Operasi lilin, Kapolri minta cegah aksi teror & konflik SARA

Merdeka.com - Kapolri Jenderal Tito Karnavian memimpin langsung apel pasukan operasi lilin. Apel operasi lilin dalam rangka pengamanan hari raya natal dan tahun baru 2017 itu dilaksanakan di silang Monas.

Dalam sambutannya, Tito mengatakan operasi lilin dilaksanakan mulai tanggal 23 Desember 2016 hingga 1 Januari 2017. Menurut Tito pengamanan dikhususkan pada pencegahan aksi terorisme dan konflik berbau SARA.

"Yang paling utama itu terorisme dan konflik yang berbau agama serta ideologi seperti pada kasus di Bandung dan beberapa daerah lainnya," ujar Tito di Lapangan Silang Monas, Jakarta, Kamis (22/12).

Tak hanya itu, Tito juga meminta pasukan operasi lilin mewaspadai kejahatan konvensional seperti pencurian rumah kosong yang ditinggal penghuninya untuk berlibur.

Termasuk, kewaspadaan pada arus lalu lintas juga perlu diperhatikan karena akan banyak orang yang melakukan imigrasi dari satu tempat ke tempat lainnya untuk berlibur.

"Kami siap amankan mobilitas lalu lintas baik dari darat, laut dan udara supaya jalur tetap lancar dan aman khususnya di Cipali yang sempat mendapat masalah ketika arus mudik dan arus balik," ucap dia.

Pada kesempatan itu, jenderal bintang empat ini pun memastikan bahan pangan jelang perayaan natal dan tahun baru aman. Dia menjamin tidak akan ada kelangkaan dan cukup hingga enam bulan ke depan.

"Ketersediaan bahan pangan tidak ada masalah, sesuai hasil koordinasi dengan Kementerian terkait, kesediaan pangan cukup untuk enam bulan ke depan. Jadi kami fokus keamanan dan arus lalu lintas," pungkas Tito.

Untuk Operasi lilin kali ini, sebanyak 150.000 pasukan gabungan diturunkan untuk pengamanan. Pasukan gabungan itu terdiri dari 80.000 anggota Polri, 15.000 TNI serta Satpol PP 3.000 anggota. Juga melibatkan sejumlah elemen masyarakat dan instansi terkait.