Pasien RSUD Wongosegoro Berbagi Tips Sembuh dari Corona
Merdeka.com - Muhyin (28) merupakan pasien positif Corona yang berhasil sembuh dalam masa perawatan di ruang isolasi RSUD K.R.M.T Wongsonegoro, Semarang. Warga Rembang itu menceritakan keinginan kuatnya untuk sembuh dari virus dengan berusaha mengatur pola pikiran dan menenangkan diri.
Dia mengungkapkan, selama masa karantina dirinya selalu mengatur pola hidup. Selain itu, seluruh aturan yang diberikan oleh pihak rumah sakit selalu dijalankan.
"Selama 12 hari rasanya lama. Mereka selalu sabar berikan anjuran makan teratur seperti sayuran. Kalau sudah jadwalnya minum obat ya harus minum. Setiap jam dipantau terus oleh perawat. Kalau ada yang kelewatan pasti ditegur," katanya di RSUD Wongsonegoro, Semarang, Selasa (30/3).
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Siapa yang dirawat di rumah sakit? Mantan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad, saat ini dirawat di rumah sakit akibat infeksi pernapasan.
-
Siapa yang membantu dalam proses penyembuhan? 'Jika Anda merasa kewalahan atau tidak mampu mencari bantuan profesional, minta orang yang dicintai Anda untuk membantu Anda dalam proses ini,' ujarnya.
-
Bagaimana cara agar orang sakit bisa lekas sembuh? Sakit adalah kondisi di mana seseorang mengalami masalah fisik dan batinnya. Orang sakit membutuhkan pengobatan yang sangat serius agar mendapatkan kesembuhan yang dinanti-nantikan.
-
Bagaimana Leony bisa pulih cepat setelah terinfeksi Covid? Beruntung, kekasihnya sigap dan tanggap, merawatnya dengan baik, sehingga Leony pulih dengan cepat.
-
Bagaimana agar bisa cepat sembuh? Percayalah bahwa setiap penyakit selalu ada obatnya. Kamu hanya perlu berpikir positif dan bangkit dari keputusasaan.
Muhyin diminta untuk melepaskan semua pikiran yang membebaninya. Dengan melepas beban pikir, tim medis mempercayai dia akan cepat sembuh dan kembali pulang.
"Dokter dan perawat beri kami semangat. Mereka jamin kalau saya bisa sembuh. Jadi intinya langsung saya lepaskan beban pikir, dan semua anjuran tim medis saya patuhi. Semua saya jalani ikhlas dan berdoa," jelasnya.
Sebelumnya Muhyin mengalami gejala tidak enak badan ketika pulang dari Denpasar, Bali. Sampai di rumah, dia mengalami sesak napas dan batuk. Kemudian dia langsung dibawa ke RSUD Rembang.
"Saya dites kondisi saya kata dokter gejala Corona, lantas saya dirujuk ke RSUD Semarang. Di sini saya mulai menjalani perawatan isolasi, istirahat total," jelas pria yang bekerja proyek di Denpasar itu.
Sementara itu, Risa juga terkena Covid-19 usai dirinya menggelar pameran nasional di sejumlah kota. Diduga dirinya terpapar Virus Corona saat melakukan kontak dengan orang-orang yang menghadiri pameran.
"Saya pameran di Bali, Surabaya dan Bandung. Awal saat di Bali dan Surabaya masih santai saja, namun saat di Bandung kurang tiga hari pameran mulai terasa sesak napas namun masih saya tahan. Saat pulang ke Semarang usai turun dari kereta saya langsung ke RSUD KRMT Wongsonegoro dan setelah ditest hasilnya positif," ujar warga Kedung Mundu Semarang ini.
Direktur RSUD KRMT Wongsonegoro dr Susi Herawati mengatakan ada empat pasien dinyatakan sembuh setelah dilakukan perawatan selama 12 hari. Mereka telah menjalani test sebanyak tiga kali dan hasilnya negatif.
"Ada empat pasien semua sembuh setelah hasilnya negatif. Mereka Muyin asal Rembang, Lastri asal Ungaran, Sutan Nur Baiti asal Kendal, dan Lisa Farida Sari asal Semarang," terangnya.
Sedangkan kondisi pasien yang sembuh nantinya akan tetap dipantau melalui telepon. Kesembuhan pasien ini berkat kerja sama antara tim dokter, perawat, tenaga medis RSUD K.R.M.T Wongosegoro dengan para pasien.
"Pasti kami pantau, untuk mengetahui kondisi apakah masih panas, dan sesak lagi. Mudah-mudahan dalam kondisi sehat setelah bertemu keluarga," ungkapnya.
Pasien yang telah dinyatakan sembuh, lanjut Susi, dipastikan tidak akan menulari keluarga di rumahnya karena sudah tidak membawa Virus Corona lagi. Mengenai kemungkinan terkena Covid-19 lagi, peluangnya sangat kecil karena tubuh sudah mengkopi antibody untuk menolak virus.
"Jadi silahkan para pasien yang sudah lama berpisah berkumpul lagi dengan suami dan anaknya. Tidak perlu takut menulari," tutup Susi.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sementara kasus cacar monyet di wilayah Ibu Kota sudah mencapai 25 orang yang sedang menjalani perawatan.
Baca SelengkapnyaKumpulan ucapan untuk orang sakit berisi doa dan pesan penuh semangat.
Baca SelengkapnyaKasus pertama cacar monyet terjadi pada Agustus 2022 lalu. Pasien itu pun sudah dinyatakan sembuh.
Baca Selengkapnya