Panggil 42 saksi, polisi dalami pembunuhan 2 WN Jepang
Merdeka.com - Polresta Denpasar terus mendalami kasus kematian pasutri asal Jepang yang diduga dibunuh lalu di bakar. Bahkan sejumlah pihak telah dipanggil untuk dimintai keterangannya.
Kapolresta Denpasar, Kombes Pol Hadi Purnomo mengatakan, saat ini ada 42 orang saksi yang sudah diperiksa.
"Sudah ada 42 orang saksi yang kami periksa. Saksi itu dari tetangga, anak angkat, pembantu, bahkan anak korban sendiri yang dari Jepang," katanya di Polresta Denpasar, Selasa (12/9).
-
Siapa saja yang diperiksa polisi? Hari ini, tiga saksi diperiksa unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Tangerang Selatan, Jumat (23/2).
-
Siapa saja yang bersaksi di sidang MK? Sebagai informasi, empat menteri tersebut adalah Menteri Keuangan Republik Indonesia Sri Mulyani, Menteri Sosial Republik Indonesia Tri Rismaharini, Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy dan Menteri Koordinator Perekonomian Republik Indonesia Airlangga Hartarto.
-
Siapa yang menemukan mayat? Mayat tersebut diduga merupakan korban pembunuhan lantaran terdapat luka-luka di tubuhnya. Mayat pertama kali ditemukan oleh petugas kehutanan, Suyitono.
Dia mengungkapkan, sampai saat ini belum ada satupun orang yang dicurigai terkait pelaku pembunuhan dua orang tersebut. Walaupun begitu, saksi kasus ini akan bertambah terus, pasalnya rekan kerja korban yang ada di Jepang pun akan dipanggil.
"Rekan kerja dari korban yang juga asal Jepang akan kami datangkan juga untuk bersaksi," tutup Hadi.
Sebelumnya diberitakan, kondisi kedua jasad mengenaskan hingga tak bisa dikenali. Ditemukan juga luka tusuk di punggung dan perut. Bahkan ada luka iris di leher pada jasad Nurio.
Hasil identifikasi, kedua korban dibunuh orang dekat. Jumlah terduga pelaku diperkirakan lebih dari satu orang. Namun hingga kini polisi belum menangkap terduga pelaku.
10 saksi sudah diperiksa. Polisi juga masih mencari barang bukti yang digunakan pelaku.
Diduga usai dibunuh, Nurio dan Hiroko disiram bensin yang diambil pelaku dari mobil korban di garasi. Dugaan tersebut setelah diketahui tutup tangki mobil dalam kondisi terbuka.
Agar kasus kematian ini segera terungkap, Polresta Denpasar sampai membentuk tim khusus. Polda Bali juga dilibatkan untuk mempercepat penyelidikan.
Autopsi yang dilakukan tim forensik RSUP Sanglah kemarin juga sudah rampung. Tim dokter mengambil sampel cairan untuk diteliti di laboratorium toksikologi, tujuannya mencari kemungkinan adanya racun dalam tubuh korban.
Selain itu juga patologi anatomi, untuk mencari tahu apakah ada penyakit atau tidak dalam tubuh korban. (mdk/fik)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menko Polhukam Hadi Tjahjanto menyoroti kasus pembunuhan Vina Cirebon.
Baca SelengkapnyaSaat ini Polda Jabar telah melakukan pemeriksaan tes psikologi forensik terhadap Pegi Setiawan.
Baca SelengkapnyaTerpidana yang menjalani pemeriksaan adalah Jaya dan Eko Ramdhani.
Baca SelengkapnyaDalam 7 hari, jaksa akan memberikan sikap terhadap berkas perkara pembunuhan Vina Cirebon.
Baca SelengkapnyaPara saksi akan dihadirkan pada setiap persidangan PK di PN Cirebon, untuk membuktikan dalil-dalil atau novum yang telah ditemukan oleh timnya.
Baca SelengkapnyaPropam Polda Metro Jaya memeriksa 11 anggota Polri terkait kasus pembubaran diskusi 'Diaspora bersama Tokoh dan Aktivis Nasional' di Hotel Grand Kemang
Baca SelengkapnyaBelum diketahui apa motif dari dua anggota tersebut yang ikut dalam aksi penyerangan tersebut.
Baca SelengkapnyaTujuh orang terpidana dalam kasus pembunuhan Vina dan Rizky menjalani pemeriksaan oleh penyidik dari Bareskrim Mabes Polri, Senin (5/8).
Baca SelengkapnyaPolisi akan tetap memproses apabila dikemudian hari muncul tersangka lagi.
Baca Selengkapnya