Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Paku Buwono XIII kembali ancam bongkar paksa pintu masuk keraton

Paku Buwono XIII kembali ancam bongkar paksa pintu masuk keraton Keraton Surakarta. ©2016 merdeka.com/arie sunaryo

Merdeka.com - Menjelang pelaksanaan upacara adat ulang tahun naik tahta Raja Paku Buwono (PB) XIII, 22 April mendatang, suasana di Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat kembali memanas. Satgas Panca Narendra atau Tim Lima di kubu Raja PB XIII Hangabehi, mendesak kubu yang berseberangan agar membongkar pagar atau sekat di dalam keraton.

Beberapa hari lalu, ancaman serupa memang telah dilakukan PB XIII, melalui Satgas Panca Narendra. Namun upaya dan ancaman tersebut harus diurungkan karena beberapa pertimbangan agar suasana kondusif. Di antaranya adanya upaya mediasi utusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yakni Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo dan Watimpres Jenderal Purn Subagyo HS.

Namun upaya mediasi yang belum membuahkan hasil, membuat kubu raja harus mengambil keputusan lain. Sekat atau pagar yang menghalangi raja untuk melakukan persiapan upacara peringatan ulang tahun naik tahta atau Tingalan Dalem Jumenengan ke 13 harus dibongkar. Salah satu sekat yang selama ini mengisolasi PB XIII, memang telah dibongkar paksa. Namun sejumlah sekat menuju gedung penting lainnya masih tertutup rapat.

Orang lain juga bertanya?

Untuk itu, Satgas Panca Narendra mendesak Lembaga Dewan Adat segera membongkar sekat yang memisahkan Sasana Narendra (tempat tinggal PB XIII) dari bagian keraton yang lain. Sekat tersebut memblokir akses Pakubuwana XIII menuju sejumlah tempat. Padahal PB XIII harus secepatnya melakukan persiapan upacara adat Tingalan Dalem Jumenengan, 22 April mendatang.

"Kami beri waktu sampai Selasa (11/4) besok agar semua dibongkar. Semua sekat yang ada akan kami bongkar sebagai akses Sinuhun menuju dalam keraton," ujar Ketua Satgas Panca Narendra KGPH Benowo, Minggu (9/4) petang.

Benowo menerangkan, akses Sinuhun PB XIII yang selama ini masih ditutup adalah akses ke Sasono Hadi, Langen Katong, Jonggrang Saloko, Dalem Ageng, dan akhirnya menuju gedung utama keraton, Sasana Sewaka.

"Untuk menggelar Jumenengan perlu persiapan yang lama. Sinuhun harus memilih satu dari sekian banyak pusaka yang tersimpan di Gedung Ageng (tempat penyimpanan pusaka). Sinuhun biasanya juga harus nenggani (menunggui) latihan tari Bedhaya Ketawang di Sasana Sewaka," jelasnya.

Tak hanya itu, sebelum gelaran jumenengan, sejumlah perlengkapan pendukung seperti gamelan, pusaka dan ubo rampe (perlengkapan) lainnya perlu pengecekan. Padahal, semua perlengkapan tersebut berada di Kedhaton yang selama ini tak bisa dijangkau.

"Waktunya semakin dekat, kami akan bongkar sendiri sekat-sekat yang ada jika mereka (Lembaga Dewan Adat) tidak segera membongkarnya. Sinuhun pasti akan menjatuhkan hukuman adat mereka jika tidak mematuhi perintahnya membongkar sekat. Selain hukuman adat, kita juga melakukan upaya hukum. Karena ada pelanggaran undang-undang yang dilakukan lembaga dewan adat," tegasnya.

Mengenai persiapan prosesi jumenengan seperti latihan tari Bedhaya Ketawang dan persiapan ubo rampe yang diperlukan akan dilakukan per tanggal 14 April mendatang.

"Kami sudah minta pihak kepolisian agar memberi pengamanan. Tak hanya saat persiapan tetapi juga saat pelaksanaan jumenengan nanti," terang Benowo.

Benowo menambahkan, hal ini dilakukan sesuai instruksi Presiden yang meminta Tingalan Dalem Jumenengan harus terlaksana. Oleh sebab itu, pihaknya bersikeras agar pada 14 April persiapan mulai dilakukan.

"Jadwalnya, latihan Tari Bedhaya Ketawang 14-20 April, 21 April istirahat dan 22 April pelaksana Tinggalan Dalem Jumenengan. Kita akan menjadwal persiapan-persiapan yang diperlukan. 14 April itu mulai waktu persiapan yang paling jelek. Kalau sesaji-sesaji nanti Sinuhun bisa mengadakan ditempatnya sendiri, jadi persiapan ini seadanya karena kondisi darurat," jelas Benowo lagi.

Lebih lanjut Benowo mengatakan, sampai saat ini pihaknya terus mengupayakan untuk meminta kunci-kunci pagar maupun pintu yang belum diserahkan. Sinuhun, kata dia, sudah tidak akan mentoleransi lagi, jika sampai dua hari ke depan belum ada kepastian.

"Saat ini masih kita upayakan baik-baik untuk meminta kunci. Sebenarnya Sinuhun sudah mengajak semua adik-adikunya untuk menyekuyung (mendukung) bareng-bareng tapi sulit," pungkas Benowo.

(mdk/msh)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Menengok Panggung Sangga Buwana, Tempat Meditasi Raja Surakarta yang Mulai Rusak
Menengok Panggung Sangga Buwana, Tempat Meditasi Raja Surakarta yang Mulai Rusak

Panggung Sangga Buwana dulunya dibuat untuk mengintai musuh dari ketinggian.

Baca Selengkapnya
Selamatkan Ndalem Sasono Mulyo, Keluarga Keraton Surakarta Saweran
Selamatkan Ndalem Sasono Mulyo, Keluarga Keraton Surakarta Saweran

Pemkot Solo dan Kementerian PUPR lebih memprioritaskan Alun-alun Utara dan Selatan untuk revitalisasi awal.

Baca Selengkapnya
Dimakan Usia, Ndalem Sasono Mulyo Keraton Surakarta Nyaris Roboh
Dimakan Usia, Ndalem Sasono Mulyo Keraton Surakarta Nyaris Roboh

Dimakan usia, Ndalem Sasono Mulyo Keraton Surakarta nyaris roboh

Baca Selengkapnya
Kronologi Kericuhan di Tengah Prosesi Tabuh Gamelan Sekaten Keraton Surakarta
Kronologi Kericuhan di Tengah Prosesi Tabuh Gamelan Sekaten Keraton Surakarta

Seseorang berambut panjang yang mengenakan kaos hitam juga memukul pesilat Pagar Nusa yang mengawal rombongan Rizki.

Baca Selengkapnya
Konflik Lagi, Keraton Surakarta Laporkan Dugaan Pengeroyokan Saat Pembukaan Sekaten
Konflik Lagi, Keraton Surakarta Laporkan Dugaan Pengeroyokan Saat Pembukaan Sekaten

Kali ini pemicunya adalah tradisi tahunan saat prosesi tabuh gamelan Sekaten dalam rangka perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW, Senin (9/9) lalu.

Baca Selengkapnya
Revitalisasi Keraton Sempat Terhambat, Gibran Sowan Raja Surakarta
Revitalisasi Keraton Sempat Terhambat, Gibran Sowan Raja Surakarta

Revitalisasi Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat tahap selanjutnya akan dimulai pada September hingga Oktober 2023.

Baca Selengkapnya
Kisah Perjalanan Akbar Sunan Pakubuwono X di Masa Penjajahan, Bentuk Perlawanan pada Pemerintahan Belanda
Kisah Perjalanan Akbar Sunan Pakubuwono X di Masa Penjajahan, Bentuk Perlawanan pada Pemerintahan Belanda

Pada saat berkuasa di Kasunanan Surakarta, Pakubuwono X kerap melakukan kunjungan ke berbagai daerah.

Baca Selengkapnya
Mengenal Kori Brajanala Lor, Pintu Masuk Utama Menuju Keraton Surakarta
Mengenal Kori Brajanala Lor, Pintu Masuk Utama Menuju Keraton Surakarta

Ada sejak tahun 1782 Masehi, Kori Brajana Lor berusia sekitar 3 abad lebih.

Baca Selengkapnya
Kisah Runtuhnya Kerajaan Pajajaran, Benteng Super Kokoh Dibobol oleh “Orang Dalam”
Kisah Runtuhnya Kerajaan Pajajaran, Benteng Super Kokoh Dibobol oleh “Orang Dalam”

Kerajaan Pajajaran masih tidak terkalahkan dari serangan musuh, sampai benteng super kokoh yang mengelilinginya dibobol oleh “orang dalam”.

Baca Selengkapnya
Mahkota Binokasih Jadi Bukti, Ini Alasan Kerajaan Sumedang Larang Dipilih sebagai Penerus Pajajaran
Mahkota Binokasih Jadi Bukti, Ini Alasan Kerajaan Sumedang Larang Dipilih sebagai Penerus Pajajaran

Alasan terkuat kekuasaan Pajajaran diserahkan ke Sumedang Larang karena dianggap netral dan masih memegang teguh pesan leluhur Sunda.

Baca Selengkapnya