar 100 ribu selanjutnya korban memaki-maki dan mengancam pelaku dengan kata-kata yang kasar dan mengancam untuk memanggil abang-abang (keluarga) yang daripada korban,' kata Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Wira Satya Triputra, Kamis (25/4).
-
Kenapa pelaku menikam mahasiswa? 'Motifnya, pelaku merasa ditipu dan sakit hati kepada korban,' ungkapnya.
Korban Menolak Bercinta
Bram baru dua minggu berpacaran dengan korban. Selama berpacaran, Bram harus bolak-balik lokasi tambang yang cukup jauh untuk bertemu N yang masih kelas 2 SMA Konawe Utara. Padahal, rute lokasi tambang dan pemukiman warga cukup menguras tenaga jika ditempuh dengan kendaraan roda dua.
Jauhnya jarak, menjadi salah satu alasan Bram tega menghabisi N. Sebab, selain sering dibuat menunggu, korban selalu menolak ajakan bercinta dari Bram.
Saat di depan penyidik Reskrim Polres Konawe, dia mengakui selain sering datang terlambat, korban juga menolak ajakan bercinta dan ciuman.
"Sebelum saya bunuh, dia memang menolak dicium di tengah kebun sawit, padahal kita kan pacaran," ujar Bram di Polsek Konawe, Sabtu (16/11) dikutip dari Liputan6.com.
Korban Mengalami 7 Luka Tusuk
Pelaku menikam kekasihnya hingga mengalami 7 luka tusuk. Dua luka parah di dada dan punggung menyebabkan korban meninggal di tengah perkebunan sawit di Desa Pariama, Kecamatan Langgikima Kabupaten Konawe Utara, Rabu (6/11).
Bram mengatakan sebelum menghabisi nyawa N sekitar pukul 21.22 WITA, siang itu dia mengajak N jalan-jalan. Padahal, lokasi rumah N dan tempat pertemuan mereka, sekitar 10 kilometer lebih.
Saat bertemu di depan sekolah, N diajak ke indekos. Namun dia menolak dan ngambek. Kemudian terjadilah pertengkaran antara keduanya. N memaksa balik ke rumah dengan menggunakan motor, sedangkan pelaku mengikuti dari belakang.
Saat sudah berada di tengah perkebunan sawit, pelaku sempat memaksa korban untuk mencium. Namun korban menampar pelaku. Pelaku naik pitam dan langsung memeluk dan menikam korban berkali-kali. Korban yang sempat berteriak kesakitan di tengah perkebunan sawit, menyebabkan pelaku panik.
"Saya tikam berkali-kali, kemudian saya dorong korban dalam parit yang hanya berjarak 3 meter dari tempat saya tikam," terang Bram, Sabtu (16/11).
Keesokan harinya, Kamis (7/11), korban pembunuhan ini ditemukan tergeletak di dalam parit oleh keluarganya yang datang dari sejumlah lokasi di Konawe Utara. Keluarga korban turun mencari setelah korban tak pulang semalam.
Polisi Amankan Barang Bukti
Setelah ditangkap dan ditetapkan tersangka, Tim Reskrim Polres Konawe berhasil mengamankan pelaku. Kasat Reskrim Polres Konawe, Iptu Rahmat Zam-zam menyatakan barang bukti untuk membunuh N sudah diamankan pihak polisi.
"Anggota kami mengejar, kami dapatkan pisau pelaku yang dipakai menikam, pisau kuningan. Dititip di rumah salah satu rekannya," ujar Iptu Rahmat Zam-zam.
Pisau ini disembunyikan di rumah rekannya yang bernama John. Cara ini dilakukan Bram agar barang bukti tidak ditemukan polisi.
Kena Penyakit Raja Singa
Kasat Reskrim Polres Konawe, Iptu Rahmat Zam-zam menyatakan, setelah ditangkap, Bram mengaku menderita penyakit sipilis atau populer disebut raja singa. Sipilis adalah sejenis infeksi pada alat vital pria karena kurang menjaga kebersihan.
Biasanya, sipilis diderita oleh pria yang kerap berganti pasangan tanpa peduli kebersihan. Jika seseorang sudah mengidap sipilis, AIDS akan menjadi ancaman setelahnya.
"Waktu anggota periksa celana pelaku, menemukan ada bekasnya," ujar Ipda Rahmat Zam-zam.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Orangtua VEC menjemput korban di Jepara, selanjutnya melaporkan peristiwa tersebut ke Polrestabes Semarang.
Baca SelengkapnyaSeorang pria menganiaya teman wanita kenalan dari media sosial karena menolak ajakan untuk melakukan hubungan badan.
Baca SelengkapnyaAksi bejat pelaku ingin menyetubuhi korban pun terjadi, meski KRA tetap berusaha menolak.
Baca SelengkapnyaKorban ditemukan warga di pinggir jalan di Sekayu, Musi Banyuasin (Muba), Sumatera Selatan.
Baca SelengkapnyaKorban dan tersangka menjalin hubungan asmara selama dua tahun
Baca SelengkapnyaKetiga tersangka merupakan buruh pembuat batubata yang tinggal di satu kontrakan. Kepolosan korban dimanfaatkan untuk melampiaskan nafsu mereka.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan bukti yang ditemukan dari ponsel pelaku, banyak ditemukan video porno.
Baca SelengkapnyaPelaku langsung ditangkap dan ditahan kepolisian untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya di hadapan hukum.
Baca SelengkapnyaSeorang pemuda di Maros, Sulawesi Selatan, MA (22) gelap mata setelah ditegur karena membawa pacarnya ke rumah. Dia tega membunuh kakak kandungnya AA (31).
Baca SelengkapnyaSetelah puas melakukan aksi bejatnya itu, tersangka kemudian mengembalikan kunci sepeda motor dan handphone milik korban.
Baca SelengkapnyaSeorang polisi di Maluku mencabuli siswi SMP di indekos. Korban mengalami muntah hingga pingsan.
Baca SelengkapnyaRemaja 17 tahun berinisal JND, menjadi pelaku pembunuhan satu keluarga di Penajam Paser Utara
Baca Selengkapnya