Novel Sindir Hasil TWK Lebih Rahasia Rekam Medis: Sangat Rahasia
Merdeka.com - Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan beserta pegawai lainnya belum mengaku belum mengetahui hasil dari Tes Wawasan Kebangsaan (TWK). Meskipun telah memintanya kepada Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) di KPK.
Novel mencontohkan hasil TWK itu seperti rekam medis pasien. Hasil rekam medis rahasia namun boleh diperlihatkan kepada pasien.
"Sekarang begini logikanya, orang yang sakit itu rekam medisnya sangat rahasia, tapi kalau yang bersangkutan minta pasti dikasih. Itu yang paling rahasia. kalau kami dilakukan asesmen, itu biasanya digunakan untuk feedback. ini tidak dilakukan, hasilnya tidak diberikan, kami minta pun pun enggak dikasih," katanya di kantor Komnas HAM, Jakarta, Selasa (8/6).
-
Apa yang di periksa KPK? 'Yang jelas terkait subjek saudara B (Bobby) ini masih dikumpulkan bahan-bahannya dari direktorat gratifikasi,' kata Jubir KPK, Tessa Mahardika Sugiarto di Gedung KPK, Kamis (5/9).
-
Apa yang ada di dalam buku rahasia? Di dalam buku ini, terdapat rangkaian tanda-tanda yang tidak dikenal beserta ilustrasi yang menggambarkan simbol salib, bulan sabit, matahari/swastika, dan lingkungan agama kristen, pangan, dan muslim hidup berdampingan dalam harmoni.
-
Dimana buku rahasia ini disimpan? Saat ini, buku tersebut berada dalam koleksi Akademi Ilmu Pengetahuan Hungaria di perpustakaan pribadi seorang bangsawan Hungaria, Gusztáv Batthyány.
-
Mengapa buku rahasia ini sulit dipecahkan? Pastor Joseph Vajda yang merupakan seorang biarawan Dominikan Katolik Roma, menganggap Kodeks Rohonczi merupakan buku paling rahasia yang ditulis dalam kode yang tidak mungkin bisa dipecahkan.
-
Mengapa KPK menelaah laporan tersebut? 'Bila ada laporan/pengaduan yang masuk akan dilakukan verifikasi dan bila sudah lengkap akan ditelaah dan pengumpul info,' kata Tessa dalam keterangannya, Selasa (4/9).
-
Kenapa situs itu dirahasiakan? Ketika para ahli menemukan situs seni cadas di Kazakhstan, mereka terkadang lebih memilih untuk merahasiakan lokasinya hingga bisa dicatat dan dipublikasikan dengan baik, kata Novozhenov, dengan mencatat perusakan situs seni cadas semacam itu oleh perusak atau orang lain terkadang menjadi masalah.
Sehingga, katanya, tak ada alasan rahasia apabila diminta langsung kepada yang menjalani TWK. "Enggak ada dasar hukum yang katakan itu rahasia," tegasnya.
Tak hanya itu, ia dan pegawai lainnya dibuat stigma yang menyatakan kalau sudah tak dapat dibina. Sehingga, kata Novel, apa yang terjadi saat ini masalah yang serius.
Kepala BKN Menjadi Sorotan
Lalu terkait dengan Badan Kepegawaian Negara (BKN), Novel melihat bahwa dalam peraturan atau kerjasama antara KPK-BKN dalam asesmen. Namun posisinya bukan hanya yang diajak koordinasi.
"Tes asesmen kan tugasnya KPK, bukan BKN ya. soal KPK kemudian meminta bantuan BKN itu lain soal," katanya.
"Tetapi kemudian kepala BKN tampaknya dalam beberapa penyampaian membuat seolah-olah beliau punya otoritas. Apakah ada dasar hukum yang katakan itu? Saya pastikan tidak ada. Jadi ketika pejabat bertindak sewenang-wenang bertindak yang berlebihan tidak ada dasar hukumnya dan kemudian ada implikasi yang besar, dan bahkan melanggar HAM yang mendasar yaitu timbul stigma maka itukan masalah yang serius," bebernya.
Dalam hal ini, lanjut Novel, ia pun menanyakan ke Komnas HAM perlu kah melaporkan Kepala BKN. Sebab, dalam proses ini Kepala BKN menjadi sorotan.
"Sementara tidak kami lakukan (laporan). Semoga nanti dalam laporan ini kalau memang betul Kepala BKN menjadi pihak yang membuat stigma tadi, membuat proses-proses yang bermasalah saya kira itu harus dihentikan tidak boleh dibiarkan. Dan ini penting untuk jadi preseden buruklah ya, agar tidak terjadi lagi kepada aparatur yang lain yang bekerja baik kemudian dikerjai dengan cara-cara begitu," pungkasnya.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Adies Kadir meminta jajaran kepolisian melakukan pengusutan atas adanya kebocoran materi itu.
Baca SelengkapnyaNama Harun kembali mencuat setalah calon Presiden nomor urut 1, Anies Baswedan mengundang dan akan membantu menjawab keadilan orangtua Harun, Didin.
Baca SelengkapnyaTKN Prabowo-Gibran mengatakan bahwa data pertahanan adalah bersifat rahasia.
Baca Selengkapnya