Nelayan Kembali Temukan Mayat Laki-Laki di Selat Malaka
Merdeka.com - Nelayan di Desa Pambang Pesisir Kecamatan Bantan Kabupaten Bengkalis kembali menemukan mayat di Perairan Selat Malaka, 11.00 Wib. Namun kondisi jasad tersebut tidak dikenal karena sudah dalam kondisi rusak.
"Iya benar. Satu lagi ditemukan jenazah jenis kelamin laki-laki di perairan Bantan, tetapi kondisinya sudah rusak," ujar Paur Humas Polres Bengkalis, Ipda Kasmandar Subekti kepada merdeka.com, Jumat (30/11).
Bekti menjelaskan, kondisi mayat dalam keadaan telungkup dengan kepala putus. Jenazah mengenakan baju warna merah dan celana hitam. Jasad pertama kali ditemukan 2 orang nelayan, Along dan Yanto, warga setempat.
-
Mayat yang ditemukan itu siapa? 'Terhadap jenazah sudah teridentifikasi dan pengecekan formil oleh penyidik dan diketahui korban inisial N jenis kelamin perempuan dan tinggal di Kecamatan Cikupa,' kata Kasat Reskrim Polres Kota Tangerang Kompol Arief Nazarudin dikonfirmasi, Selasa (12/11).
-
Siapa yang menemukan mayat itu? 'Awalnya saksi melintas di jalan tersebut, saksi menemukan bungkusan kasur yang menghalangi jalan,' kata Kapolresta Tangerang Kombes Pol Baktiar Joko Mujiono di Tangerang.
-
Siapa yang menemukan mayat? Mayat tersebut diduga merupakan korban pembunuhan lantaran terdapat luka-luka di tubuhnya. Mayat pertama kali ditemukan oleh petugas kehutanan, Suyitono.
"Saat itu kedua nelayan sedang menjaring ikan. Lalu melihat sesuatu mengapung, dan mereka mendekati benda itu. Setelah dipastikan, ternyata mayat seorang pria," kata Bekti.
Kemudian temuan itu dilaporkan ke anggota polisi Briptu Hairunas dan Polair Polres Bengkalis. Setelah mendapat laporan warga, polisi langsung datang untuk mengecek dan mengevakuasi mayat ke RSUD Bengkalis.
"Dievakuasi dengan menggunakan speedboat Polair Polres Bengkalis. Lalu dibawa ke RSUD Bengkalis untuk diotopsi dan visum. Belum diketahui identitas jenazah tersebut," kata Bekti.
Bekti belum bisa menyimpulkan apakah mayat ini ada kaitannya dengan penemuan 3 mayat sebelumnya. Polisi juga masih menyelidiki ada atau tidaknya unsur pidana dari kematian keempat mayat di perairan Bengkalis tersebut.
Sebelumnya, nelayan Desa Pambang juga menemukan 3 mayat mengambang di perairan yang berbatasan langsung dengan Selat Malaka tersebut. 2 mayat jenis kelamin laki-laki, dan 1 perempuan.
Polisi mengidentifikasi salah satu dari 3 mayat itu. Sementara dua mayat lagi belum diketahui identitasnya.
"Satu jenazah yang teridentifikasi bernama Ujang Chaniago (48), seorang petani warga Lubuk Nyiur Dusun V Koto Mudiek Kecamatan Batang Kapas Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat," kata Bekti.
Dia menyebutkan, ciri-ciri Ujang saat ditemukan menggunakan baju kemeja lengan panjang motif garis-garis dengan warga cokelat, maron dan krem. Serta mengenakan jaket cokelat, celana bahan warna hitam tanpa merek, tali pinggang merek klws. Tinggi badan sekitar 174 centimeter dan 1 KTP atas nama dirinya.
"Sementara dua jenazah lain, yang terdiri dari 1 wanita dan 1 pria belum diketahui identitasnya karena tidak ditemukan KTP di tubuhnya," kata Bekti.
Untuk jenazah wanita, menggunakan baju kemeja lengan panjang garis-garis putih biru. Celana panjang jeans biru merek Rebel Nation dengan corak manik-manik. Bra warna hitam, celana dalam korset warna merak maron. Miniset warna putih, jilbab warna hitam, tinggi badan sekitar 166 centimeter serta ada jam tangan merek Casio warna silver.
Sedangkan mayat pria, mengenakan celana pendek motiv army merek HM, jam tangan merek Orien warna hitam silver. Gelang tangan warna silver, calana dalam warna hitam merek hugo sprot ukuran M dan tinggi badan 171 centimeter.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Bengkalis AKP Andrie Setiawan mengatakan, pihaknya sedang mencari data keluarga dari korban. Dia juga berkoordinasi dengan RS Bhayangkara Pekanbaru karena jenazah sekarang berada di sana.
"Jenazah Ujang diketahui identitasnya karena ada KTP di kantongnya, sedangkan 2 jenazah lagi tidak terdapat indentitas. Kita koordnasi dengan RS Bhayangkara untuk ambil sampel DNA. Penemuan mayat ini juga sedang kita selidiki," jelasnya.
Ketiga mayat itu ditemukan di titik 1 mil dari pinggir pantai, atau sekitar 1,3 kilometer, pada Kamis sekitar pukul 08.30 WIB. Nelayan yang pertama kali menemukan yaitu Emi, warga Desa Kembung Luar, Kecamatan Bantan.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mayat tanpa identitas itu memiliki ciri-ciri mengenakan kaos tangan pendek dan celana panjang warna hitam
Baca SelengkapnyaKorban diduga sopir mobil asal Jambi yang hilang beberapa hari lalu.
Baca SelengkapnyaHasil pemeriksaan, kondisi jasad ditemukan dalam keadaan membusuk.
Baca SelengkapnyaMayat tersebut ditemukan mengapung pada jarak 12 mil laut dari bibir pantai Calang.
Baca Selengkapnyaaparat kepolisian memutuskan untuk memakamkan keempat jenazah, dua diantaranya di Tanggamus dan dua sisanya di sekitar RS Bulbasaur.
Baca Selengkapnyasaat ini ada enam tersangka dalam kasus pembunuhan Imam Masykur.
Baca SelengkapnyaJasad korban dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati. Kasus ini sedang dalam tahap penyelidikan.
Baca SelengkapnyaSaat kejadian, korban bersama anaknya. Melihat ayahnya diterkam buaya, anak korban langsung pergi melapor dan mencari bantuan kepada warga.
Baca SelengkapnyaPolisi juga sudah memeriksa tiga orang saksi terkait mutilasi tersebut. Saksi-saksi yang diperiksa ini di antaranya adalah seorang pemancing yang menemukan awal
Baca SelengkapnyaPolisi masih berusaha mengidentifikasi mayat tak dikenal tersebut
Baca SelengkapnyaTim SAR gabungan menemukan seorang penumpang KM Yuiee Jaya II yang tenggelam di Perairan Kabupaten Kepulauan Selayar dalam keadaan selamat.
Baca SelengkapnyaKorban awalnya ditemukan seorang pencari ikan di sungai di Desa Japanan.
Baca Selengkapnya