Napiter yang Berhubungan dengan Istri Bomber Medan Pindahan dari Rutan Mako Brimob
Merdeka.com - Polisi menyatakan DA, istri terduga pelaku bom bunuh diri, RNM alias Dedek (24) ditengarai lebih dulu terpapar radikalisme. Perempuan ini intens berkomunikasi bahkan bertemu dengan I, narapidana perkara terorisme yang mendekam di Lapas Kelas IIA Tanjung Gusta Medan.
Dari penelusuran merdeka.com, inisial itu mengacu pada IPS alias I alias TS alias SBS (38). Dia merupakan satu-satunya narapidana perkara terorisme yang tengah menjalani hukuman di sana.
"Orangnya ada (di Lapas Kelas IIA Tanjung Gusta), tapi enggak boleh juga kami ngomong atau infokan apa pun juga, harus Densus (88)," kata Kalapas Kelas IIA Tanjung Gusta Surta Duma Sihombing kepada wartawan, Kamis (14/11).
-
Siapa yang diduga sebagai pelaku? 'Kalau musuh kita mah nggak tahu ya, kita gak bisa nilai orang depan kita baik di belakang mungkin kita nggak tahu. Kalo musuh gue selama ini nggak ada musuh ya, mungkin musuh gua yang kemarin doang ya, yang bermasalah sama gua doang kali yak,' ungkapnya.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Apa yang dilakukan wanita intelijen itu? Perempuan tersebut awalnya mengatakan ia pergi untuk membeli narkoba, namun kemudian mengakui ia telah berselingkuh dengan seorang pria Palestina dari Ramallah selama sekitar satu tahun.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Siapa yang bertemu dengan istri Kapolri? Di momen yang sama, Listyo bersama istri berkesempatan berinteraksi dengan para Taruna-Taruni Akpol 2024. Salah satunya dengan Fabiola Umaida. Pertemuan istri Kapolri dengan Fabiola pun sukses mencuri perhatian publik.
Surta menolak memberi keterangan lebih jauh saat ditanya tentang komunikasi IPS dengan DA. "Saya enggak tahu apa-apa. Tanya langsung Densus 88, karena dia di bawah naungan Densus. Enggak bisa kami ngomong," ucap Surta.
Begitupun, menurut Surta, IPS masih berada di Lapas Kelas IIA Tanjung Gusta. Belum ada petugas Densus 88 Antiteror yang menjemput atau memeriksanya pascaledakan di Mapolrestabes Medan, Rabu (13/11). "Dari kemarin enggak ada juga tuh yang datang, enggak ada polisi yang ke sini," ujarnya.
Berdasarkan penelusuran, IPS dipidana setelah ditangkap terkait rencana bom bunuh diri di Istana Negara tahun 2016. Dia bahkan disebut sudah disiapkan sebagai calon eksekutor atau 'pengantin' dalam rencana bom bunuh diri di Bali.
Majelis hakim di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Timur pada 2017 menghukum IPS dengan pidana penjara selama 4 tahun dan denda Rp 50 juta subsider 2 bulan kurungan.
Lalu kenapa bisa menjalani hukuman di Medan? Surta menyatakan, IPS dipindahkan dari Rutan Mako Brimob, Depok beberapa tahun lalu. "Di Medan dikasih (setelah kasus) Mako Brimob yang masalah dulu, dikirim kemari. Satu orang saja," jawabnya.
Sebelumnya, Karopenmas Polri Brigjen Dedi Prasetyo menyatakan, DA diduga lebih dulu terpapar radikalisme. "Patut diduga DA terpapar lebih dahulu dibandingkan pelaku," kata Dedi kepada wartawan di Mako Brimob Kelapa 2 Depok, Kamis (14/119).
Dedi mengatakan Direktorat Siber Bareskrim Polri mendeteksi adanya komunikasi antara DA dengan salah satu narapidana teroris yang sedang menjalani hukuman di Lapas Kelas IIA Medan. Mereka berkomunikasi di media sosial. Selain itu, DA juga sering bertemu secara langsung dengan I di Lapas tersebut.
"Napiter atas nama I yang saat ini sedang menjalani proses hukum di Lapas. Si istri sering mendatangi berkunjung ke Lapas," ujar dia.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terduga pelaku berinisial N hendak membesuk suaminya F yang mendekam di Lapas Salemba.
Baca SelengkapnyaTim Densus 88 Antiteror Polri menangkap DE (28) di Bekasi, Senin (14/8). Tersangka tindak pidana terorisme ini merupakan karyawan BUMN.
Baca SelengkapnyaCandaan 'istrimu mantanku' membuat DN (23) gelap mata. Bersama kakak kandungnya, DA (29), dia nekat membunuh temannya sendiri, PR (23).
Baca SelengkapnyaPembunuh wanita muda dalam rumah kontrakan di Gang H Daud, Jalan Raden Saleh, Sukmajaya, Depok sudah diamankan.
Baca SelengkapnyaKorban kerap menerima kekerasan fisik selama berumah tangga dengan pelaku sekitar tiga tahun yang lalu.
Baca SelengkapnyaKorban RN ternyata menjalin hubungan dengan AT selama tiga tahun.
Baca SelengkapnyaMD ditangkap usai menikam mantan suami istrinya AR (40) hingga meningga dunia.
Baca SelengkapnyaPelaku mengaku, hubungan dengan korban hanya untuk senang-senang
Baca SelengkapnyaPria tersebut ditangkap polisi di Lampung usai tragedi pembunuhan
Baca SelengkapnyaPolisi itu kini diperiksa Propam Polda Sulawesi Tenggara.
Baca SelengkapnyaYekti menegaskan Lapas Klas II A Tangerang, akan menindak tegas N, jika nantinya berhasil ditemukan.
Baca SelengkapnyaPria berinisial DE ditangkap Densus 88 di Bekasi, karena diduga terafiliasi jaringan teroris ISIS. Rumahnya di Baleendah, Kabupaten Bandung pun digeledah.
Baca Selengkapnya