Nelayan Hilang di Perairan Pulau Padamarang Kolaka Akibat Cuaca Buruk
Merdeka.com - Seorang nelayan dilaporkan hilang di Perairan Pulau Padamarang Kolaka, Sulawesi Tenggara, akibat cuaca buruk yang terjadi di lokasi.
Kepala Basarnas Kendari Aris Sofingi di Kendari, Jumat, mengatakan korban bernama Anca (30) merupakan warga Dawi-dawi Kecamatan Pomalaa, Kolaka dilaporkan hilang oleh keluarganya.
"Pada pukul 15.30 Wita kami menerima informasi dari Bapak Andi Jamaludin keluarga korban yang melaporkan bahwa pada pukul 14.00 Wita telah terjadi kecelakaan kapal satu orang nelayan hilang dikarenakan cuaca buruk di perairan pulau Padamarang," kata Aris, seperti dikutip Antara, Jumat (2/4).
-
Kapan Tim SAR menangani korban laka laut di Parangtritis? Arif mengatakan, salah satu pengalamannya paling berkesan saat bertugas di Pantai Parangtritis adalah saat menangani korban laka laut di tahun 2014.
-
Bagaimana tim SAR menemukan korban? Seorang pendaki belum ditemukan. pencariannya akan dilanjutkan hari ini dengan menurunkan 50 tim gabungan untuk menyisir lokasi yang belum ditelusuri kemarin.
-
Dimana Tim SAR Parangtritis bertugas? Arif Nugraha, Koordinator Satlinmas Rescue Pantai Parangtritis, berbagi pengalaman saat bertugas menjaga kawasan tempat wisata itu.
-
Kapan kapal berangkat dari Jangkar? Pukul 09.30, kapal feri tujuan akhir Pelabuhan Kalianget diberangkatkan.
-
Siapa yang terlibat dalam evakuasi korban? Mereka menggenapi ratusan personel tim SAR gabungan yang sudah lebih dulu berada di lokasi, terdiri dari Kantor SAR Gorontalo, Korem, Kepolisian Daerah, Palang Merah Indonesia, Kelompok Pencinta Alam, serta grup relawan dan lainnya.
-
Di mana kapal tenggelam itu ditemukan? Pada 2018, Departemen Penelitian Bawah Air Universitas Antalya menemukan bangkai kapal yang diperkirakan berasal dari tahun 1600 SM tersebut di lepas pantai barat Provinsi Antalya.
Sehingga berdasarkan laporan tersebut, maka pada pukul 15.50 Wita, tim penyelamat Pos SAR Kolaka diberangkatkan menuju lokasi kejadian kecelakaan (LKK) menggunakan perahu karet untuk memberikan bantuan SAR.
"Jarak LKK dengan Pos SAR Kolaka sekitar 20 jarak tempuh. Cuaca mendung dan ketinggian ombak 0,5-1 meter," ujar Aris.
Ia menjelaskan korban pertama kali dilaporkan keluar melaut mencari ikan di Pulau Padamarang sejak 31 Maret 2021.
"Informasi terakhir yang diterima dari pihak keluarga pada hari ini bahwa sayap penyeimbang kapal korban patah akibat dihantam ombak tinggi dan kondisi pada saat itu cuaca buruk," jelas Aris.
Hingga berita ini diturunkan, korban belum ditemukan dan pihak Basarnas masih melakukan pencarian.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kapal tersebut berangkat dari Pelabuhan Brondong, Lamongan, Jawa Timur.
Baca Selengkapnya12 survivor tersebut ditemukan dan kemudian diselamatkan Tugboat Kharisma Bahari 168 yang melintas dari rute pelayaran dari Saumlaki Maluku menuju Gresik.
Baca SelengkapnyaKM Lebanon tenggelam akibat dihantam ombak besar. Sebanyak 19 penumpang dilaporkan selamat setelah ditolong nelayan setempat.
Baca SelengkapnyaKapal pengangkut barang, KM Lintang Timur Selatan, karam di Selat Malaka, Senin (31/7) sekitar pukul 07.30 WIB. Sebelas awaknya pun hilang.
Baca SelengkapnyaSebanyak 11 anak buah kapal (ABK) akhirnya ditemukan selamat setelah sempat terombang-ambing di Selat Malaka. Mereka ditemukan nelayan yang melintas.
Baca SelengkapnyaKapal nelayan pencari teripang asal Sulawesi Tenggara, terombang-ambing dua hari akibat patah kemudi di dekat perbatasan Indonesia-Australia.
Baca SelengkapnyaSaat ini, tim gabungan masih mencari tiga korban hilang.
Baca SelengkapnyaNamun saat berada di 52 NM dari Pelabuhan Benteng, Kabupaten Kepulauan Selayar, kapal tersebut dihantam cuaca buruk.
Baca SelengkapnyaArif menuturkan, usai dievakuasi di dermaga setempat, beberapa korban yang membutuhkan perawatan medis dibawa ke rumah sakit dan dijemput keluarga.
Baca SelengkapnyaDua perahu bermuatan penumpang 14 orang tertimpa rumah kontainer di area PHE WMO (Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore), Bangkalan, Madura, Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaKeseluruhan korban meninggal dunia setelah dilakukan identifikasi di Puskesmas Mawasangka Timur.
Baca SelengkapnyaProses evakuasi nelayan dari dermaga yang berada di Kecamatan Tegalbuleud ini membutuhkan waktu yang cukup lama yakni dari pagi dan baru selesai sore.
Baca Selengkapnya