Pasukan Garuda Pelopori Penyerahan 17 Milisi dan 13 Pucuk Senjata di Kongo
Merdeka.com - Pasukan Garuda yang tergabung dalam Satuan Tugas (Satgas) TNI Kontingen Garuda (Konga) XXXIX-B Rapid Deployable Battalion (RDB) Mission de lOrganisation des Nations Unies pour La Stabilisation en République Démocratique du Congo (MONUSCO) pelopori penyerahan diri 16 orang milisi dari kelompok Aleluya pimpinan Mr. Aleluya. Penyerahan ini dipimpin Kolonel Inf Daniel Lumbanraja yang menjadi Dansatgas pasukan tersebut.
Tak hanya penyerahan diri saja, tetapi juga adanya penyerahan 12 pucuk senjata api jenis AK-47 dan senjata api jenis FAL di Desa Katanga dan Desa Mboka. Penyerahan dilakukan pada Selasa (2/6).
"Penyerahan dari kelompok Aleluya pimpinan Mr. Aleluya berikut 12 pucuk senjata api jenis AK-47 di Desa Katanga dan 1 orang milisi atas nama Mr. Khisimbi dengan satu pucuk senjata api jenis FAL di Desa Mboka, Provinsi Tanganyika, Republik Demokratik Kongo," kata Daniel dalam keterangannya, Kamis (4/6).
-
Apa yang di serahkan ke TNI? Kementerian Pertahanan sendiri sebelumnya memang telah memesan lima unit C-130J Super Hercules.
-
Dimana penyerahan bantuan alkes di Tarakan dilakukan? Penyerahan bantuan diberikan langsung Wali Kota Tarakan Khairul di Gedung Serbaguna Kantor Wali Kota Tarakan Senin (28/8).
-
Dimana penyerahan bantuan Tarakan dilaksanakan? Penyerahan ini dilaksanakan di Jalan Pangeran Aji Islandar, Kecamatan Tarakan Utara.
-
Siapa yang mengacungkan senjata api? Menurut dia kondisi seketika mencekam, karena dua dari gerombolan itu mengacungkan senjata api.
-
Kenapa pasukan Garuda II dikirim ke Kongo? Kontingen Garuda II dikirim ke Kongo tahun 1960. Saat itu terjadi perang saudara di negara yang baru tersebut. Ratusan ribu orang menjadi korban.Untuk mencegah hal yang lebih buruk, PBB mengirimkan pasukan perdamaian ke Kongo.
-
Siapa yang terlibat dalam kontak tembak? Kontak tembak terjadi antara Satuan Tugas Batalyon Infanteri (Satgas Yonif) 133/Yudha Sakti dengan OPM wilayah Sorong Raya.
Selain itu, tim gerak cepat Satgas TNI RDB juga sukses mengajak kelompok Aleluya untuk kembali bergabung menjadi masyarakat biasa.
"Tim gerak cepat Satgas TNI RDB yang dipimpin oleh Danki D Combat Operation Base (COB) Bendera yang tergabung dalam Satuan Tugas Kongo Mayor Inf Vijaya dan tim Cimic yang dipimpin Lettu Inf Yose kembali berhasil mengajak kelompok Aleluya untuk menyerahkan diri dengan keinginan kembali bergabung menjadi masyarakat biasa," ujarnya.
"Mereka yang awalnya hidup berkelompok dengan mata pencaharian tidak menentu seperti merampok atau begal, melalui pendekatan persuasif dan diberikan pengertian bahwa kegiatan yang selama ini mereka lakukan adalah tidak baik dan merugikan orang lain. Operasi gerak cepat yang digelar ini meliputi wilayah Axis Bendera, Katanga dan Lambo Katenga, Republik Demokratik Kongo," sambungnya.
Apa yang telah dilakukan oleh Satgas itu merupakan hasil kerjanya yang telah dilaksanakan selama empat minggu secara intensif.
"12 pucuk senjata api jenis AK-47 dan satu pucuk jenis FAL serta 17 orang ex-combatan tersebut merupakan hasil kegiatan Long Range Mission (LRM), Long Range Patrol (LRP) dan Civil Military Coordination (Cimic) dan escord yang telah digelar selama empat minggu terakhir secara intensif di wilayah Axis Bendera. Senjata tersebut berasal dari Mai-mai (kelompok bersenjata) Aleluya dibawah pimpinan Mr. Aleluya," ucapnya.
Kemudian, 13 senjata tersebut diserahkan kepada staf Disarmament Demobilization Repatriation Reintegration and Resettelement (DDR/RR) untuk diproses sesuai dengan ketentuan UN.
"Sampai dengan saat ini Satgas Indo RDB telah berhasil menerima menyerahnya 72 orang ex-combatan dan penyerahan senjata api sebanyak 32 pucuk jenis AK-47, 2 pucuk jenis FAL, 1 buah granat serta 346 butir peluru tajam," jelasnya.
Daniel pun tak lupa mengucapkan terima kasih kepada prajuritnya yang telah bekerja keras dalam menjalankan misi khususnya di wilayah COB Bendera.
"Saya mengucapkan terima kasih atas kesuksesan dan kerja kerasnya prajurit dalam melaksanakan misi khususnya yang bertugas di wilayah COB Bendera," tutupnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Eks Kombatan GAM di Aceh Tamiang Serahkan AK 47 dan Granat ke TNI
Baca SelengkapnyaSalah satu dari dua senjata M-16 itu tak lagi berwujud asli, namun telah dimodifikasi. Begini penampakannya!
Baca SelengkapnyaSaat ini senjata api beserta amunisi yang diserahkan warga itu sudah diamankan di gudang senjata Polda Aceh.
Baca SelengkapnyaWakil Menteri Pertahanan Herindra merinci pemberian hibah senjata dan amunisi untuk Pasukan Khusus AD Kamboja.
Baca SelengkapnyaAksi Aparat Gerebek 'Sarang' KKB di Dekai, Dua Anak Buah Kopi Tua Heluka Tewas
Baca SelengkapnyaTiga jenazah korban penyerangan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Pos Polisi 99 Ndeotadi 99, Baya Biru, Kabupaten Paniai, Papua Tengah belum dievakuasi.
Baca SelengkapnyaMenurut Djoko, Brigadir ZH sempat dalam pencarian Propam Polda Sulteng.
Baca SelengkapnyaDalam operasi preventif yang dilakukan oleh aparat TNI-Polri, mereka menemukan senjata yang akan diselundupkan untuk teroris KKB Papua yang terbaru dan canggih.
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto menyerahkan dua unit KRI, yaitu KRI Pulau Fani-731 dan KRI Pulau Fanildo-732 untuk menambah kekuatan TNI AL.
Baca SelengkapnyaSatgas Ops Damai Cartenz-2024 berhasil menangkap satu lagi tersangka jual beli senjata api yang akan dipasok ke kelompok kriminal bersenjata (KKB).
Baca SelengkapnyaKorban terlibat dalam tindakan separatisme dan membakar fasilitas umum di Papua
Baca SelengkapnyaSenjata api generasi baru KKB ini disita dari Kamp Bandara Batas Batu.
Baca Selengkapnya