Pasien Sembuh Covid-19 di Boyolali jadi 1.019 Kasus
Merdeka.com - Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali menyebutkan jumlah pasien terkonfirmasi positif COVID-19 di wilayah itu hingga Kamis, yang dinyatakan sudah sembuh bertambah sembilan orang, sehingga totalnya menjadi 1.019 kasus.
Menurut Kepala Dinkes Boyolali dr Ratri S Survivalina di Boyolali, Kamis (12/11), sembilan orang yang dikonfirmasi positif COVID-19 di Boyolali, dinyatakan sembuh tersebut berdasarkan hasil pemeriksaan evaluasi menunjukkan hasil negatif.
Ia menjelaskan sembilan pasien sembuh COVID-19 tersebut antara lain pasien kasus konfirmasi positif ke-916 berinisial SRN asal Desa Potronayan, Kecamatan Nogosari, pasien kasus konfirmasi positif ke-1.113 SSN asal Desa Kragilan, Kecamatan Mojosongo.
-
Kapan Covid-19 pertama kali terkonfirmasi di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan kasus Covid-19 meningkat? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Siapa yang mengumumkan kasus Covid-19 pertama di Indonesia? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Kenapa kasus Covid-19 naik? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Kenapa penderita TBC di Cianjur meningkat? Berdasarkan catatannya, kasus TBC di Kabupaten Cianjur pada 2021 sebanyak 4.643, lalu di 2022 menjadi 7.107 dan di 2023 per Januari sampai Juli terdapat 3.403 kasus.
Selain itu, pasien kasus konfirmasi positif ke-1.114 AFA asal Desa Sawahan, Kecamatan Ngemplak, pasien ke-1.115 (MFR) asal Desa Kiringan, Kecamatan Boyolali, pasien ke-1.116 (TMI) asal Desa Kiringan, Kecamatan Boyolali, pasien ke-1.117 (HRO) asal Desa Kiringan, Kecamatan Boyolali, pasien ke-1.118 (NGI) asal Desa Kragilan, Kecamatan Mojosongo, pasien ke-1.119 (BGO) asal Desa Karanggeneng, Keamatan Boyolali, dan pasien ke-1.127 (SPJ) asal Desa Klari, Kecamatan Karanggede.
Kesembilan pasien terkonfirmasi positif COVID-19 itu, sudah dinyatakan sembuh, setelah berdasarkan hasil pemeriksaan evaluasi tes usap menunjukkan hasil negatif. Sehingga totalnya pasien sembuh menjadi 1.019 kasus atau sekitar 76,6 persen dari jumlah akumulasi terkonfirmasi positif COVID-19 sebanyak 1.330 kasus.
Ia menyebutkan jumlah terkonfimasi positif COVID-19 di Boyolali hingga Kamis ini, juga ada tambahan sebanyak 14 kasus sehingga menjadi 1.330 kasus. Sebagian besar dari 14 kasus tambahan tersebut muncul karena mempunyai kontak erat dengan kasus sebelumnya.
Jumlah positif COVID-19 sebanyak 1.330 kasus tersebut dengan rincian pasien yang masih dirawat di rumah sakit sebanyak 120 kasus, isolasi mandiri 136 kasus, dinyatakan sembuh 1.019 kasus, dan meninggal dunia 55 kasus atau angka kematian sekitar 4,1 persen.
"Boyolali nilai angka penyebaran COVID-19 masuk zona sedang atau warga orange," katanya.
Kendati demikian, Dinkes Boyolali terus melaksanakan pemeriksaan tes usap terutama warga dari hasil skrining yang mempunyai kontak erat dengan pasien sebelumnya, untuk mencegah penyebaran penularan COVID-19 di Boyolali.
Selain itu, Dinkes juga meminta warga yang melakukan aktivitas di luar rumah selalu menjaga protokol kesehatan dengan 3 M yakni memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun. Jangan lupa selalu membawa hand sanitizer.
"Program gerakan masyarakat (Germas) cara hidup sehat selalu digalakan. Hal ini, cukup efektif untuk mencegah menularan virus Corona," demikian Ratri S Survivalina.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kemenkes juga melaporkan kasus Covid-19 terkonfirmasi per 12 Desember 2023 mencapai 6.815.576 kasus atau bertambah sekitar 298 pasien dalam sepekan terakhir.
Baca SelengkapnyaKasus pertama cacar monyet terjadi pada Agustus 2022 lalu. Pasien itu pun sudah dinyatakan sembuh.
Baca SelengkapnyaPenemuan kasus tersebut tercatat pada 23 Agustus 2024 dengan dua orang diantaranya terkonfirmasi positif.
Baca SelengkapnyaPasien mengembuskan napas terakhir di RS Embung Fatimah pada 18 Desember 2023.
Baca SelengkapnyaNgabila berujar, empat kasus ini merupakan temuan yang berbeda dan tak berkaitan satu sama lain.
Baca SelengkapnyaTemuan kasus Covid-19 kembali memantik kekhawatiran. Di Bali, ditemukan 43 kasus sejak awal Desember 2024.
Baca SelengkapnyaSebanyak 88 kasus Mpox di Indonesia yang terjadi sepanjang kurun 2022 hingga sekarang, semua varian 2B dan seluruhnya telah sembuh.
Baca SelengkapnyaKemenkes RI sudah mengirimkan vaksin Inavac ke Dinkes Sumsel.
Baca SelengkapnyaLonjakan kasus Covid-19 terjadi di DIY. Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY saat ini sudah tercatat 61 kasus positif Covid di provinsi itu.
Baca SelengkapnyaDua kasus kematian baru dari pasien Covid-19 pada Desember 2023.
Baca SelengkapnyaPeningkatan kasus Covid-19 terlihat di Depok, Jawa Barat, dan sejumlah wilayah lainnya.
Baca SelengkapnyaHingga 19 Desember 2023, jumlah kasus Covid-19 JN.1 mencapai 41 kasus.
Baca Selengkapnya