Pakai pistol mainan, 6 perompak jarah hasil nelayan di Sungai Musi
Merdeka.com - Bermodalkan pistol mainan, enam perompak berhasil melakukan kejahatan terhadap sejumlah nelayan di perairan Sungai Musi, Banyuasin, Sumsel. Tiga pelaku diringkus dalam penggerebekan petugas.
Ketiga pelaku adalah Darmawan (45), Junaidi (27), dan Sarbani (29), semuanya warga Banyuasin. Mereka diringkus dalam sebuah penggerebekan saat beraksi di perairan Sungai Musi, Banyuasin, Kamis (17/3). Tiga pelaku lain kabur dengan cara terjun ke sungai.
Menurut tersangka Darmawan, sasarannya adalah nelayan yang baru saja pulang melaut dan hendak merapat ke darat. Dengan pistol mainan dan sejumlah senjata tajam, mereka mengancam korbannya untuk menyerahkan semua hasil tangkapan termasuk barang-barang berharga dalam kapal.
-
Senjata apa yang digunakan pelaku? Terkait dengan senjata api yang dibawa pengemudi mobil tersebut, Kompol Margono mengatakan bahwa senjata yang digunakan pelaku diduga hanya senjata mainan.
-
Mengapa pelaku mengancam korban? Korban sebenarnya sempat kabur kembali ke Kota Salatiga. Namun korban tidak berdaya karena diancam pelaku akan menyebarkan video dan foto hasil hubungan intim mereka. Karena takut korban kembali ke Solo dan disekap hingga Januari 2023.
-
Kenapa pelaku mengancam korban? Isi pesannya berisi kalimat ancaman bahwa akan memviralkan video-video asusila tersebut, jika korban tidak mau diajak berhubungan badan.
-
Siapa yang mengeluarkan pistol? Saat pelaku mengeluarkan senjata api, warga yang berkerumun di sekitar lokasi kejadian langsung berlarian karena ketakutan.
-
Apa saja yang diambil perampok? Pelaku berhasil menggondol uang tunai Rp55 Juta, dua ponsel, 7 Buah BPKB Mobil dan Sepeda Motor, perhiasan yang ditaksir oleh korban nilainya mencapai ratusan juta rupiah. Semua perhiasan emas dijual dan hasilnya dibagi-bagi oleh para pelaku.
-
Apa saja jenis senjata yang ditemukan? 'Kapak dapat digunakan sebagai alat atau senjata. Fungsi terakhir juga berlaku untuk mata tombak,' kata Trefný.
"Kalau pakai parang mereka tidak takut. Makanya bawa pistol mainan. Selama ini banyak yang kami dapat," ungkap tersangka Darmawan di markas Polairud Polda Sumsel, Jumat (18/3).
Dikatakan, sejauh ini mereka tidak melakukan kekerasan terhadap para korbannya. Sebab, nelayan tak berani melawan jika kapalnya sudah dipepet pelaku para pelaku.
"Cuma kami ancam saja, tidak pernah dilukai, karena ada juga warga sekampung yang kami rompak," kata dia.
Sementara tersangka Sarbani mengaku baru pertama kali ikut komplotan rompak tersebut. Dia nekat bergabung karena persoalan ekonomi.
"Baru sekali ini ikut, saya tidak tahu soal lainnya. Saya cuma butuh duit," akunya.
Kasubdit Gakkum Polairud Polda Sumsel, AKBP Richard Pakpahan mengatakan, komplotan ini sudah sering beraksi merompak para nelayan. Sayang, petugas tidak berhasil menangkap pimpinan pelaku berinisial J yang terjun ke sungai saat penggerebekan.
Dalam penggerebekan itu, petugas berhasil menyita barang bukti berupa uang sebanyak Rp 20 juta, handphone korban, dan pakaian milik korban.
"Pelaku yang ditangkap baru tiga orang, statusnya anak buah. Tiga yang lain termasuk J masih kita buru," tukasnya. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kedua pelaku yang ditangkap yakni, JD (30) dan DI (41)
Baca SelengkapnyaKorban terluka akibat terkena sabetan senjata tajam yang diayunkan oleh pelaku
Baca SelengkapnyaPelaku lantas menyekap korban dan enam anak majikannya yang masih kecil.
Baca SelengkapnyaPetugas sampai melompat ke atas perahu motor, mengambil alih kemudi, dan mengamankan dua pelaku di atas perahu.
Baca SelengkapnyaSaat kejadian mereka berbagi peran. AB bertugas menggiring korban menuju toilet untuk buang air kecil.
Baca SelengkapnyaPolisi merampungkan penangkapan semua pelaku yang berjumlah empat orang.
Baca SelengkapnyaSebuah video viral merekam detik-detik aksi perampok yang menyatroni salah satu toko minimarket di Jl. Kembangan Utara, Kembangan, Jakarta Barat.
Baca SelengkapnyaPara pelaku melakukan pengancaman terhadap warga dan merusak pos karcis.
Baca SelengkapnyaFirdaus mengatakan, setiap kali beraksi komplotan perampok ini selalu membekali diri dengan senjata tajam dan senjata api rakitan untuk mengancam pegawai.
Baca SelengkapnyaAsep mengaku sempat dipukul dan dikeroyok pelaku yang saat itu juga meminta uangnya.
Baca SelengkapnyaBaku tembak terjadi saat penangkapan, hingga polisi melakukan tindakan tegas terukur.
Baca SelengkapnyaMelawan saat Ditangkap, Komplotan Residivis Kasus Pencurian di Pekanbaru Ditembak Polisi
Baca Selengkapnya