Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pascakasus Patrialis, ini cara MK perangi korupsi di internal

Pascakasus Patrialis, ini cara MK perangi korupsi di internal Gedung Mahkamah Konstitusi. merdeka.com/Imam Buhori

Merdeka.com - Kasus korupsi yang menimpa mantan hakim Mahkamah Konstitusi (MK) Patrialis Akbar dan Akil Mochtar beberapa waktu lalu ini, membuat Dewan Mahkamah Konstitusi melakukan berbagai cara agar kasus serupa tidak terjadi lagi. Salah satunya membangun benteng untuk memberantas korupsi dengan menandatangani nota kesepakatan kerjasama dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

"Secara sistem kelembagaan, untuk menjaga integritas dan mencegah terjadinya korupsi MK, kami telah melakukan penandatanganan nota kesepahaman dengan KPK," kata Ketua Mahkamah Konstitusi, Arief Hidayat di Hotel Borobudur, Kamis (9/3), Jakarta.

Arief mengatakan, penandatanganan nota kesepahaman ini dapat membuat MK menjadi lebih bersih dari tindak pidana korupsi.

"Dengan nota kesepahaman tersebut, akan lebih efektif menjaga MK agar lebih bersih dan bebas dari tindak pidana korupsi," ujarnya.

MK, lanjut Arief, selalu berusaha mengawasi unit kerja di setiap divisi. "Mahkamah juga menyusun kelembagaan supporting system peradilan dengan memperhatikan ketatalaksanaan yang menekankan pada prinsip kerjasama serta saling mengawasi dan mengimbangi antara unit kerjanya," tuturnya.

Selain itu, menggunakan teknologi informasi dan komunikasi secara internal dan eksternal. Hal itu dilakukan untuk membantu proses administrasi peradilan yang baik, lancar, dan transparan.

"Demikian juga itu, pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi baik secara internal dan eksternal telah diterapkan untuk mendukung proses administrasi peradilan secara cepat, tepat, bebas biaya, dan transparan," jelasnya.

Menurutnya, seiring kecepatan, ketepatan, dan transparansi itu ada, maka dengan sendirinya potensi korupsi dapat diperkecil. Arief juga berharap para hakim MK bisa memiliki budaya yang berintegritas serta memiliki moral dan etika lebih dalam menjalankan kewenangannya.

"Saya berharap Mahkamah Konstitusi memiliki budaya integritas serta peradaban moral dan etika yang lebih integral dan lebih mapan dalam menjalankan kewenangannya," tutupnya.

(mdk/lia)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Gebrakan Hakim Suhartoyo usai Jabat Ketua MK: Mempermanenkan MKMK
Gebrakan Hakim Suhartoyo usai Jabat Ketua MK: Mempermanenkan MKMK

Suhartoyo langsung membuat gebrakan dengan berencana mempermanenkan MKMK.

Baca Selengkapnya
Respons Putusan MK, PDIP Khawatir Kecurangan TSM Terjadi saat Pilkada Serentak 2024
Respons Putusan MK, PDIP Khawatir Kecurangan TSM Terjadi saat Pilkada Serentak 2024

Respons Putusan MK, PDIP Khawatir Kecurangan TSM Terjadi saat Pilkada Serentak 2024

Baca Selengkapnya
Anies Minta MKMK Objektif Putuskan Dugaan Pelanggaran Etik Hakim: Jaga Marwah MK
Anies Minta MKMK Objektif Putuskan Dugaan Pelanggaran Etik Hakim: Jaga Marwah MK

Anies Baswedan mengingatkan MKMK untuk menyelesaikan tugasnya dengan baik.

Baca Selengkapnya
PDIP Optimistis Putusan MKMK akan Tegakkan Keadilan: MK Tak Boleh Dikebiri
PDIP Optimistis Putusan MKMK akan Tegakkan Keadilan: MK Tak Boleh Dikebiri

MKMK menyebut seluruh bukti terkait dengan kasus dugaan pelanggaran kode etik oleh hakim MK telah lengkap, termasuk keterangan saksi dan ahli.

Baca Selengkapnya
Perindo Harap MKMK Jawab Keresahan Publik soal Nepotisme di Lembaga Tinggi Negara
Perindo Harap MKMK Jawab Keresahan Publik soal Nepotisme di Lembaga Tinggi Negara

Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang menambah syarat maju capres dan cawapres berbuntut panjang

Baca Selengkapnya
Gugatan Batas Usia Capres-Cawapres, PDIP Minta MK dengar Suara Rakyat Jangan seperti Orde Baru
Gugatan Batas Usia Capres-Cawapres, PDIP Minta MK dengar Suara Rakyat Jangan seperti Orde Baru

Hasto optimis MK tidak akan diintervensi oleh pihak mana pun. Apalagi, selama ini MK sudah bekerja dengan baik.

Baca Selengkapnya
Suara Ketua MK Suhartoyo Bergetar Akui Tak Mudah Memulihkan Kepercayaan Publik
Suara Ketua MK Suhartoyo Bergetar Akui Tak Mudah Memulihkan Kepercayaan Publik

Suhartoyo meminta untuk dapat membangun sinergitas persaudaraan dan juga kebersamaan dalam bekerja sesama hakim konstitusi.

Baca Selengkapnya
Nawawi Pomolango Pimpin Upacara HUT ke-79 RI di KPK: Perjuangan untuk Berantas Korupsi Harus Tetap Berkobar
Nawawi Pomolango Pimpin Upacara HUT ke-79 RI di KPK: Perjuangan untuk Berantas Korupsi Harus Tetap Berkobar

Nawawi menegaskan pemberantasan korupsi harus tetap ditegakkan.

Baca Selengkapnya
‘MK Bukan Cuma Penjaga Konstitusi, Tapi juga Penjaga Demokrasi’
‘MK Bukan Cuma Penjaga Konstitusi, Tapi juga Penjaga Demokrasi’

Mahkamah Konstitusi diminta membatasi diri pada kasus-kasus dengan komponen politik yang kuat. Agar tidak dipolitisasi oleh kekuatan lain.

Baca Selengkapnya
Jimly Asshiddiqie Pimpin Sidang Dugaan Hakim MK Langgar Etik, Singgung Akal Sehat Dikalahkan Akal Bulus dan Fulus
Jimly Asshiddiqie Pimpin Sidang Dugaan Hakim MK Langgar Etik, Singgung Akal Sehat Dikalahkan Akal Bulus dan Fulus

Agenda sidang mengklarifikasi kepada para pelapor terkait laporan dugaan pelanggaran kode etik sembilan hakim konstitusi tersebut.

Baca Selengkapnya
PDIP Ingatkan MK Karma Politik, Jangan Ambil Putusan Demi Kepentingan Keluarga
PDIP Ingatkan MK Karma Politik, Jangan Ambil Putusan Demi Kepentingan Keluarga

"Politik harus bersandarkan pada kepentingan bangsa, bukan kepentingan individu, keluarga, atau kepentingan golongan," kata Hasto.

Baca Selengkapnya
Jokowi Puji MA Berhasil Tangani 99,47% Perkara Sepanjang 2023: Perkembangan yang Sangat Bagus
Jokowi Puji MA Berhasil Tangani 99,47% Perkara Sepanjang 2023: Perkembangan yang Sangat Bagus

"Saya memperoleh laporan di tahun 2023 Mahkamah Agung berhasil memutus hingga 99,47 persen perkara."

Baca Selengkapnya