Pascarentetan bom, Risma kumpulkan guru agama se-Surabaya bahas tangkal radikalisme
Merdeka.com - Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, mengumpulkan semua guru agama Islam, Katholik, Protestan, Hindu, Budha hingga Khonghucu se-Surabaya. Pertemuan ini sebagai upaya bersama menangkal radikalisme di kalangan pelajar.
"Ajarkan anak-anak untuk bisa berkomunikasi dengan orang lain dan bisa bekerja sama," kata Risma di hadapan ribuan guru agama se-Kota Surabaya di Convention Hall Surabaya. Demikian dikutip dari Antara, (18/5).
Risma memohon bantuan kepada seluruh guru agama di sekolah SD maupun SMP bisa membimbing para pelajar agar menjadi manusia yang mulia.
-
Apa pesan yang disampaikan untuk guru? Semoga bapak dan ibu guru bisa tetap kreatif dalam merancang serta menyampaikan materi kepada para siswanya. Semoga sehat selalu, sukses terus, dan tetap menjadi guru yang peduli dengan siswanya.
-
Apa pesan Risma kepada civitas akademika Poltekesos? 'Seiring dengan perkembangan peradaban manusia, permasalahan sosial juga akan muncul,' kata Mensos Risma saat memberikan sambutan dalam Sidang Senat Terbuka Pengukuhan Guru Besar Poltekesos pada Kamis (25/4).Pada kesempatan tersebut Prof. Ellya Susilowati, PhD, dikukuhkan sebagai guru besar pertama Poltekesos. Ellya Susilowati merupakan Guru Besar Bidang Ilmu Pekerjaan Sosial dengan Anak dan Perempuan. Mensos memberi contoh, seiring dengan modernisasi, kemajuan teknologi dan meningkatnya perekonomian masyarakat, peradaban manusia juga meningkat. Namun seiring dengan itu, permasalahan sosial juga muncul misalnya berbagai kejahatan online dan pornografi online.'Jadi seiring dengan kemajuan teknologi, masalah sosial juga ikut berkembang,' kata Mensos Risma.
-
Siapa yang berpendapat bahwa guru harus mendidik dengan baik? Guru yang paling pantas mengajar adalah orang yang mendidik keluarganya dengan baik. Kesuksesan seorang guru itu bukan dilihat pada dirinya pribadi, tetapi apabila muridnya jauh lebih sukses dari gurunya.
-
Kenapa Risma dipuji? Senyum Risma semakin merekah ketika berfoto bersama temannya saat bertemu di acara resepsi. 5 Gayanya pun masih sangat modis, bukan? Kecantikannya selalu membuat Risma mendapatkan pujian
-
Apa pesan Gubernur Kalimantan Selatan untuk para siswa? “Jadilah anak Banua yang berkualitas dan berdaya saing agar dapat menjadi pemenang kedepannya. Teruslah tanamkan semangat Pangeran Antasari Haram Manyarah Waja Sampai Kaputing dalam menuntut ilmu di sekolah,“ tegas Sahbirin, Martapura, Selasa (8/8).
-
Bagaimana guru ini menyampaikan pesannya? Tri Adinata dengan penuh empati menyampaikan pesannya, bahwa anak-anak Palestina juga berhak mendapatkan pendidikan dan kebahagiaan seperti anak-anak di tempat lain.
"Ajarkan anak-anak tentang kehidupan di dunia dan hubungan anak dengan Tuhan," katanya.
Menurut dia, pihaknya prihatin dengan adanya teror yang terjadi di Surabaya akhir-akhir ini. Hal ini, lanjut dia, baru terjadi pertama di dunia di mana satu keluarga, ayah, ibu dan anak-anaknya turut serta dalam teror.
"Salah saya apa kok sampai diuji seperti ini?" ujarnya.
Ia menjelaskan beberapa tahun yang lalu ada kejadian penculikan dan pemerkosaan terhadap anak-anak kecil, yang kemudian ia turun demonstrasi untuk memerangi hal tersebut.
"Tapi hari ini saya menangis ketika anak kecil warga Surabaya melakukan perbuatan di luar nalar seperti ini," kata Risma.
Melalui forum ini, Risma berpesan kepada bapak ibu guru agama se-Kota Surabaya untuk menanamkan kepada para anak didiknya cinta Tanah Air, agar tidak mudah dipecah belah.
"Selalu ingatkan kepada para siswa agar mengenang para pahlawan yang berjuang untuk bangsa ini hingga darah titik penghabisan," ujarnya.
Selain itu, lanjut dia, pihaknya meminta para guru mengajari hidup berdampingan dengan multi etnis dan golongan, toleransi. Agama Islam sendiri, kata dia, mengajarkan 'hablum minallah' dan 'hablum minannas', di ajaran Budha ada darma, di ajaran Kristen ada kasih sayang.
"Mari kita tanamkan sejak sekarang kepada anak anak kita itu semua," ujarnya.
Begitu juga, Risma menekankan guru agar mengajarkan rasa empati, rasa saling mengerti keadaan orang lain, mengerti ketika temannya susah, agar anak anak kita hatinya terbentuk menjadi pribadi yang berkarakter mulia.
"Sisihkan satu hari di setiap minggunya untuk program pembiasaan doa dan bernyanyi agar anak anak kita riang gembira hatinya," katanya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Risma mengatakan, keterbatasan bukanlah sebuah hambatan untuk meraih kesuksesan.
Baca SelengkapnyaUntuk membentuk ketahanan ideologi masyarakat, salah satunya dengan mendekati dan memberi arahan kepada para takmir masjid.
Baca SelengkapnyaAyo Rukun merupakan akronim dari Aksi Gotong Royong Berantas untuk Kekerasan dan Perundungan.
Baca SelengkapnyaIrjen Pol Dedi menyampaikan bahwa para siswa harus sungguh-sungguh menjalani pendidikan.
Baca SelengkapnyaDengan perilaku toleransi tinggi, Indonesia diyakini kebal dengan serangan paham radikal terorisme ingin pecah belah NKRI.
Baca SelengkapnyaBPIP memberikan pembekalan kepada mahasiswa penerima beasiswa LPDP
Baca SelengkapnyaPancasila menjadi penting dibumikan khususnya bagi para generasi muda guna mencegah intoleransi
Baca SelengkapnyaEmpat bingkai kerukunan sebagai pilar kekuatan bangsa adalah kunci untuk melawan radikalisme dan terorisme.
Baca SelengkapnyaModerasi beragama menjadi solusi untuk bagi anak muda agar tidak terjerumus radikal-terorisme
Baca SelengkapnyaTidak pantas jika hanya membebankan pembentukan karakter anak kepada sekolah formal saja.
Baca SelengkapnyaRumah ibadah berkonsep ramah anak bertujuan untuk memudahkan anak-anak menjalankan aktivitas ibadah.
Baca SelengkapnyaPuan Maharani menegaskan, perlindungan terhadap anak dan remaja dari perundungan (bullying) di sekolah haruslah menjadi prioritas utama semua pihak.
Baca Selengkapnya