Panglima: Tenggelamkan kapal tak mudah karena libatkan militer
Merdeka.com - Panglima TNI Jenderal Moeldoko menegaskan tidak pernah ragu untuk melakukan penenggalaman kapal yang melakukan kegiatan illegal fishing di perairan Indonesia. Namun, untuk pelaksanaannya harus sesuai dengan proses peradilan yang berlaku.
"TNI tidak ragu-ragu, tidak mendua, tidak bermain mata dengan siapapun. TNI bersikap tegas, tapi ketegasan itu tidak ngawur. Kita tidak ingin pemerintah akan menghadapi komentar-komentar negatif dari luar. Apalagi nanti dalam bentuk protes," ujar Moeldoko di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (23/12).
Menurut Panglima, penggunaan kekuatan militer untuk menenggelamkan kapal sipil seperti kapal ikan, bukan merupakan tugas yang mudah. Ditambahkan dirinya, dalam hukum internasional, kekuatan tentara dipergunakan untuk menangkal aksi militer.
-
Siapa yang menjadi Panglima TNI? Saat Indonesia merdeka, Surono dan kawan-kawannya bergabung dengan Barisan Keamanan Raktay (BKR) di Banyumas. Di sinilah Surono selalu mendampingi Soedirman yang kelak menjadi Panglima TNI.
-
Apa tugas dari Panglima TNI? Dengan mempertimbangkan banyak aspek dan kepentingan nasional.
-
Siapa yang memimpin misi TNI? Mereka harus menyelundupkan senjata untuk membantu Bangsa Aljazair yang berjuang demi kemerdekaannya.
-
Apa yang dilakukan TNI? Peristiwa penyiksaan yang dilakukan sejumlah prajurit TNI terhadap seorang warga Papua diduga merupakan anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) viral di media sosial.
-
Siapa yang diusulkan Jokowi jadi Panglima TNI? Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengusulkan Jenderal TNI Agus Subiyanto sebagai calon Panglima TNI.
-
Apa yang dilakukan Panglima TNI terhadap kasus ini? Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono memastikan proses hukum terhadap anggotanya yang melakukan pelanggaran tindak pidana.
"Tidak boleh begitu, ada illegal fishing pesawat AU melakukan tindakan. Pesawat tempur dibangun untuk combait, bukan untuk menghadapi illegal fishing. Nanti hukum internasional akan marah," jelasnya.
Moeldoko menyatakan, lamanya penenggalaman kapal illegal fishing dikarenakan harus melalui proses pembuktian di persidangan. Hal itu bukan berarti TNI memperlambat atau membangkang perintah dari Presiden Joko Widodo.
"Ada kesepakatan baru Kejagung akan membuat proses yang semakin cepat atas setiap peristiwa pelanggaran di laut. Itu akan bantu kita, semakin cepat semakin cepat juga kita tenggelamkan. Tidak ada abai, tidak ada Panglima TNI mbalelo. Tetap tegas," ucapnya.
Moeldoko menerangkan, sebelumnya TNI sudah sering menenggelamkan kapal illegal fishing, namun selama ini memang tidak pernah di publikasikan. Dia menambahkan, apabila melibatkan alutsista militer dalam penanggulangan illegal fishing juga harus memiliki dasar yang kuat.
"Untuk itu cara terbaik TNI untuk menghadapi penenggelaman kapal, sejauh mungkin tidak ada dampak-dampak hukum intenasinal. Kita sebenarnya sebelumnya sering melakukan penenggelaman kapal tapi tidak kita ekspose. Ada prosesnya, proses hukum, finish proses hukumnya, kita sikat," tandasnya. (mdk/eko)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pernyataan Pangdam XVII/Cendrawasih Mayjen Izak Pangemanan.
Baca SelengkapnyaJokowi enggan berbicara banyak mengenai sosok pengganti dua perwira tinggi TNI tersebut.
Baca SelengkapnyaPanglima TNI menyatakan tidak akan memakai operasi militer dalam pembebasan Pilot Susi Air.
Baca SelengkapnyaJokowi memberikan arahan kepada para pejabat TNI dan Polri di Istana Negara, Ibu Kota Nusantara (IKN) Kalimantan Timur pada Kamis 12 September 2024.
Baca SelengkapnyaKepala Basarnas Marsekal Madya Henri Alfandi diduga terima suap Rp88,3 miliar.
Baca SelengkapnyaPanglima TNI pun langsung menyematkan Brevet Kehormatan Hiu Kencana di dada sebelah kanan Jokowi.
Baca SelengkapnyaSehingga, Agung menegaskan tidak perlu bagi KPK memandang dalam operasi senyap atau OTT takut informasinya bocor.
Baca SelengkapnyaSeorang presiden terpilih selain sebagai kepala negara dan pemerintahan, juga memiliki jabatan sebagai Panglima Tertinggi.
Baca SelengkapnyaMoeldoko menyebut, pada zaman dulu TNI memiliki yayasan yang cenderung digunakan untuk alat bisnis. Saat ini hal tersebut sudah tidak ada lagi di TNI.
Baca SelengkapnyaPanglima TNI Jenderal Agus Subiyanto Jamin Prajurit Netral walaupun Presiden Jokowi Berkampanye
Baca SelengkapnyaPrabowo berpesan agar taruna dan tarun giat belajar agar kelak menjadi personel TNI yang dapat diandalkan.
Baca SelengkapnyaUsai acara, Presiden Jokowi kepada awak media menyampaikan pesannya kepada TNI.
Baca Selengkapnya