Pangdam Cenderawasih: Situasi Keamanan Papua usai Penangkapan Lukas ada Peningkatan
Merdeka.com - Situasi keamanan di sejumlah wilayah di Provinsi Papua sempat memanas beberapa saat, setelah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkap Gubernur Lukas Enembe. Hal ini diungkapkan Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Muhammad Saleh Mustafa.
"Jadi secara keseluruhan, situasi keamanan di Papua pasca-penangkapan Pak Gubernur LE memang ada peningkatan baik di Jayapura sendiri maupun di Pegubin (kabupaten Pegunungan Bintang) dan daerah lainnya. Hal ini dikarenakan ada beberapa masyarakat yang kita sayangkan belum paham ataupun terpengaruh oleh isu-isu yang tidak benar," kata Saleh Mustafa kepada wartawan di Base Ops Lanud Silas Papare, Rabu (11/1).
Oleh karena itu, dia berharap peran tokoh agama dan tokoh masyarakat, bersama-sama untuk menyampaikan kepada seluruh masyarakat bahwa proses hukum harus dilakukan Lukas.
-
Mengapa kekerasan di Papua meningkat? Sekretaris Gugus Tugas Papua UGM Arie Ruhyanto mengatakan bahwa angka kekerasan di Papua meningkat di tengah gencarnya proses pembangunan oleh pemerintah.
-
Siapa yang terlibat dalam konflik Papua? Gerakan Papua Merdeka semakin terorganisir melalui budaya, sosial, politik luar negeri, senjata, bahkan berhasil menarik perhatian aktivis NGO.
-
Kenapa Bupati Labuhanbatu ditangkap KPK? KPK telah menahan Bupati Labuhanbatu Erick Adtrada Ritonga sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap proyek pengadaan barang dan jasa di Kabupaten Labuhanbatu, Sumatera Utara.
-
Siapa yang memimpin pasukan TNI di Papua? Danrem 173/PVB Brigjen TNI Frits Wilem Rizard Pelamonia menjelaskan bahwa Bandara di Agandugume tersebut telah dikuasai oleh OPM sejak awal Maret.
-
Siapa yang pimpin operasi TNI AL di Papua? Pelaksanaan operasi tersebut dipimpin Komandan Guspurla Koarmada III Laksamana Pertama TNI Wawan Trisatya Atmaja.
-
Mengapa KKB Papua menyerang Brimob dan TNI? Gerakan mereka lambat laun semakin meresahkan dan mengancam keselamatan warga Papua yang tidak tahu menahu dengan agenda aktivitas kelompok bersenjata tersebut.
"Sebab seperti yang kemarin kita lihat, Pak Gubernur sudah menerima karena ini merupakan satu proses hukum. Soal nanti pembuktian beliau bersalah atau tidak, yang penting beliau harus menjalani dan membuktikan itu. Nah ini yang harus disampaikan dan disosialisasikan kepada masyarakat, sehingga masyarakat dapat bersama-sama mengawal proses hukum ini," imbaunya.
Di kesempatan itu juga, Pangdam menegaskan pemerintah pusat tidak ada niat untuk menyudutkan Lukas Enembe. "Jadi tidak ada seperti itu, itu tidak benar. Yang ada saat proses hukum ini terjadi, karena ada bukti dan ada data tentang penyelewengan yang harus dipertanggungjawabkan oleh beliau. Nah, Kesempatan inilah beliau dibawa ke Jakarta untuk menjelaskan apakah itu termasuk pelanggaran hukum atau tidak," jelasnya.
Untuk menangani gejolak yang terjadi di sejumlah daerah, dia telah berkoordinasi dengan Kapolda Papua untuk meningkatkan kesiapsiagaan, serta imbauan kepada masyarakat, khususnya di daerah pegunungan.
"Saya mendengar telah adanya isu-isu akan ada aksi-aksi balas terhadap masyarakat pendatang, maka itu informasi-informasi seperti begini saya sangat sayangkan, karena saya juga orang timur, untuk itu mari kita sama-sama dari timur, budaya-budaya seperti begini tidak ada dari leluhur kita, tetapi budaya kita selalu menghargai siapapun pendatang. Yang salah kita bilang salah, dan yang benar kita bilang benar," ujarnya.
Pangdam juga mengingatkan agar seluruh masyarakat tidak melakukan aksi-aksi yang dapat memperkeruh suasana. "Jadi tidak boleh melaksanakan aksi-aksi yang nantinya dapat memperkeruh suasana, menambah permusuhan, korban dan pelanggaran hukum. Ingat, kita warga negara semua sama di mata hukum," pungkasnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
KNPB dan ULMWP merupakan organisasi yang berjuang untuk memisahkan Papua dari NKRI.
Baca SelengkapnyaMoeldoko mengajak semua masyarakat untuk sama-sama mendoakan Lukas Enembe
Baca SelengkapnyaHal tersebut untuk menjaga kondusifitas pasca tragedi kerusuhan pemakaman mantan Gubernur Papua Lukas Enembe.
Baca SelengkapnyaKapolri telah meminta seluruh aparat mempersiapkan diri untuk mengamankan proses pemakaman Lukas Enembe.
Baca SelengkapnyaTotal Lukas Enembe menerima suap dan gratifikasi senilai Rp46,8 Miliar.
Baca SelengkapnyaKerusuhan itu sempat mengakibatkan Pj Gubernur Papua M Ridwan Rumasukun mengalami luka akibat terkena lemparan batu.
Baca SelengkapnyaPolda Papua siap mengamankan prosesi kedatangan jenazah Lukas Enembe hingga pemakaman.
Baca SelengkapnyaPeringatan itu diberikan hakim setelah Lukas Enembe mengamuk di persidangan sebelumnya.
Baca SelengkapnyaSalah satu emas koin dengan wajah politikus Partai Demokrat itu turut ditemukan KPK saat penggeledahan.
Baca SelengkapnyaHingga kini belum ada keterangan resmi dari pihak Pemerintah Provinsi Papua, maupun aparat keamanan, atas kejadian tersebut.
Baca SelengkapnyaTerdapat 14 korban luka, termasuk Pj Gubernur Provinsi Papua Dr Muhammad Ridwan Rumasukun.
Baca SelengkapnyaKebijakan Panglima TNI mengubah penyebutan nama KKB menjadi OPM berdampak pada kinerja TNI.
Baca Selengkapnya