Pasang baliho bergambar mahasiswa berjilbab, UKDW disantroni FUI
Merdeka.com - Forum Umat Islam (FUI) Yogyakarta mendatangi Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW), Rabu (07/12). FUI datang dan mendesak UKDW untuk menurunkan baliho promosi pendaftaran mahasiswa baru yang menampilkan foto tiga orang mahasiswa di mana salah satunya mengenakan jilbab.
Rektor UKDW Henry Feriadi menceritakan bahwa kampusnya sempat dua kali didatangi oleh FUI. Kedatangan pertama, pada Rabu pukul 09.00 WIB. Ketika itu ada dua orang yang mendatangi UKDW. Keduanya meminta kepada UKDW untuk menurunkan baliho promosi karena dianggap mengandung simbol agama tertentu dan tidak meminta izin kepada ormas tersebut.
"Ada dua orang yang datang, atas nama Forum Umat Islam dan Aliansi Jurnalis Islam Bersatu," ujar Henry di Ruang Sidang Sidang Harun, Kamis (8/12).
-
Dimana Universitas Terbuka membuka booth? Dalam rangkaian kegiatan tersebut, Perguruan Tinggi Negeri ke-45 di Indonesia itu membuka booth yang menjadi pusat informasi bagi para pengunjung, untuk mengetahui lebih jauh lagi mengenai UT.
-
Apa yang dilakukan mahasiswa filsafat UGM? Dalam video itu, si pria mengaku ada delapan orang korbannya. Pria itu juga meminta maaf atas kekerasan seksual baik secara fisik maupun verbal yang telah dilakukannya.
-
Kenapa mahasiswa UGM buat jaket ini? Pengembangan ECO Jacket berawal dari cuaca yang tidak menentu dan peningkatan suhu di Indonesia. Melihat kondisi tersebut, dia dan timnya mengembangkan sistem pendingin yang bisa diimplementasikan pada pakaian.
-
Bagaimana UT menjangkau mahasiswa baru? Berkaitan dengan hal tersebut, Direktur Pemasaran dan Kerja Sama Universitas Terbuka, Ali Tarigan mengatakan pun bekerja sama dengan mitra-mitranya untuk menyebarluaskan mengenai UT.
-
Apa tuntutan mahasiswa saat itu? Lahirlah apa yang dinamakan TRITURA. Tritura atau Tri Tuntutan Rakyat 1. Bubarkan PKI dan ormas-ormasnya 2. Rombak Kabinet Dwikora 3. Turunkan Harga-Harga
-
Apa tindakan para siswi yang protes larangan jilbab? Sebagai bentuk protes, para siswi membakar buku-buku latihan mereka dan menuntut hak untuk mengenakan pakaian Muslim dan meminta teman-teman mereka untuk mencoba jilbab secara langsung di jalan.
Henry menjabarkan bahwa kedatangan kedua sekitar pukul 12.00 WIB. Kali ini ada enam orang dari FUI yang mendatangi UKDW. Mereka datang membawa tambahan tuntutan. FUI tak hanya ingin baliho di depan UKDW saja yang dilepas. Namun semua baliho UKDW yang ada di 5 titik di Yogyakarta juga turut diminta melepas.
"Kami menyanggupi permintaan dari FUI. Tetapi deadlinenya diundur hingga Kamis (08/12) sore. Sebab untuk melepas baliho promosi tersebut harus berhubungan dengan pihak advertising. Jadi tidak bisa langsung dilepas," jelas Henry.
Henry menambahkan bahwa foto tiga mahasiswa yang terpampang di baliho promosi milik UKDW tersebut kesemuanya merupakan mahasiswa UKDW. Mereka adalah mahasiswa yang berprestasi.
"Baliho tersebut mencerminkan gambaran dinamika kehidupan di UKDW dengan 3.800 mahasiswa yang 7 persennya adalah muslim. UKDW itu seperti Indonesia Mini," tutur Henry.
Henry menerangkan bahwa ormas yang datang sempat memberikan ancaman. Apabila baliho tidak dilepas maka akan ada pengerahan massa yang lebih banyak lagi.
Kepala Admisi, Promosi dan Protokol UKDW, Hangudi Widya menguraikan bahwa sebelumnya, pihak UKDW juga pernah menampilkan media promosi dengan gambar yang bertema hampir sama. Ketika itu tak ada masalah.
"Tahun 2015 kita juga pernah memasang baliho dengan media promosi dengan materi yang sama. Tidak ada masalah ketika itu. Tidak tahu kenapa kok tahun ini jadi bermasalah," tanya Hangudi.
Terpisah, Koordinator Angkatan Muda FUI Yogyakarta, Muhammad Fuad mengklaim tindakan yang dilakukan karena berdasarkan aduan masyarakat. Menurut dia, pemasangan mahasiswi berhijab sebagai iklan penerimaan mahasiswa baru, tidak pada tempatnya.
"(Soal ancaman) kami tugasnya memfilter. Kami sampaikan bahwa jangan sampai kaum muslim yang lain mencopot sendiri. Kalau kejadiannya seperti itukan jadi tidak bagus," papar Fuad ketika dihubungi merdeka.com, Kamis (08/12) siang.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden Jokowi menanggapi santai soal kritik BEM UGM. Jokowi pun enggan berbicara banyak.
Baca SelengkapnyaBEM UGM mengkritik kinerja pemerintahan Presiden Jokowi melalui baliho dan sertifikat.
Baca SelengkapnyaSalah satu kebijakan yang menjadi sorotan adalah mahasiswa baru wajib membeli jas almamater.
Baca SelengkapnyaMereka menyambut dengan penuh kemeriahan dan menjadian momen wisuda tersebut menjadi sangat istimewa dan tak terlupak
Baca SelengkapnyaMunculnya spanduk 'Jokowi Alumnus UGM Paling Membanggakan' merupakan dinamika di lingkungan mahasiswa.
Baca SelengkapnyaMahasiswa berangka pukul 11.30 menggunakan 10 kopaja dan 20 angkot. Mereka juga membawa sejumlah spanduk dan poster.
Baca SelengkapnyaAksi ini digelar sebagai bentuk demokrasi untuk melawan Politik Dinasti serta menolak Pelanggaran HAM.
Baca SelengkapnyaBEM FISIP Unair sempat dibekukan pihak Dekanat imbas karangan bunga bernada satire ke pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Baca SelengkapnyaPara mahasiswa baru diarahkan untuk mengunduh dan registrasi pada salah satu aplikasi pinjol oleh DEMA.
Baca SelengkapnyaBPIP Yudian Wahyudi Kembali menjadi sorotan publik usai membuat aturan bagi Paskibraka putri yang beragama Islam melepas jilbab saat pengukuhan di IKN.
Baca SelengkapnyaMahasiswi KKN dikabarkan diusir warga dari lokasi KKN, lantaran menyebut gadis desa tak ada yang cantik di akun Instagram pribadi.
Baca SelengkapnyaAksi sekelompok mahasiswa muslim 'ngabuburit' ke Kapel Biara Ursulin ini viral, tuai komentar warganet.
Baca Selengkapnya