Pasien Dirawat Tunggu Antrean, RS YARSI Akui Kesulitan Dapat Ranjang Perawatan
Merdeka.com - Sejumlah rumah sakit di Jakarta mengaku kewalahan terima lonjakan pasien Covid-19. Tak terkecuali bagi Rumah Sakit Umum YARSI, Jakarta yang mengaku sejak seminggu lalu tempat perawatan pasien Covid-19 telah penuh.
Karena penuhnya tempat perawatan, para pasien Covid-19 yang hendak dirawat di RS YARSI bahkan mesti mengantre. Untuk menanggulangi hal itu Direktur Pelayanan Medis RS YARSI, Andi Erlina mengatakan, pihaknya terpaksa harus memesan tempat tidur tambahan buat para pasien.
Di tengah lonjakan kasus, mencari ranjang bagi pasien pun tak begitu mudah. Andi mengaku, pihaknya kesulitan untuk mendapatkan tempat tidur bagi para pasien secara cepat.
-
Kenapa Kemenkes khawatir RS akan kekurangan tempat tidur? 'Jadi kekhawatiran itu dari pihak rumah sakit, coba bayangkan kalau kelas III dijadikan 4 (orang satu kamar), kan berkurang tempat tidurnya, untuk itu kita beri batas waktu satu tahun jangan berkurang tempat tidurnya, tapi kamu atur maksimal 4 (tempat tidur) agar memenuhi standar untuk rakyat,' kata Syahril di Kantor Kemenkes, Jakarta, Rabu (15/5).
-
Kenapa kasus Covid-19 naik? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kapan kasus Covid-19 meningkat? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Siapa yang dirawat di rumah sakit? Mantan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad, saat ini dirawat di rumah sakit akibat infeksi pernapasan.
-
Kenapa kasus ISPA meningkat di Jakarta? Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mencatat kasus infeksi saluran pernapasan (ISPA) di DKI Jakarta terus meningkat akibat polusi udara yang kian memburuk di Jabodetabek.
-
Mengapa kasus DBD di Jakarta meningkat? Lebih lanjut, Ngabila menjelaskan adanya peningkatan kasus DBD di Tanah Air terjadi karena efek dari kemarau ekstrem panjang atau El Nino pada Juli hingga November 2023.
"Penambahan bed juga tidak mudah, kami sudah order seminggu, sampai sekarang belum terpenuhi karena mereka juga kewalahan memenuhi permintaan RS yang sangat besar," kata Andi kepada Liputan6.com, Selasa (22/6).
Lonjakan kasus ini, kata Andi, juga bukan hanya membuat rumah sakit penuh. Menurutnya banyak tenaga kesehatan yang kelelahan karena mesti sepanjang tugas menggunakan APD.
"Untuk saat ini, yang dikhawatirkan selain paparan terhadap virus, juga ada kelelahan. Mengingat mereka harus APD lengkap selama berdinas, jumlah SDM yang terbatas dengan jumlah beban kerja yang meningkat," katanya.
Bahkan ada sejumlah tenaga kesehatan yang terpapar Covid-19. Kondisi ini tentu membuat beban rumah sakit semakin berat mengingat SDM yang tentu saja bakal menurun lantaran mesti isolasi ataupun dirawat.
"Akan jadi kendala juga pada saat ada nakes (tenaga kesehatan) yang confirmed Covid, akan terjadi kekurangan SDM. Yang saat ini sudah overload beban kerjanya," tutur Andi.
Untuk itu Andi meminta seluruh masyarakat turut membantu kerja para tenaga kesehatan dengan mengindahkan penerapan protokol kesehatan.
"Itulah Mas, sangat prihatin situasi saat ini. Semoga masyarakat bisa ikut berperan aktif untuk mengatasi kondisi ini," pungkasnya.
Sebelumnya, Rumah Sakit Umum YARSI, Jakarta sudah seminggu ini kebanjiran pasien Covid-19. Direktur Pelayanan Medis RS YARSI, Andi Erlina mengatakan saat ini keterisian tempat tidur di rumah sakitnya sudah penuh.
"Sudah 100-an saat ini," kata Andi Erlina menerangkan jumlah tempat tidur khusus pasien Covid-19 di RS YARSI, saat berbincang dengan Liputan6.com, Selasa (22/6).
Menurut Andi Erlina, karena ketersediaan tempat tidur penuh, para pasien Covid-19 yang hendak dirawat di RS YARSI mesti menunggu antrean. Ia mengatakan antrean secara keseluruhan mencapai 20 orang.
"Lebih 20 karena beberapa kami arahkan untuk bisa isoma (isolasi mandiri) dulu dengan tetap konsumsi obat, kontrol, tapi kalau ada keluhan harus segera ke RS," ucap Andi.
Andi pun mengkhawatirkan kondisi fisik dan psikis para tenaga kesehatan di sana. Bagaimana tidak, menurutnya para tenaga kesehatan di RS YARSI mesti berjibaku siang malam demi menjaga kondisi para pasien tetap stabil.
"Untuk saat ini yang dikhawatirkan selain paparan terhadap virus, juga ada kelelahan. Mengingat mereka harus APD lengkap selama berdinas, jumlah SDM yang terbatas dengan jumlah beban kerja yang meningkat," ucap Andi.
Demi menghindari hal-hal yang tak diinginkan, Andi mengaku pihaknya melakukan dukungan sejumlah hal. Baik itu berupa dukungan fisik agar karyawan tetap bugar, juga dukungan mental.
"Kerja sama tim, support untuk kesehatan karyawan, support psikis mereka dan beberapa hal lainnya kami lakukan agar semua tetap semangat dalam memberikan pelayanan," pungkas Andi.
Reporter: Yopi MakdoriSumber: Liputan6.com (mdk/gil)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rumah sakit di Mojokerto kewalahan menampung pasien anak. Sejumlah anak sakit tak kebagian kamar.
Baca SelengkapnyaTampak sejumlah pasien anak hingga lansia yang tidak kebagian tempat tidur harus dirawat menggunakan kursi roda dengan selang infus di tangan.
Baca SelengkapnyaDi Rumah Sakit Jiwa Amino Gondohutomo Semarang memiliki fasilitas 10-20 kamar tidur. Sementara untuk jumlah dokter spesialis kejiwaannya sebanyak 11 orang.
Baca SelengkapnyaJokowi menilai, pelayanan di RSUD tersebut sudah terbebas dari pungutan dan pembatasan bagi pasien yang menginap.
Baca SelengkapnyaPasien Kritis Meninggal Akibat Ditolak RS di Malang, Begini Penjelasan Rumah Sakit
Baca SelengkapnyaSaat kejadian, ada sejumlah pasien yang sedang berada di ruang operasi, bahkan ada yang sedang menjalani tindakan operasi.
Baca SelengkapnyaPelayanan kepada caleg yang mengalami ganguan kejiwaan pasca gagal dalam pemilu sama dengan pasien lainnya.
Baca SelengkapnyaKorban tewas dan luka terus berdatangan. Lorong-lorong rumah sakit ini dipenuhi kekacauan.
Baca SelengkapnyaKasus pertama cacar monyet terjadi pada Agustus 2022 lalu. Pasien itu pun sudah dinyatakan sembuh.
Baca SelengkapnyaPuluhan jenazah terpaksa ditempatkan di trotoar dan selasar rumah sakit karena kamar mayat tak mampu lagi menampung.
Baca SelengkapnyaJokowi kunjungan kerja ke RSUD Bob Bazar Lampung Selatan
Baca SelengkapnyaJokowi mendapat informasi, pasien harian rata-rata berjumlah 600 pasien. Sehingga menurutnya wajar jika terjadi antrean.
Baca Selengkapnya