Pandangan 'mimin' Kaskus soal geliat startup tanah air
Merdeka.com - Saat ini demam startup sedang melanda negeri ini. Setiap tahunnya, tumbuh para startup baru di industri digital. Dukungan pemerintah atas industri ini juga mulai terlihat keseriusannya.
Tumbuhnya startup di negeri ini, juga dilandasi dengan munculnya investor-investor yang mau merogoh koceknya baik perseorangan maupun kongsi melalui venture capital. Lazimnya, untuk mendapatkan pendanaan besar dari investor, para startup akan menghitung nilai perusahaan atau valuasinya.
Tren para startup berlomba-lomba mendapatkan kucuran dana, mendapatkan perhatian juga oleh pendiri sekaligus Chief Community Officer (CCO), Kaskus, Andrew Darwis. Menurut Andrew, sekarang ini para startup cenderung lebih mudah mendapatkan pendanaan dari para investor, berbeda saat era Kaskus dulu. Ia pun mengapresiasi kepercayaan para investor untuk membenamkan investasinya kepada startup.
-
Bagaimana Jakarta menarik investor? Pemprov DKI Jakarta mengundang para investor untuk datang menjajaki berbagai proyek potensial yang dikelola oleh badan usaha milik daerah (BUMD) serta badan layanan umum daerah (BLUD).
-
Kenapa Andrew Andika populer? Memiliki darah keturunan Amerika-Pakistan, Andrew Andika merupakan salah satu aktor muda berbakat yang namanya semakin melejit belakangan ini. Berkat ketampanan dan bakatnya, Andrew berhasil mencuri hati banyak penggemarnya.
-
Mengapa Jakarta butuh investasi? Oleh karena itu, dibutuhkan investasi dari dalam dan luar negeri untuk membiayai pembangunan DKI Jakarta.
-
Bagaimana Pertamina mendorong pertumbuhan ekonomi? 'Karena inilah kekuatan Indonesia,'ujar Nicke.
-
Mengapa Rudiantara yakin DANA bisa tumbuh besar? Hal ini lantaran jumlah pengguna layanan seluler kini mencapai 240 juta.
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi bisa dicapai? Pengembangan kuantitas produksi berikut umumnya disebabkan oleh semakin majunya teknologi, adanya inovasi bisnis yang efisien serta eskalasi minat konsumen pada tren tertentu.
Kata Andrew, memang tak bisa dipungkiri dengan menerima investasi bisa mempercepat
pertumbuhan perusahaan karena sokongan dana yang cukup besar. Traveloka dan Go-Jek misalnya, disebutkan jadi contoh startup sukses dalam memanfaatkan investasi yang diterimanya. Namun, kata dia, tren semacam ini juga menciptakan kekhawatiran tersendiri.
Tidak keliru rasanya jika diibaratkan seperti dua sisi mata pisau yang bisa berdampak positif dan negatif bagi para pelaku bisnisnya.
"Tapi kalau ini gak jalan, terus mati akhirnya imbasnya orang jadi takut ya. Kalau sekarang nih, Traveloka ya bisa dibilang udah unicorn nih, tapi kan sebenernya value itu gede tapi gak tahu bakalan profit apa gak. Ini yang sebenernya agak takut nih. Go-Jek juga iya. Valuasinya gede banget, tapi mereka kan masih subsidi. Tapi terlepas dari kekhawatiran saya itu, kalau startup memang harus seperti itu sih. Menjual mimpi," jelas Andrew kepada merdeka.com.
Untuk Kaskus sendiri, sejauh ini dikatakan dia belum membutuhkan investasi lagi setelah disuntik oleh Djarum pada 2011 silam. Selain itu juga, fokus Kaskus saat menerima pendanaan bukan hanya semata-mata uang saja, melainkan visi dan misi yang sama. Namun, ketika ditanya soal go public atau Initial Public Offering (IPO), itu beda urusan. Keinginannya tersebut saat ini masih berada dalam tahapan pertimbangan sebelum kemudian mengambil langkah Kaskus go-public.
"Kalau kita sih ke arah IPO itu, masih 50:50 ya. Karena mereka dari group (Djarum – red) sendiri bilang, mereka belum butuh duit. Tapi kita lihat situasilah, kalau kemungkinan bisa IPO, ya bagus juga ya. Soalnya kan belum ada perusahaan Indonesia yang dotcom itu masuk ke bursa saham. Harusnya memang ada yang benar dotcom perusahaan asal Indonesia yang bisa breakthrough itu," tandas Andrew.
(mdk/war)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Indonesia berada di peringkat keenam global dengan sekitar 2.600 start-up yang tersebar di berbagai sektor, termasuk teknologi, kesehatan, dan pendidikan.
Baca SelengkapnyaSebelum menarik investor luar negeri, banyak pengusaha dalam negeri yang tertarik untuk bergabung masuk dalam pembangunan proyek IKN.
Baca SelengkapnyaSoal pemilihan presiden, para investor menganggap hal tersebut merupakan sebuah fase normal bagi negara demokrasi.
Baca SelengkapnyaFase early stage merupakan fasse yang rawan bagi startup.
Baca SelengkapnyaIndonesia tercatat masuk dalam jajaran negara yang memiliki jumlah startup terbanyak di dunia.Data Startup Ranking per 14 Juni 2023, terdapat 2.482 startup.
Baca SelengkapnyaPara capres dan cawapres mulai mendaftarkan diri di KPU.
Baca SelengkapnyaRelaksasi ini kata Andika hanya akan diberikan kepada usaha yang bisa menyerap tenaga kerja banyak di Jateng.
Baca SelengkapnyaAntler telah menginvestasikan dananya ke beberapa startup potensial di Indonesia, seperti Gapai, platform pekerjaan global untuk pekerja migran Indonesia.
Baca Selengkapnya